Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Banjir di Gresik, Kendaraan Besar Diminta Putar Balik Hindari Menganti, Simpang Tiga Morowudi Macet

Banjir di Gresik, kendaraan besar diminta putar balik dan hindari Menganti karena genangan tinggi, simpang tiga Morowudi macet.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Banjir parah di Boboh, Menganti, Gresik, Kamis (23/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Banjir yang merendam simpang tiga Boboh, Menganti, Gresik, membuat arus lalu lintas terganggu, Kamis (23/2/2023).

Kendaraan besar seperti truk diminta putar balik, karena tingginya air yang merendam jalan raya.

Kemacetan terjadi di simpang tiga Morowudi.

Kendaraan yang hendak ke Benjeng tidak bisa melintas, karena Jalan Raya Morowudi terendam banjir sepanjang ±750 m dengan ketinggian air ±30-85 cm.

Kendaraan besar juga tidak bisa melintas ke arah simpang tiga Boboh, Menganti. Karena air juga tinggi.

"Kami menyarankan putar balik karena banjir di wilayah Menganti tidak memungkinkan untuk dilintasi truk," kata Kabid Lalu Lintas Dishub Gresik, Suudin, Kamis (23/2/2023).

Personel Dishub Gresik sudah berada di lokasi banjir.

Sejak SPBU Morowudi, pengendara diminta putar balik untuk kembali arah Cerme atau melintasi Jalan Tol Krian-Gresik.

Sementara itu, Camat Menganti, Gunawan mengatakan, banjir di Menganti cukup parah dan merendam sembilan desa.

Mulai dari Desa Boboh, Desa Bringkang, Desa Mojotengah, Desa Pranti, Desa Putatlor, Desa Beton, Desa Gadingwatu, Desa Boteng, dan Desa Hendrosari.

Baca juga: Cerita Warga Menganti Gresik Korban Banjir karena Tanggul Jebol, Evakuasi Mertua Pakai Gerobak

"Paling parah Bringkang, Boboh dan Desa Beton," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Darmawan mengungkapkan, banjir di wilayah Menganti terjadi karena air yang berada di anak Kali Lamong tidak mampu menampung debit air.

Air tidak bisa mengali ke sungai Kali Lamong, karena kondisinya juga sedang tinggi.

"Kemudian merendam rumah warga, ditambah lagi dengan intensitas hujan yang tinggi," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved