Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Mobil Damkar Bangkalan Mogok Bukan Pertama Kali, Pernah Tak Bisa Pulang karena Kehabisan Bensin

Rupanya tak cuma sekali, mobil damkar Bangkalan mogok. Pernah juga tak bisa pulang ke markas karena kehabisan bensin.

TRIBUNJATIM.COM/AHMAD FAISOL
Upaya Anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Fathur Rozi bersama warga untuk mendorong armada Damkar Fuso milik Satpol PP yang mogok di Jalan Raya/Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Jumat (27/1/2023) tidak membuahkan hasil. Evakuasi akhirnya dilakukan dengan cara ditarik oleh damkar lain. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Semangat pantang pulang sebelum padam selalu terpatri dalam jiwa para penjinak api.

Tidak terkecuali para petugas pemadam kebakaran (damkar) Satpol PP Bangkalan.

Namun jargon tersebut ternyata tidak sepadan dengan ‘kesehatan’ armada pendukung, setelah mobil damkar bermesin Fuso mendadak mogok dalam perjalanan menuju lokasi kebakaran, Jumat (27/1/2023).  

Tertinggalnya satu unit mobil damkar berkapasitas 5.000 liter air di Jalan Raya/Desa Keleyan, Kecamatan Socah itu menjadi perhatian Anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Fathur Rozi.

Politisi Partai Demokrat itu sempat menggelengkan kepala sebelum turut memberikan bantuan dorong bersama warga.

“Satpol PP harus memperhatikan perawatan kendaraan khusus darurat yang menjadi fasilitas publik. Karena semisal terjadi kebakaran seperti hari ini dan mobil damkar mogok di tengah perjalanan, itu kan berdampak fatal bagi warga yang tertimpa musibah kebakaran,” tegas Fathur sambil ngos-ngosan usai mendorong.

Baca juga: Mobil Damkar di Bangkalan Mogok saat Menuju Lokasi Kebakaran, Warga hingga Anggota DPRD Bantu Dorong

Mobil damkar bermesin Fuso lansiran 2010 itu awalnya bertolak dari Mako Satpol PP di Jalan KH Moh Kholil Bangkalan, bersama satu unit mobil damkar bermesin Hino.

Keduanya melesat ke arah selatan kota usai menerima laporan telah terjadi kebakaran di Gedung TK PGRI 2 Desa Buluh, Kecamatan Socah sekitar pukul 13.30 WIB.

Sementara mobil damkar Hino terus melaju hingga tiba di lokasi kejadian.

Kobaran api di dapur lantai II bagian belakang gedung sekolah TK itu berhasil dipadamkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Biasanya kan setiap tahun ada biaya perawatan. Bahkan info yang saya terima dari petugasnya, biaya BBM saja tidak ada, hingga sekarang BBM beli sendiri. Ini mogok karena masalah kampas kopling,” pungkasnya.

Terjadinya kerusakan pada kopling dibenarkan Kasi Penyelamatan dan Pemadaman Damkar Satpol PP Bangkalan, Ortiz Iskandar.

Ia bahkan membenarkan juga bahwa anggaran untuk BBM mobil damkar tidak ada dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Sekedar diketahui, DPA merupakan dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.

Baca juga: Siswa SMK di Tulungagung Tertimpa Pohon Ambruk, Tangan dan Kaki Luka, Damkar Langsung Evakuasi

“Jadi selama ini (anggaran BBM) disuruh mengambil di kegiatan internal damkar. Kebijakan seperti itu kan bersumber dari kebijakan pemda. Berdasarkan perintah untuk mengatur sendiri "dapurnya dengan kondisi anggaran seperti saat ini,” ungkap Ortiz kepada Tribun Jatim Network.  

Ortiz menjelaskan, saat ini Satpol PP Bangkalan memiliki tiga unit armada damkar; Hino dengan kapasitas tangki 5.000 liter air, Fuso berkapasitas 5.000 liter air, dan damkar bermesin Toyota  Dyna berkapasitas 3.500 liter air.   

“Perawatannya paling tidak 3 bulan sekali. Armada yang mogok itu sudah diperbaiki tapi kadang rusak lagi,” jelasnya.

Ia menambahkan, armada damkar Fuso yang mogok itu sebenarnya kondisi BBM nya sedang menipis.

Hal itu dikarenakan sejak Desember 2022 ketiga armada milik Satpol PP itu hanya dijatah BBM senilai Rp 900 ribu.

Padahal sejak Desember 2022, lanjutnya, banyak kejadian di Kecamatan Sepulu.

Bahkan di malam hari meluncur ke Kecamatan Blega bukan untuk melakukan pemadaman, tetapi evakuasi tawon vespa.

Penggunaan mobil damkar terpaksa dilakukan karena hingga sejauh ini Satpol PP Bangkalan belum mempunyai mobil rescue.  

Baca juga: Waspadai Kemunculan Sarang Tawon di Rumah, 2 Minggu Sudah Belasan Warga Probolinggo Lapor ke Damkar

“Pada Desember itu pula, di Tanjung Jati (Kamal) kebakaran, itu yang Hino kehabisan solar ketika sampai di lokasi,  jadi pulangnya tidak bisa. Karena mesin damkar Hino itu cara kerja pompa pemadamnya menyatu dengan mesin mobil, kalau yang dua unit lainnya terpisah,” pungkas Ortiz.

Sementara Kepala Satpol PP Bangkalan, Rudianto tampak kaget ketika dihubungi melalui sambungan selulernya terkait armada damkar Hino mogok dalam perjalanan menuju lokasi kebakaran.

“Aduh. Memang ada penyesuaian anggaran yang harus kami lakukan. Jadi kami menghitung disesuaikan dengan koefisiensi. Pemeliharaan itu ada tiga hal, pertama BBM, kedua suku cadang, dan ketiga servis. Ketiga hal itu masuk dalam satu rekening pemeliharaan,” ungkap Rudi.

Dalam kondisi normal, lanjutnya, pada Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) tertulis sebesar Rp 37.110.000 per unit armada damkar untuk kebutuhan tiga hal itu.

Tetapi semua kembali kepada kekuatan masing-masing daerah-daerah.  

“Misalkan uangnya hanya da Rp 10 juta, ya adanya Rp 10 juta. Saat ini yang jelas tidak segitu (Rp 37.110.000), jauh dari angka Rp 37 juta,” pungkas Rudi yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangkalan

Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved