Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nasib Mama Muda di Jambi Lecehkan 11 Anak, Minta Disentuh, Buka Jendela Tiap Berhubungan Suami Istri

Terkuak nasib mama muda di Jambi yang melakukan pelecehan seksual terhadap 11 anak. NT dituding sering meminta remaja pria menyentuh tubuhnya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Shutterstock
ILUSTRASI Berita wanita muda di Jambi lecehkan 11 anak. Terkuak nasibnya. 

"Mereka sedang melakukan penyelidikan atas kasus ini. Tetapi, Senin besok, kita dari PPA akan mendampingi langsung para korban," kata Asi Novrini, Jumat (3/2/2023).

11 anak di bawah umur diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang wanita muda berinisial NT (25), di kawasan Rawasari, Kota Jambi.
11 anak di bawah umur diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang wanita muda berinisial NT (25), di kawasan Rawasari, Kota Jambi. (Tribunjambi.com/Aryo Tondang)

HIMPSI Angkat Bicara

Terkait kejadian ini, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Jambi, Dessy Pramudiani yang juga Dosen Jurusan Psikologi UNJA menjelaskan, penyimpangan seksual adalah gairah atau hasrat seksual yang terjadi secara intens dan berulang pada hal-hal tertentu seperti barang, situasi, orang maupun target yang mereka jadikan sebagai pelampiasan nafsu. 

Dalam kasus ini, Dessy menyebutkan, anak-anak dan remaja sangat rentan terhadap berbagai penyimpangan atau kelainan perilaku maupun seksual.

"Apalagi hal tersebut terjadi dan dilakukan kepada anak dan di bawah ancaman orang dewasa," ujarnya. Jumat (3/2/2023).

Ia mengatakan, kejadian tersebut akan menyebabkan trauma kepada para korban. Dan yang lebih parah lagi, dikatakan Dessy para korban berkemungkinan untuk melakukan hal yang sama seperti pelaku. 

"Memungkinkan mereka akan melakukan hal yang sama jika tidak mendapatkan penanganan secara intensif untuk pemulihan kondisi psikologisnya," jelas Dessy.

Baca juga: Tengah Malam Anak di Jabar Syok Ayah Hobi Masuk Kamar, Pasrah hingga Tumbuh Dewasa, Ibu Ancamannya

Oleh sebab itu, ia berharap agar para korban mendapatkan pendamping kesehatan dan juga psikologi.

Dessy juga meminta agar para orangtua memberikan edukasi seks sejak dini kepada anak.

"Untuk orangtua diharapkan dapat memberikan psikoedukasi tentang seks sejak dini, sebagai upaya preventif terhadap kejadian yang tidak diinginkan," ujarnya.

Sementara untuk pelaku, ia juga menganjurkan agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan dugaan penyimpangan seksual yang dialaminya.

"Orang dewasa yang melakukan dan mendapatkan kepuasan dari aktivitas seksual dengan anak, kemungkinan besar mengalami gangguan orientasi seksual, dan untuk memastikan perlu diagnosa yang tepat dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya. 

Baca juga: Nenek Curiga Cucunya yang 5 Tahun Nangis Keluar Kamar, Firasat Tak Enak Lihatnya Pipis, Ayah Jahat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved