Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Mojokerto

DPUPR Kabupaten Mojokerto Perbaiki Darurat Tanggul Jebol Pemicu Banjir Besar di Jotangan Mojosari

DPUPR Kabupaten Mojokerto melakukan perbaikan darurat tanggul jebol yang menjadi pemicu banjir besar di Jotangan Mojosari.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni
Perbaikan darurat tanggul jebol di Desa Tinggarbuntut, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, 2023. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Petugas akan melakukan perbaikan tanggul jebol yang menyebabkan banjir besar di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Rencananya, perbaikan tanggul jebol di aliran Sungai Sumber Kembar akan mulai dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas serta Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto, menyusul banjir di kawasan tersebut telah surut.

Kepala DPUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan, penanganan darurat pasca banjir di Desa Jotangan adalah perbaikan tanggul jebol yang akan dilakukan bersama BBWS selaku pemilik wilayah sungai.

"Perbaikan tanggul di Sungai Sumber Kembar besok kita akan mulai penanganan darurat bersama Tim BBWS, karena itu kewenangan dari BBWS pusat," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network melalui seluler, Minggu (12/2/2023).

Ia mengungkapkan, pemerintah daerah berkolaborasi dengan BBWS memberikan support penuh untuk perbaikan tanggul di Sungai Sumber Kembar.

Nantinya hasil survei Tim BBWS di lapangan akan menentukan mekanisme perbaikan tanggul tersebut.

"Penanganan darurat apa yang nantinya akan dilakukan BBWS untuk perbaikan tanggul sepanjang apa yang mereka bisa cover, barangkali kalau misalnya kita boleh bantu kita akan bersurat ke BBWS bahwa kita akan melakukan penanganan juga di aset miliknya mereka," ungkapnya.

Menurut dia, penyebab tanggul jebol sekitar 15-20 meter di dua sisi aliran sungai akibat intensitas hujan tinggi dari kawasan atas, seperti Pacet dan Trawas, yang alirannya menuju Sungai Sumber Kembar.

Apalagi, kondisi geografis letak Sungai Sumber Kembar lebih rendah dari Sungai Sadar.

Sehingga saat terjadi hujan intensitas tinggi, aliran Sungai Sumber Kembar meluap seperti terperangkap tidak bisa masuk ke Sungai Sadar yang menyebabkan tanggul jebol.

"Memang intensitas hujan deras kiriman dari atas (Pacet dan Trawas) sungai bebannya terlalu tinggi menghantam tanggul kita, dan air tidak bisa mengalir karena posisinya Sungai Sadar lebih tinggi," ucap Rinaldi.

Selain itu, perbaikan tanggul jebol juga dilakukan di Sungai Sumberwaru, Kecamatan Ngoro, Mojokerto.

Meski alokasi tidak besar, anggaran dari APBD sekitar Rp 500 juta itu dapat digunakan untuk perbaikan tanggul jebol di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto.  

Sebelumnya, pihaknya telah menyelesaikan perbaikan tanggul jebol akibat luapan sungai Kali Tekuk sepanjang lima meter di Desa Tinggarbuntut, Kecamatan Bangsal.

Baca juga: BPBD Jatim Turun Tangan Tangani Banjir di Mojokerto, Suplai Dapur Umum hingga Perahu Karet

Tak hanya itu, perbaikan tanggul seperti di Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan Avour Semanding juga melibatkan masyarakat dan bantuan dari sejumlah perusahaan.

"Ada banyak perbaikan tanggul selain dari anggaran APBD juga ada polanya yang kemitraan seperti kerja bakti bersama warga penanganan darurat kita sediakan alat berat dan tenaga, bahkan ada juga bahan material dari warga," bebernya.

Masih kata Rinaldi, sesuai instruksi dari Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, hasil rapat evaluasi penanganan cepat tanggap bencana tetap memprioritaskan penanggulangan banjir di antaranya perbaikan tanggul dan normalisasi sungai, terutama di kawasan rawan banjir.

"Penanggulangan bencana menjadi prioritas, karena banjir ini tidak bisa dihilangkan tapi bisa diminimalisir dampaknya, yang tadi banjir berhari-hari sekarang cuma beberapa jam. Daerah-daerah risiko banjir saat ini sudah aman tidak ada banjir berkat penanganan kita," terangnya.

Masih kata Rinaldi, penanganan perbaikan tanggul terkendala lantaran kawasan sungai berada di wilayah BBWS Brantas.

"Kita ingin penanganan cepat perbaikan tanggul, tapi itu bukan di aset kita, tapi kita tetap turun kemarin belum bisa dilakukan karena airnya masih tinggi, kalau sekarang sudah surut," pungkasnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman menambahkan, kondisi terkini air di sekitar tanggul jebol sudah mulai surut, sehingga perbaikan darurat akan dilakukan besok.

Baca juga: Banjir di Mojosari Mojokerto Belum Surut, Ketinggian Capai Pinggang Orang Dewasa, Aktivitas Lumpuh

"Kita kolaborasi dengan BBWS untuk perbaikan tanggul jebol di Sungai Sumber Kembar nantinya perbaikan darurat menggunakan sandbag pasir yang disangga bambu gedek," ujar Rois.

Ia mengungkapkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemdes setempat yang membuka akses alat berat menuju lokasi tanggul jebol.

"Kita sudah menghubungi pemdes yang rencananya membuka jalan untuk lewat arat berat, sehingga perbaikan darurat tanggul jebol bisa dilakukan secara cepat dan efisien," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved