Kondisi Kejiwaan Ibu Bakar Bayi di Madiun Bakal Dicek, Kini Masih Dirawat di RS, 6 Saksi Diperiksa

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Satreskrim Polres Kabupaten Madiun akan memeriksa kondisi kejiwaan ibu bakar bayi di Desa Ngarenget, Kecamatan Dagangan, Senin (6/2/2023).

Kasatreskrim Polres Kabupaten Madiun AKP Danang Eko Abrianto mengatakan, saat ini kondisi IS (36) atau pelaku masih dalam perawatan intensif oleh Tim Medis RSUD Dolopo.

"Rabu kemarin tim medis melakukan proses kuret terhadap pelaku. Mengingat yang bersangkutan sebelumnya telah melahirkan janinnya tanpa bantuan orang lain," ujarnya, Jumat (10/2/2023).

AKP Danang juga menambahkan, apabila kondisinya membaik, stabil dan bisa diajak berkomunikasi,  nantinya bakal dilakukan pemeriksaan psikologis IS.

"6 orang telah kami mintai keterangan terkait peristiwa itu. Mulai dari keluarga pelaku, tetangga, tokoh agama, sampai perangkat desa setempat," terangnya.

Hingga kini polisi masih menunggu kehadiran suami IS di Kabupaten Madiun, yang saat ini masih berada di Banyuwangi untuk keperluan bekerja, guna dimintai keterangan.

Baca juga: Bayi yang Dibakar Ibu di Madiun Tak Diakui Ayahnya, Tuduh Hasil Selingkuh, Ditemukan Nenek di Tungku

"Berdasarkan hasil autopsi sementara, jenis kelamin bayi yang dibunuh oleh ibunya sendiri adalah laki laki," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, IS diduga tega membakar bayinya yang baru dilahirkan, di dapur belakang rumah.

Kaur Umum desa setempat Sarno mengatakan, jasad bayi dibakar di atas tungku.

"Tetangga curiga, pintu rumah yang bersangkutan tertutup, tidak terbuka sejak 4 hari lalu. Coba diketuk tidak ada balasan. Begitu didobrak warga, ibu itu langsung lari," ujarnya. 

Pelaku yang kabur tersebut ditemukan di hutan.

Baca juga: Kondisi Kini Mama Muda di Madiun yang Bakar Bayinya, Kejiwaan Dikuak, Pernah Lahirkan Anak Kedua

"Jasad bayi dimakamkan. Jenis kelamin belum tahu karena sudah terbakar 70 persen. Jadi kondisinya rusak," tuturnya.

Anak yang dibakar itu diduga anak ketiga dari IS.

Sarno mengatakan, suami pelaku bekerja di Banyuwangi.