Berita Viral
Ibu Meninggal Sejak 2020, Siasat Licik Wanita Dikuak Polisi, Hidup dengan Jasad karena Takut Miskin
Kejahatan seorang anak dibongkar oleh kepolisian karena dipergoki hidup dengan jasad ibunya sendiri selama bertahun-tahun.
TRIBUNJATIM.COM - Sudah meninggal sejak tahun 2020, seorang anak nekat menyimpan jasad ibunya.
Siasat licik wanita ini dikuak pada akhirnya oleh kepolisian setempat.
Ternyata sudah bertahun-tahun, wanita satu ini hidup dengan jasad ibunya karena takut tak punya uang.
Rupanya, meskipun sudah meninggal dunia, jasad ibunya itu masih menghasilkan uang.
Keuntungan itulah yang membuat sang anak memutuskan untuk tak menguburkan sang ibu.
Padahal kondisi jasad sang ibu sudah berupa tulang belulang.
Anak perempuan ini ternyata menyimpan mayat ibunya yang sudah meninggal sejak dua tahun lalu.
Hal ini dilakukan sang anak demi bisa terus mengusai uang pensiun sang ibu.
Siasat licik sang wanita dibongkar oleh polisi.
Mengutip dari The Korea Herald via Serambinews, Kamis (19/1/2023), wanita tersebut diketahui berusia 47 tahun tinggal di Distrik Incheon, Korea Selatan.
Baca juga: Siasat Busuk Pemilik Yayasan di Banyuwangi Nodai Muridnya, Gunakan 1 Ancaman ke Korbannya
Wanita ini akhirnya ditangkap polisi setelah dua tahun menyembunyikan kematian sang ibu.
Wanita tersebut dianggap bersalah lantaran tidak melaporkan kematian sang ibu.
Usut punya usut, wanita ini rupanya sengaja tidak melaporkannya agar tetap mendapatkan uang pensiun sang ibu.
Uang ibunya terus mengalir, sang anak memutuskan untuk tetap menjaga jasad sang ibu.

Sang ibu diperkirakan sudah meninggal dunia sejak tahun 2020 silam.
Selama itu pula, sang anak hanya menyimpan jasad ibunya hingga menjadi tulang belulang di rumah.
Ia menutupi tulang belulang ibu dengan selimut di rumahnya yang terletak di sebuah flat bertingkat rendah di Incheon.
Wanita ini mengaku sejak dua tahun belakangan, ia sudah berhasil menikmati sebesar Rp 207 juta uang pensiun sang ibu.
Baca juga: Penampakan Sel Ferdy Sambo yang Dituntut Seumur Hidup Disorot, 1 Video Dulu Viral, Polri Klarifikasi
Diketahui wanita ini ternyata sehari-harinya tidak bekerja alias pengangguran.
Ia menggunakan uang pensiun sang ibu untuk memenuhi hidupnya.
Ia mengaku takut miskin jika melaporkan kematian sang ibu lantaran uang pensiun itu akan berhenti.
Wanita tersebut rupanya masih memiliki lima adik kandung.
Baca juga: Nyalakan Flash HP, Saksi Kaget Lihat Mayat di Rumah Kalideres, Disisiri & Diberi Susu: Rambut Rontok
Sayangnya kakak beradik ini tidak lagi berkomunikasi sejak ayah mereka meninggal tahun 1995 silam.
Kelicikan wanita ini terbongkar setelah petugas kesejahteraan curiga sang ibu selama dua tahun sudah tidak memeriksakan kesehatannya.
Ia pun meminta saudara kandung memeriksa kondisi ibu tersebut.
Namun lantaran tak mendapat jawaban, akhirnya petugas bersama polisi mendatangi rumah ibu tersebut.
Alangkah terkejutnya petugas saat mendapati fakta mengerikan tersebut.
Kini sang wanita telah diamakan oleh petugas.
Ia terancam hukuman penjara selama tujuh tanun lamanya.

Perilaku serupa juga pernah dilakukan oleh warga di Jakarta yang belakangan menjadi perbincangan viral di media sosial
Berawal dari penemuan satu keluarga yang meninggal dunia di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta.
Ternyata, anak dari pasangan yang sudah menjadi jasad di rumah itu nekat menyimpan dan tinggal bersama mayat.
Diawali dengan penemuan empat jasad yang diketahui seluruhnya merupakan satu keluarga satu darah.
Renny Margaretha merupakan istri dari Rudiyanto Gunawan (70), dan ibu dari anak mereka bernama Dian (42).
Satu orang lainnya yang menjadi korban tewas yaitu adik dari Rudiyanto bernama Budianto Gunawan (69).
Seorang saksi kunci akhirnya mengungkap peristiwa ganjil yang terjadi di rumah satu keluarga tewas di Jakarta Barat.
Semuanya bermula dari rencana dua dari empat orang tersebut masih dalam keadaan hidup, dimana mereka mau gadaikan rumah yang ditempati senilai Rp1,2 miliar.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan kedua orang yang masih hidup yakni Dian yang berstatus sebagai anak dan Budiyanto yang berstatus sebagai ipar.
Saksi pun tertarik untuk menerima permohonan gadai dan mengunjungi rumah tersebut agar bisa melihat kondisi rumah.
Baca juga: Isi Chat 2 HP Keluarga Kalideres Dikuak: Negatif, Polisi Akui Teka-teki Makin Rumit, Harus Hati-hati
Saat tiba di rumah di kawasan Kalideres itu, saksi pun masuk ke dalam.
Namun, saat itu bau bangkai menyeruak tercium di rumah tersebut.
Kedua saksi mata itu diterima oleh Budianto di dalam rumah pada 13 Mei 2022.
Namun, sudah tercium bau busuk menyeruak di rumah tersebut.
Saat ditanya kedua saksi, Budianto menyebut bahwa itu hanya bau got yang tidak dibersihkan.
Baca juga: Anak Keluarga Tewas di Kalideres Beri Susu & Sisiri Mayat Ibu, Saksi: Lampu Harus Mati saat ke Kamar
Saat masuk ke dalam rumah dan bertemu Dian, kedua saksi memeriksa sertifikat rumah.
Ternyata sertifikat tersebut atas nama Renny Margaretha.
Kedua saksi pun bertanya dimana pemilik rumah.
Dian menyebut bahwa ibunya sedang tidur.
Kemudian kedua saksi meminta melihat pemilik rumah yang sah walaupun sedang tertidur.
Dian pun memperbolehkan dengan syarat tidak ada cahaya lantaran ia menyebut ibunya tidak suka dengan cahaya.
Kedua saksi masuk ke dalam kamar Reni Margareta.
“Tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata anak atas nama Dian yang turut meninggal di tempat kejadian perkara atau TKP,” jelas Hengki di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Namun, seorang saksi mata memegang tangan Reni Margareta dan merasakan tubuh wanita tersebut sudah membengkak.
Saksi lainnya menyalakan lampu flash dari handphone untuk memastikan kondisi Reni Margareta.
Betapa kagetnya kedua saksi mata yang berasal dari koperasi simpan pinjam itu saat melihat kondisi Reni sudah jadi mayat.
Bahkan, seorang di antaranya menyebut kata takbir saking kagetnya melihat peristiwa ganjil tersebut.
“Salah satu korban pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash hp nya begitu diliat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah mayat di tanggal 13 Mei,” jelas Hengki, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.
Baca juga: Polisi Bantah Mati Kelaparan, Bukti Kekayaan Keluarga di Kalideres Dikuak Rekan Bisnis: Outfit & Kue
Melihat reaksi kedua pegawai koperasi simpan pinjam itu, Dian mengajak keduanya keluar kamar Reni Margareta dan membatalkan niat meminjam uang dari menggadaikan rumah tersebut.
Budianto pun mengejar salah satu saksi dan meminta agar para saksi bungkam atas peristiwa tersebut.
Hal inilah yang disayangkan pihak kepolisian lantaran menambah runyam kasus kematian empat anggota keluarga tersebut.
“Tolong pak jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak rt ataupun warga sini. Dan ternyata tidak dilaporkan."
"Ini yang kami sesalkan, seharusnya kita semua sebagai warga masyarakat tidak boleh permisif, kejadian seperti ini agar dilaporkan saja,” beber Hengki.

Diungkap pula oleh saksi bahwa dua jenazah itu diperlakukan seperti manusia yang masih hidup.
Dian yang saat itu masih hidup bahkan masih memberikan susu hingga menyisiri rambut ibunya bernama Reni Margaretha meski sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi.
"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua," kata Kombes Hengki Haryadi.
Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibunya masih hidup meski sudah meninggal dunia.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anak nekat menyimpan jasad ibu
hidup dengan jasad ibu
jasad sang ibu
mayat ibu
uang pensiun
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Korea Herald
Korea Selatan
Distrik Incheon
Jakarta
viral di media sosial
Kalideres
Polda Metro Jaya
Baru Sadar, Pedagang Layani Transaksi Rp 350.000 Padahal Penipu Cuma Transfer Rp 350 |
![]() |
---|
Melihat Rumah Mewah Bos Minyak Riza Chalid yang Kini Jadi Tersangka Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Hukuman untuk Polisi Lempar Helm ke Siswa SMK hingga Koma, Keluarga Korban: Beri Bingkisan untuk Apa |
![]() |
---|
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.