Berita Banyuwangi
Pembudidaya Lobster di Banyuwangi Keluhkan Sulit dan Mahalnya Benur untuk Dibudidayakan
Pembudidaya lobster di Kabupaten Banyuwangi mengeluh kesulitan mendapat bibit lobster atau benur.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
Sebab jika tidak, pembudidayaan lobster di Indonesia bisa gulung tikar.
Bagi dia, salah satu solusi untuk mengatasi langka dan mahalnya bibit lonster adalah dengan membuka kembali kran ekspor.
Dengan begitu, pasar bisa bersaing dengan lebih sehat.
"Kecuali bisa memastikan bahwa jual-beli benur ilegal benar-benar tidak ada. Tapi kenyataannya, itu sulit," lanjut dia.
Pemerhati industri perikanan Erzaldi Rosman Djohan sempat mendatangi Kampung Lobster untuk menilik pembudidayaan di sana.
Erzaldi mengamini apa yang disampaikan oleh Chandra. Menurut dia, membuka kran eskpor benur membuat persaingan menjadi lebih baik.
"Karena kita juga bersaing dengan pembudidayaan lobster yang ada di Vietnam. Di sana kalau mau mengirim ke Cina, biayanya lebih rendah ketimbang dari Indonesia," lanjut dia.
Hanya saja, ekspor benur juga harus diatur dan diawasi secara ketat. Ia mengusulkan agar hanya pembudidaya lobster yang diizinkan untuk mengekspor benur.
Dengan demikian, menurut dia, proses pengawasan bisa lebih mudah.
"Selain itu, perlu juga adanya riset-riset yang lebih mendalam soal budidaya lobster. Sehingga tidak kalah dengan negara lain," tutur dia.
Tanaman Cengkeh Alami Kerusakan, Perkebunan di Banyuwangi Lakukan Peremajaan Demi Pulihkan Produksi |
![]() |
---|
Dukung Program Nasional Penanaman 1 Juta Hektare Jagung, Segini Lahan yang Disiapkan Banyuwangi |
![]() |
---|
Cakupan TPS 3R Balak Banyuwangi Kian Meluas, Kini Mengcover 37 Desa di Enam Kecamatan |
![]() |
---|
Handphone Prajurit TNI di Banyuwangi Dicek Mendadak, Antisipasi Judi Online |
![]() |
---|
Aksi Heroik Selamatkan Penumpang, Kru Kapal Dharma Ferry 1 Dapat Penghargaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.