Sudah 4 Hari, Harga Cabai di Pasar Tradisional Situbondo Tembus Rp 75 Ribu per Kilogram

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Dalam beberapa hari ini, harga lombok di Situbondo sangat pedas.

Bahkan, pedasnya lombok di sejumlah pasar tradisional harga mencapai Rp 65 ribu hingga Rp 75 ribu perkilogramnya.

Melonjaknya harga lombok ini diduga dipicu tingginya curah hujan yang turun di sejumlah daerah, sehingga pasokan lombok dari tingkat petani berkurang.

Seorang pedagang di Pasar Mimbaan, Dian mengatakan, sejak empat hari ini, harga lombok terus meningkat dari harga sebelumnya Rp 50 ribu.

"Sekarang harga lombok naik menjadi Rp 65 ribu," ujar Dian sembari melayani pembeli.

Kenaikan harga lombok ini, Dian mengaku dimungkinkan karena faktor turunnya hujan.

Baca juga: Harga Cabai di Kota Blitar Melonjak dalam Sepekan, Bawang Merah Turun Jadi Rp26 Ribu per Kg

Baca juga: Harga Cabai Sret di Jember Tembus Rp 70.000 per Kilogram, Kemiri Naik Signifikan

Bahkan, meski harga naik, namun para pembeli tetap banyak yang membeli lombok tersebut.

Selain harga lombok kecil naik, lanjutnya, harga lombok merah besar juga ikut naik.

Semula Rp 36 ribu menjadi Rp 45 ribu perkilogramnya.

"Untuk harga bawang putih hanya naik Rp 1 ribu dari harga sebesar Rp 24 ribu menjadi Rp 25 ribu. Sedangkan harga bawang merah yang harganya Rp 36 turun menjadi Rp 30 ribu," jelasnya.

Pedagang lainnya, Bunadin menjual lomboknya seharga Rp 75 ribu perkilogramnya.

"Saya jual lombok per onsnya sebesar Rp 7.500, jadi kalau sekilo Rp 75 ribu," kata Bunadin.

Selain itu, Bunadin juga mengaku menjual cabai merah dengan harga Rp 60 ribu perkilogramnya.

"Semua harga lombok dan cabai merah itu naik," pungkasnya.

Baca juga: Naik Rp5000, Harga Cabai Rawit di Magetan Tembus Rp50 Ribu per Kg, Bawang Merah Juga Ada Kenaikan

Berita Situbondo lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com