Berita Gresik
Tangis 3 Bocah dari Gresik ini Sempat Diculik 2 Pelaku, Ponsel Dirampas, 'Dibuang' di Kuburan
Mereka diculik sepasang pria dan wanita yang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah dan putih pada Jumat (20/1/2023).
Penulis: Willy Abraham | Editor: Sudarma Adi

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sebanyak tiga anak di Desa Klangonan, Gresik menjadi korban penculikan anak.
Mereka diculik sepasang pria dan wanita yang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah dan putih pada Jumat (20/1/2023).
Ayah korban bernama Miftahul Huda (49) warga Desa Klangonan, Gresik, mengatakan saat itu putrinya berinisial N (10) bersama teman sekelasnya dan adiknya.
Baca juga: Lirik Lagu Moonlight Sunrise - TWICE dan Terjemahannya, Trending di YouTube, I Guarantee I Got Ya
Ketiga anak itu jalan kaki sambil anak membawa ponsel.
"Mau izin ke indomaret kok tidak pulang-pulang saya tunggu lama, ternyata mereka waktu diculik di kampung lalu diturunkan di warkop Klangonan. Dua ikut diajak lagi dibawa motor warna merah putih," ujarnya, Sabtu (21/2/2023).
Huda menjelaskan, anaknya menceritakan pelakunya berjumlah dua orang. Laki-laki dan perempuan.
Baca juga: Naik Angkot, Siswi di Gresik Rasakan Kejanggalan, Sopir Minta Tutup Pintu, Korban sampai Trauma
Keduamya menggunakan helm. Pelaku yang perempuan rambutnya semiran.
Saat dibonceng para pelaku, putrinya dan temannya menangis di jalan. Kemudian dibawa ke arah kuburan lalu diturunkan di sana.
"Anak saya dan temannya diturunkan di kuburan, anak yang paling kecil diturunkan di gang. Hapenya diambil semua," ucapnya.
Pihaknya belum melapor ke polisi. Saat ini anaknya mulai pulih dari trauma akibat peristiwa penculikan tersebut .
Sebelumnya kasus penculikan bocah terjadi di Surabaya.
Seorang bocah SD di Jemursari Surabaya dikabarkan menjadi korban penculikan, Selasa (19/10/2021) siang.
Kejadian itu dilaporkan oleh Agus Rianto, seorang penjaga sekolah SDN Jemur Wonosari I.
Ia melaporkan kejadian tersebut ke command centre 112 setelah mendengar cerita dari korban berinsial MI.
MI yang merupakan siswa kelas VI SD itu mulanya didatangi oleh orang tidak dikenal menggunakan sebuah mobil.
Saat itu, ia hendak pergi ke sekolahnya untuk mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka dengan berjalan kaki dari rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter ke sekolah.
"Korban ikut PTM, seharusnya masuk di sesi pertama, namun karena jamnya salah, korban masuk ke sesi ke dua," kata Agus.
Setelah didatangi oleh orang tak dikenal itu, korban lalu digendong dan dibekap mulutnya lantas dipaksa masuk ke dalam mobil.
Ketiganya membawa korban hingga berhenti di sebuah pom bensin di kawasan Jemursasi Surabaya.
"Saat ketiga penculik itu lengah di SPBU, dengan pintu terbuka, korban langsung turun dan lari. Bahkan korban sampai terjatuh hingga sebabkan bibirnya terluka," tambah Agus mengulang apa yang diceritakan oleh MI kepadanya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana mengatakan jika saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap korban dengan pendampingan orang tuanya.
"Saat ini masih dalam pemeriksaan," singkat Mirzal.
Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, Iptu Ristitanto juga sempat mendatangi lokasi SPBU Jemursari yang disebut menjadi lokasi kaburnya korban dari tangan para penculik.
"Kami sudah cek CCTV, tapi memang tidak menjangkau di titik lokasi korban berlari. Saat ini, korban dan orang tuanya melaporkan ke Polrestabes Surabaya," kata Risti.
6 Wisata Pantai di Gresik, Terbaru Pantai Hippo, Tawarkan Hamparan Pasir Putih hingga Hutan Mangrove |
![]() |
---|
3 Kecelakaan Besar di Gresik dalam Seminggu, Salah Satunya Tewaskan 7 Orang, Rombongan Jemaah Umrah |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Gresik Gelar Sosialisasi Program Perlindungan Pekerja |
![]() |
---|
Terungkap Motif Perampokan di Perum De Naila Gresik, Berawal Pelaku Gadaikan Perhiasan ke Korban |
![]() |
---|
Program Industri Mengajar Tahap 3, PT Smelting Bekali Siswa 5 SMK di Gresik Hadapi Dunia Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.