Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Abad Nahdlatul Ulama

Wawancara Eksklusif Persiapan Harlah Satu Abad NU di Sidoarjo dengan Wasekjen PBNU

Nahdlatul Ulama (NU) akan menggelar kegiatan seremonial yang menjadi simbol kebangkitan baru menuju abad kedua NU di Sidoarjo, yaitu Resepsi 1 Abad NU

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Adrianus Adhi
Jurnalis TribunJatim.com Januar Adi Sagita saat bersama Wasekjen PBNU Rahmat Hidayat Pulungan dalam podcast bertemakan Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nahdlatul Ulama (NU) akan menggelar kegiatan seremonial yang menjadi simbol kebangkitan baru menuju abad kedua NU di Sidoarjo, yaitu Resepsi 1 Abad NU.

Panitia Resepsi 1 Abad NU menyiapkan banyak hal agar acara tersebut sukses.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Hidayat Pulungan mengungkapkan Kabupaten Sidoarjo sebagai tuan rumah untuk perhelatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad pada 7 Februari 2023 mendatang karena lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau dari berbagai daerah.

Apalagi Sidoarjo merupakan bagian dari Jawa Timur yang memiliki nilai historis yang melekat sebagai basis terbesar hingga cikal bakal berdirinya NU sebagai salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia bahkan dunia .

“Kalau kenapa tempatnya di Sidoarjo itu lebih kepada perkembangan praktis karena di sana ada stadion yang setelah kami lihat itu jauh lebih layak. Dan kedua, posisi Sidoarjo itu sangat strategis karena menjadi penghubung dari banyak lalu lintas kota kabupaten di Jawa Timur,” urainya.

Kemudian yang ketiga NU sudah punya pengalaman dua kali membuat acara besar di Sidoarjo menggunakan stadion dan hotel.

“Jadi itu dasar pengalaman itu jadi pertimbangannya di situ kalau Sidoarjo itu pertimbangannya karena taktis saja,” ungkapnya.

Baca juga: Legislator PKB Faisol Riza Peringati Satu Abad Nahdlatul Ulama di Probolinggo: Benteng NKRI

Bagaimana kesiapan panitia dalam menyiapkan gelaran terbesar di awal tahun ini? Simak penjelasan Rahmat selengkapnya dalam petikan wawancara berikut ;

- Event ini merupakan event besar, bahkan mungkin dunia internasional ikut menyorot kegiatan ini. Persiapannya bagaimana dan tantangannya seperti apa yang terberat?

+ Yang terberat adalah meyakinkan banyak pihak bahwa kami bisa membuat acara dengan target jutaan orang. Di lingkungan PBNU atau sejarah republik ini apakah pernah ada orang yang punya pengalaman mengumpulkan orang dengan jumlah jutaan? kan enggak ada juga.

Jadi wajar itu yang paling berat ya meyakinkan itu, apalagi saat ini konfirmasi kehadiran sudah ada sekitar jutaan orang yang bakal datang ke Sidoarjo itu.

- Dari mana saja peserta Harlah selain dari Jawa Timur?

+ Hampir dari seluruh kantor dari seluruh kantong-kantong NU di seluruh Nusantara akan hadir. Ada Aceh, Sumatera Utara itu dari Tapanuli bagian selatan juga hadir lewat darat. Kemudian dari daerah Langkat, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat Selatan semua lewat laut.

Saya dapat informasi dari Sulawesi Barat sampai 300 orang datang semuanya datang dari Jakarta. Di Banten saya cek kantor, semua Kecamatan tuh ngirim satu sampai dua bis ke semua

Yang menarik sampai hari ini kami tidak pernah memberikan satu rupiah pun untuk mobilisasi.

Jadi yang mau datang, ya datang saja pribadi karena mereka merasa ini hari yang istimewa dan saya harus hadir .

- Sejauh ini persiapan sudah berapa persen?

+ Kalau persiapan sudah sampai 90 persen, tinggal checking memastikan saja.

Acara ini memiliki dua gambaran besar. Pertama kualitas acaranya dan kedua kualitas pelayanan jamaahnya.

Kalau terkait dengan kualitas acara, ya itu sudah kita publikasikan detail acaranya untuk meyakinkan jamaah acara ini berkualitas. Tinggal memastikan apakah ini sesuai dengan skema yang dibuat oleh panitia atau tidak.

Terkait pelayanan jamaah pilatnya ada tiga, drop in dan drop out parkir, zonasi toilet dan konsumsi dan terakhir kesehatan dan informasi sebagai pendukung.

Untuk kenyamanan jamaah atau mungkin masyarakat umum yang hadir mau datang ke sana, dari awal kita menanamkan pesan masyarakat bahwa anda hadir ke Sidoarjo juga menjadi bagian dari panitia.

Jadi anda harus menjadi jamaah yang mandiri, ya jangan mengandalkan semua itu panitia. Karena juga panitia tidak punya pengalaman membuat acara dengan basis 1 juta orang ke atas.

Yang ditanamkan dari kami ke seluruh jamaah yang akan hadir di Sidoarjo, datang bawa tikar, bawa makanan, bawa minuman dan bawa kantong kresek buat tempat sampah sendiri.

Kemudian bawa payung juga sekalian pastikan kondisi fisik juga. Makanya kami selalu bilang ke semua jamaah yang akan hadir kalau sakit tidak usah hadir, karena kalau memaksakan dirinya hadir dengan kondisi sakit akhirnya akan menurunkan kualitas pelayanan terhadap Jamaah.

- Berapa panitia yang dilibatkan?

+ kami menggandeng kader-kader NU bahkan bupati dan wali kota yang juga kader NU untuk terlibat. Mereka memimpin jamaah dari daerah mereka, mereka bertanggung jawab dari pelepasan sampai jamaah pulang seperti jamaah haji.

Salah satu imajinasi panitia ya acara ini kayak di Arafah. Karena begitu besar dan banyaknya peserta.

Kalau untuk bicara kepanitiaan sangat kolosal, misalnya itu petugas kebersihan ada 10.000 orang.

Dan jumlah ini tentunya masih berat jika harus melayani jutaan peserta.

Sehingga perlu dukungan kader yang juga pemimpin daerah.

- Rangkaian acaranya seperti apa untuk hari itu?

+ Resepsi Puncak Peringatan Harlah Satu Abad NU di Sidoarjo tanggal 7 Februari yang akan datang, itu nanti akan merupakan kegiatan 24 jam tanggal 7 jam 00.00 sampai dengan jam 00.00 tanggal 8.

Mulai dari shalat subuhnya di Parkir Timur baru kemudian habis itu ada sholawatan.

Kemudian ada resepsi dan siangnya kita bikin ada karnaval nusantara memamerkan semua kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia.

Di tempat yang sama jamaah bisa menulis harapan dan doanya untuk abad kedua. Dan malamnya ada panggung hiburan rakyat mulai dari mulai dari Slank, Maher Zain, hingga Rhoma Irama. yang mewakili tiga generasi.

- Isu besar yang ingin disampaikan dalam harlah ini?

+ Pesannya itu ada dua level. Pada level domestic kami ingin menyampaikan pesan bahwa NU itu dengan segala jerih payahnya itu berhasil sampai pada usia 100 tahun. Nah kita ingin sampaikan bahwa kami ini Solid, kami ini kuat ,kami ini terkonsolidasi.

Pesan kedua adalah karena acara ini juga kita mengundang banyak ulama-ulama Islam dari seluruh dunia, kami ingin menyampaikan pesan bahwa ini ada loh ada satu organisasi dengan pengikut yang 100 juta ini bisa menerima konstitusi yang plural.

Jadi anda tuh Jangan jadikan agama itu menjadi sumber masalah, kami mayoritas bisa menjaga Indonesia dan menjaga keanekaragaman atau multikultural yang ada di Indonesia.

- Pesan untuk masyarakat terkait Harlah ini?

+ Panitia sangat senang bahagia kalau seluruh masyarakat di Jawa Timur ini bisa hadir, bisa menyempatkan waktu untuk sama-sama merayakan hari kegembiraan NU.

Kami senang dan kami siap melainkan dengan baik, ini juga momentum yang mempertemukan tiga hal di dalamnya. Ada momentum spiritual, momentum struktural dan ada momentum kultural.

 

- Jelang tahun politik lewat harlah ini apa? Karena biasanya situasi memanas.

+ Semua yang ingin mengikuti kompetisi politik di 2024 itu tidak usah terlalu dalam memainkan isu-isu yang berbahaya buat negara.

Kompetisi itu wajar, kompetisi akan jadi masalah kalau proses kompetisi ini menggunakan cara-cara atau isu-isu yang membahayakan keutuhan NK.

Kami mau sampaikan jangan menggunakan cara-cara itu, ya kami yang besar kayak gini aja enggak melakukan itu.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved