Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Dapon yang Punya Wajah Mirip Kakek-kakek Padahal Masih Muda, Kulit Keriput Idap Cutis Laxa

Siapa sosok Dapon yang punya fisik mirip kakek-kakek padahal masih muda? Kulit keriput idap cutis laxa.

Penulis: Alga | Editor: Januar
YouTube/GA
Dapon, pemuda yang punya penampilan tua mirip kakek-kakek 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemuda yang masih berusia 21 tahun menjadi sorotan karena wajahnya yang tua bagi kakek-kakek.

Ya, padahal usianya masih muda, 21 tahun, tapi penampilan fisiknya bak lansia yang sudah di atas 60 tahun.

Hal itu terjadi pada seseorang yang diketahui bernama Dapon, seorang TikToker muda.

Jika melihat Dapon, tanpa tahu kishanya, ia bakal dikira sudah lansia padahal salah.

Baca juga: Berjenggot Lebat Imbas Sindrom Tubuhnya, Wanita Ini Tampil Percaya Diri & Bangga, Dipuji Suami

Mungkin tak banyak yang mengira jika sosok Dapon yang nama aslinya Rachmadian Daffa itu wajahnya terlihat jauh lebih tua bak lansia.

Diketahui sindrom seperti ini dilihat dalam film 'The Curious Case of Benjamin Button'.

Yang mana diceritakan seorang anak laki-laki terlahir dengan wajah keriput bak sudah tua.

Dikatakan Dapon, sejak bayi, sudah terlihat ada perbedaan di bagian pipinya, yang berbeda dari bayi pada umumnya.

Lebih lanjut Dapon menjelaskan jika dirinya menyadari kondisi wajahnya yang lebih tua dari umurnya yakni sejak SMP.

"Enggak baperan, di SMP kan anak-anaknya suka ledek-ledekan, tapi saya enggak merasa diledek/di-bully."

"Malah saya yang ngeledek," kata Dapon sembari tertawa, mengutip GridHealth.ID.

Kini dia dengan kondisinya yang seperti itu justru sudah menjadi orang terkenal.

TikToker yang terkenal lewat jargon 'Tara Makjreng' tersebut juga mengungkap, dirinya sempat divonis tak umur panjang.

Baca juga: Apa Itu Sindrom Ramsay Hunt yang Dialami Justin Bieber? Sebagian Wajah Lumpuh, Ini Gejala Utamanya

"Waktu kecil ada dokter yang bilang, 'Sindrom kayak gini enggak akan umur panjang'."

"Ternyata umur saya panjang," kata Dapon di podcast bersama Gritte Agatha, 30 April 2021 lalu.

Soal orang tua, Dapon mengatakan jika ayah dan ibunya sempat cemas hingga stres memikirkan nasib Dapon.

"Ayah dan ibu saya sampai stres, ini anak kenapa kondisinya begini."

"Tapi lama kelamaan ya bisa menerima, mungkin ini rezeki dari Tuhan," tutur Dapon.

Dapon, pemuda yang idap cutis laxa
Dapon, pemuda yang idap cutis laxa (YouTube)

Dapon pun menceritakan awal dirinya mengalami hal ini.

"Waktu saya lahir saya kan bobotnya besar, 4 kg, awalnya normal kata ibu saya."

"Lalu setelah enam bulan kemudian bolak-balik ke rumah sakit karena bobot saya, " ujar Dapon

Namun ternyata seorang dokter melihat ada keanehan pada diri Dapon.

"Dari situlah ketemu saya mengidap cutis laxa," ujar Dapon.

Sykurnya dengan kondisinya ini, Dapon bisa menerima.

Ia pun masih bisa produktif dalam menjalani hidup.

Bahkan diakui Dapon, dirinya bersyukur dikelilingi orang-orang yang begitu mendukungnya.

"Bersyukur tidak mendapatkan lingkungan toxic," tandas Dapon.

Dapon dengan teman sekolahnya, tampak jelas dirinya jauh lebih tua dari temannya tersebut yang seumuran
Dapon dengan teman sekolahnya, tampak jelas dirinya jauh lebih tua dari temannya tersebut yang seumuran (via GridHealth.ID)

Apa yang dialami dapon memang sebuah kondisi medis yang dikenal dengan istilah cutis laxa.

Melansir medlineplus.gov, cutis laxa adalah bahasa Latin untuk kulit kendur atau kendur.

Kondisi ini ditandai dengan kulit yang kendur dan tidak melar (inelastis).

Ya, cutis laxa adalah adalah kelainan jaringan ikat, yaitu jaringan yang memberikan struktur dan kekuatan pada otot, sendi, organ, dan kulit.

Kulit sering menggantung dalam lipatan longgar, menyebabkan wajah dan bagian tubuh lainnya terlihat berkerut.

Kulit yang sangat keriput ini mungkin sangat terlihat di bagian leher dan di daerah ketiak serta selangkangan.

Baca juga: Dulu Gendut 100 Kilo, Sara Ali Khan Putri Kareena Kapoor Kini Berubah Drastis, Akui Idap Sindrom

Cutis laxa juga dapat mempengaruhi jaringan ikat di bagian lain dari tubuh, termasuk jantung, pembuluh darah, usus, paru-paru.

Gangguan ini dapat menyebabkan masalah jantung dan penyempitan abnormal, penonjolan, atau robeknya pembuluh darah kritis.

Individu yang terkena mungkin memiliki kantong keluar yang lembut di perut bagian bawah (hernia inguinalis) atau sekitar pusar (hernia umbilikalis).

Kantung yang disebut divertikula juga dapat berkembang di dinding organ tertentu, seperti kandung kemih dan usus.

Sebagian besar berpendapat jika kondisi ini adalah turunan genetik, tetapi beberapa meneliti jika tidak disebabkan variasi genetik.

Sementara tanda dan gejala cutis laxa yang diturunkan sering terlihat pada masa bayi atau anak-anak.

 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved