Berita Jatim
Kabar Hoaks Penculikan Anak Bikin Resah Warga Jatim, Kapolda Jatim: Kita akan Proses Hukum
Merebaknya berita hoaks mengenai aksi penculikan yang disertai foto hingga video singkat, di jejaring percakapan dunia maya masyarakat Jatim
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Rekaman suara berbahasa Madura itu disampaikan seorang pria. Berikut isi rekamannya ;
‘Dhek tan-tretan sedhejeh (kepada saudara sekalia), se andik kompoi se a sekolah (yang punya cucu bersekolah), awasin (diawasi). Penculigen molaeh beraksi e Bangkalan (Penculiknya mulai beraksi di Bangkalan.
Gellek neng adhe’eh Toko AA (Tadi di depan Toko AA, ana’eh tang kancah dibik (anak dari teman saya), ontong ketangngen pas mangakatdeh madrasah (beruntung ketahuan saat hendak berangkat ke madrasah). King pas penculigeh buruh (Cuma penculiknya kabur), nganggui avanza celleng (mengendarai Avanza warna hitam), lok e capok, buruh (kabur).
Diiming-imingi pesse 50 ebuh (diimingi uang Rp 50 ribu), pas buruh nak-kana’eh se eberinah pesse (kabur si anak yang mau diberi uang), pas buruh kiah penculigeh (kabur juga penculiknya). Neng adhe’eh Toko AA jelen ka temor gang kennek (di depan Toko AA jalan ke timur gang kecil), ana’eh tang kancah dibik (anak dari teman saya).
Tengateh dhe’ se andik kompoi (Hati-hati kepada yang punya cucu, a terragih pagenna neser takok sampe kededdien (diantar yang benar kasihan khawatir sampai kejadian)’.
Toko AA yang disebutkan pria dalam rekaman suara itu yakni sebuah kelontong pecah belah khusus kebutuhan rumah tangga, berlokasi di Kelurahan Kemayoran, Kota Bangkalan
Penjelasan Kapolres Bangkalan
Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono memberi penjelasan terkait rekaman suara tersebut, dengan harapan tidak berkepanjangan sehingga dikhawatirkan menimbulkan kepanikan.
"Saya Kapolres Bangkalan, menyampaikan terkait beredarnya pesan audio berdurasi 1 menit 3 detik dan video yang marak beredar melalui grup WA tentang isu penculikan anak yang hampir terjadi di Kota Bangkalan adalah tidak benar atau hoaks," ungkap Wiwit.
Dia juga memberi penjelasan mengenai video viral yang disebut-sebut sebagai video penculikan anak.
"Video yang beredar tersebut adalah video editan dengan suara dubbing, perihal anak di India terkena benang layangan. Video tersebut pernah beredar di tahun 2017. Dengan ini kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bangkalan untuk tidak mudah percaya isu penculikan anak, sebelum mengetahui faktanya," tegas Wiwit.
Mantan Kapolres Pacitan itu meminta masyarakat untuk lebih selektif dan teliti dalam menanggapi isu yang berkembang. Sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan ketakutan secara berlebihan. Karena hingga sejauh ini, tidak ada kasus penculikan yang terjadi di Kabupaten Bangkalan.
“Namun apabila anda melihat orang mencurigakan, segera menghubungi Bhabinkamtibmas atau di nomor call centre ‘Polres Bangkalan Kandani Komunikasi Anda untuk Polisi’ dengan nomor 081223456110 atau di nomor call centre 110,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnyua di Googlenews TribunJatim.com
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.