Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa Turki

Kesaksian Warga Ciamis Selamat dari Gempa Turki, Cemas Nasib 2 Teman, Bernafas Lega setelah Telepon

Akhirnya, seorang warga Ciamis yang tinggal di sana mengungkap keadaannya saat gempa Turki. Warga itu bernama Sofia Nuraini Mutmainah (22).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
LOUAI BESHARA / AFP
Foto tim penyelamat Suriah mencari korban selamat di bawah puing-puing setelah gempa berkekuatan 7,8 SR di kota Hama di Suriah tengah yang dikuasai pemerintah pada 6 Februari 2023. - Gempa bumi melanda Turki dan Suriah pada awal 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus, Mesir, dan Irak. 

TRIBUNJATIM.COM - Banyak warga Indonesia yang tinggal di Turki.

Hal ini membuat nasib mereka imbas gempa Turki mengkhawatirkan.

Akhirnya, seorang warga Ciamis yang tinggal di sana mengungkap keadaannya.

Warga itu bernama Sofia Nuraini Mutmainah (22).

Dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar, sewaktu gempa dangkal 7.8 SR yang menguncang Nurdig Provinsi Gaziantep Turki (perbataan Turki-Suriah) Senin (6/2) pukul 13.24 waktu Turki atau pukul 17.24 WIB, Sofia Nuraini Mutmainah (22) sedang berada di Istanbul.

“Di Istanbul tidak terasa ada gempa,” ujar Sofia Nuraini Mutmainah yang akrab dipanggil Sofi tersebut ketika dihubungi via WA Senin (6/2).

Sofi kini kuliah di semester dua, Jurusan Ilmu Politik dan Administrasi Publik Sakarya University Turki

Dia adalah anak ketiga dari pasangan suami istri H Didi Sukardi SE dan Hj Siti Rahmah asal Rancapetir, Ciamis, Jawa Barat.

Baca juga: Nyawa 1400 Orang Melayang, Penyebab Gempa Turkiye-Suriah Mematikan Terjawab, Pakar Peringatkan 1 Hal

Sakarya sendiri tidak termasuk daerah terdampak guncangan gempa yang meluluh lantakkan 10 provinsi di Turki yang telah menewaskan setidaknya 1.500 orang.

Sewaktu terjadinya gempa dahsyat yang menguncang Turki dan Suriah tersebut, Sofi sedang berada di Istanbul untuk suatu kegiatan.

“Sekarang juga masih berada di Istanbul. Di Istanbul tidak terasa gempa,” katanya.

Istanbul bagian negara Turki yang berada di Benua Eropa yang dihubungkan Laut Tengah (Mediteranian) dengan Wilayah Turki Daratan Asia.

Baca juga: Gempa Dahsyat M 7,8 Guncang Turki-Suriah Tewaskan Lebih dari 1000 Orang, Begini Letak Geografisnya

Namun Sofi sempat mencemaskan nasib dua teman karibnya, yang tinggal dan kuliah di Gerbakir, yang merupakan daerah gempa.

Ternyata setelah dihubungi, menurut Sofi kedua temannya yang sama-sama asal Jawa Barat tersebut dalam kondisi selamat.

Kebetulan lagi mereka tidak berada di Gerbakir. Sedangkan ada kegiatan di daerah lain yang tidak ada gempa. Pas dihubungi tadi langsung bisa kontak.

"Mereka selamat, alhamdulillah. Nggak tahu rekan yang lainnya yang sama-sama dari Indonesia," ujar Sofi.

Sementara itu, korban meninggal dalam gempa bumi besar dengan magnitudo 7,8 skala Richter (SR) dan gempa susulannya terus bertambah.

Hingga Senin malam atau tadi malam (6/2/2023), korban meninggal hampir 2.300 orang di Turki dan Suriah.

Dikutip dari Al Jazeera via Tribunnews, gempa di Turki awalnya terjadi di dekat kota Gaziantep pada pukul 04:17 waktu setempat (01:17 GMT), Senin (6/2/2023), saat banyak orang sedang tidur.

Gempa pertama terjadi pada kedalaman sekitar 17,9 kilometer (11 mil) dan terasa sampai ke Siprus, Mesir dan Lebanon.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan jumlah korban tewas di negara itu meningkat menjadi 1.014 jiwa. Pihak berwenang Turki telah mengumumkan "alarm level 4" yang meminta bantuan internasional.

Baca juga: Malang Diguncang Gempa Magnitudo 5.1, BPBD Belum Terima Adanya Laporan Kerusakan

Gempa kedua berkekuatan 7,6 SR terjadi beberapa jam kemudian di tengah beberapa gempa susulan, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).

AFAD menambahkan, pusat gempa berada di wilayah Elbistan di provinsi Kahramanmaras.

Tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim ke daerah yang terkena gempa, kata presiden Turki. Kementerian pertahanan Turki mengatakan angkatan bersenjata negara itu telah membangun koridor udara untuk memungkinkan tim medis dan penyelamat mencapai daerah yang dilanda gempa.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan setidaknya ada enam gempa susulan dan mendesak warga untuk tidak memasuki bangunan yang rusak untuk mencegah bertambahnya korban.

"Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” katanya.

Baca juga: Update Donasi untuk Gempa Cianjur, Lazisnu Surabaya Kumpulkan Lebih dari Rp 79 Juta

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan gambar-gambar bangunan yang mengerikan menjadi tumpukan puing di beberapa kota di tenggara Turki.

Di Suriah, yang menghadapi perang saudara lebih dari satu dekade, dilaporkan terdapat 810 korban jiwa akibat gempa tersebut, sehingga total korban tewas di kedua negara mencapai 2.308 orang.

Di ibu kota Suriah, Damaskus, gedung-gedung berguncang dan banyak orang berlarian ke jalan karena ketakutan.

Sementara itu, di wilayah Suriah yang dikuasai pemberontak, Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi penyelamat yang juga dikenal sebagai White Helmets, mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi telah meningkat.

Baca juga: Trenggalek Diguncang 89 Kali Gempa Sepanjang 2022, Mayoritas Terjadi di Laut Kedalaman 10-136 KM

Seorang anggota tim penyelamat bernama Ismail Abdullah mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat secara dramatis karena ratusan keluarga masih terjebak di bawah reruntuhan.

“Bencana ini jauh lebih besar dari kapasitas tanggap darurat kita. Ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal, apalagi kita menyaksikan badai salju yang menambah tragedi,” kata Abdullah.

Kami sekarang menghadapi bencana nyata yang belum pernah kami alami selama bertahun-tahun,” imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved