Pengorbanan Ayah Tanpa Kaki Hidupi 3 Anak Tanpa Mengemis, Pilih Jual Lotre: Anak Saya Ingin Belajar

TRIBUNJATIM.COM - Viral kisah perjuangan ayah tanpa kaki demi menghidupi tiga anaknya.

Si ayah tak mau mengemis karena tak ingin sang anak melihatnya.

Pria itu berjuang keras karena anak-anaknya ingin belajar dan sekolah.

Meski demikian, mereka tinggal di rumah yang kondisinya memprihatinkan.

Keluarga itu tinggal di Vietnam.

Pria bernama Nguyen Cong Tan tersebut memiliki 3 orang anak.

Ia ingin anaknya mengenyam pendidikan yang layak.

Untuk itulah Cong Tan bekerja banting tulang dalam keterbatasan fisiknya.

Baca juga: Kisah Sedih Bayi di Bekasi Meninggal Dunia saat Diajak Ibunya Mengemis, Mulanya Sempat Dikira Tidur

Dikutip dari yan.vn via TribunTrends pada Minggu (19/2/2023), Cong Tan sudah tak memiliki kaki.

Ia tak ingat kapan dia kehilangan kakinya.

Yang Cong Tan ingat, ia kehilangan kekinya karena penyakit diabetes yang dideritanya.

Nguyen Cong Tan berusia 54 tahun.

Ia tinggal di Distrik 1, Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Baca juga: Dulu Kaya, Penyanyi Jatuh Miskin Tidur Sama Tikus, Eks Nia Ramadhani Sempat Rawat Ibu Sakit Mental

Kondisi keluarganya sangat memprihatinkan.

"Saya punya tiga anak.

Anak laki-laki saya tahun ini sudah naik kelas 10 .

Sementara dua anak perempuan saya masih duduk di kelas 6 dan 7," ujarnya.

Pria paruh baya itu tinggal di rumah mereka yang berukuran 2 meter persegi.

Di sana ia tinggal berama anak laki-lakinya.

Karena rumah itu terlalu kecil, Tan menitipkan kedua putrinya ke rumah paman mereka.

Meski kehilangan kedua kakinya, semua biaya hidup keluarga dan biaya sekolah anak-anak diurus sendiri oleh Tan.

Pria itu berpikir bahwa kerabat "membantu sedikit saja sudah baik" .

Setiap bulan, dia mendapatkan uang dan mengirimkannya ke kerabatnya untuk membantu membesarkan kedua putrinya.

Meski hidup begitu sulit, sang ayah tetap beri makan 3 anaknya.

Ia tak memperbolehkan anaknya cari kerja paruh waktu.

Baca juga: Ditemukan di Pos Ronda, Miris Kondisi Anak Wanita Penjual Ayam Goreng yang Tewas, Pelaku Ditangkap

"Sebagai seorang ayah, saya tahu apa yang baik dan apa yang buruk di luar sana.

Jadi kita tidak bisa membiarkan mereka bekerja.

Saya ingin mereka pergi ke sekoalh.

Anak saya sangat ingin belajar.”

Ayah tanpa kaki ini jualan lotre untuk menghidupi keluarganya.

Ia ingin memberi contoh kepada anak-anaknya.

Ia tak pernah minta makanan pada orang lain.

Baca juga: Nasib Miris Pria Sarjana di Tuban, Lulus Kuliah Bukannya Kerja, Malah Rugikan Tetangga

Siapa pun yang memberi, dia menolak karena ayah tanpa kaki ini tak mengemis.

"Saya membeli makanan dan air saya sendiri dengan uang yang saya peroleh dari menjual tiket lotre.

Saya hanya ingin anak-anak saya tumbuh dewasa dengan 'kepala tegak' dan tidak minta-minta.

Tak perlu lah mencela diri sendiri karena keadaan.

Saya khawatir mereka akan melihat saya mengemis nanti, miskin tapi putus asa," lanjutnya.

Nguyen Cong Tri, anak sulung Tan duduk di kelas 10 di sekolah pendidikan lanjutan di Distrik 5.

Mengetahui keadaan keluarganya yang sulit, Tri selalu berusaha belajar dengan baik.

Nilainya cukup bagus di semua mata pelajaran.

"Mata pelajaran sekolah saya 8,9," ujar putra Tan.

Impian terbesar remaja ini bukanlah karir atau pekerjaan di masa depan.

Tri hanya ingin mengajak ayahnya jalan-jalan.

Bagi banyak orang itu mungkin hal yang sangat biasa, tapi bagi keluarga Tri itu benar-benar impian yang mewah.

Kisah Pria Tanpa Tangan Lamar Kekasihnya

Pria di Vietnam bernama Ho Huu Hanh.

Ho Huu Hanh terlahir tanpa tangan, namun punya semangat hidup sama kerasnya dengan orang normal.

Sejak kecil, Hanh yang memang punya kekurangan itu sudah terbiasa berjuang lebih keras dibanding orang lain.

Tidak jarang Hanh dicemooh lantaran kondisi fisiknya, tapi ia berhasil mengatasi itu.

Meski demikian, rasa percaya diri tetap tumbuh di hatinya.

Terlebih ketika dia akhirnya jatuh cinta dengan seorang gadis cantik bernama Chui Mui.

Hanh dan Chui Mui telah saling mengenal sejak masing duduk di bangku sekolah kelas sebelas.

Meski Hanh berbeda, Chui Mui tidak peduli, justru makin gencar menunjukkan rasa cintanya.

Keduanya seperti belahan jiwa, saling berbincang dan menyemangati untuk belajar dengan baik.

Mui merasa sangat nyaman menjalin asmara dengan Hanh, jadi dia memutuskan untuk berkencan secara rahasia.

Hanh yang merasa kurang percaya diri dengan kekurangannya juga meminta Mui menyembunyikan hubungan mereka dari keluarga.

Hubungan mereka semakin dekat tak terpisahkan.

Hingga pada akhirnya Mui hamil.

Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Novita Hardini Salurkan Jaminan Hidup & Kursi Roda untuk Lansia dan Difabel

Saat itu Mui baru berusia 21 tahun.

Namun Hanh senang dengan kabar tersebut.

Meski demikian, mereka tidak langsung mengabarkan hal itu kepada keluarga masing-masing.

Hanh masih terus diliputi perasaan khawatir kehadirannya akan ditolak keluarga Mui.

Sampai ketika usia kandungan Mui sudah menginjak enam bulan, Hanh baru berani menemui orangtua Mui.

Bersama-sama dengan pacarnya, Hanh menemui orangtua Mui di rumah mereka.

Baca juga: Suasana Panik di Toko Pertanian Blitar, Pria Ambruk dari Kursi, Dikira Mengantuk Ternyata Tewas

Betapa terkejutnya keluarga ketika mengetahui Mui telah hamil.

Namun di luar dugaan, tidak ada satu pun anggota keluarga yang tidak setuju pada Hanh.

Mereka pada akhirnya merestui Hanh menikah dengan Mui dan menyambut kelahiran anak pertama mereka.

Ketika ditanya alasannya mengapa bertindak demikian, Hanh pun menjawab dengan jujur.

"Saya sebenarnya tidak ingin menyembunyikan fakta bahwa kekasih saya sedang hamil.

Saya selalu ingin berkunjung ke rumahnya untuk bertemu orangtuanya.

Tapi saya memiliki kekurangan ini, sehingga takut tidak diterima," ungkap Hanh jujur.

Kini pasangan ini akhirnya menikah dan mengundang teman serta keluarga mereka untuk hadir dalam pesta yang meriah.