Curhat Pilu Dosen Impian Anaknya Jadi Penyanyi Dihancurkan Guru sampai Jadi Depresi Viral: Parah

Keahliannya dalam bernyanyi dan bermain musik pun terasah kembali.

Tapi selama perawatan sambil sang anak menjalani masa KOAS Profesi Dokter, fisiknya lemah.

Daya pikirnya juga melambat akibat efek samping obat-obatan yang diminumnya.

Kemampuan dan minatnya menjadi dokter pun lenyap sampai akhirnya sang anak tak melanjutkan lagi masa KOAS-nya.

Sang ayah pun menyadari bahwa mimpi anaknya telah dihancurkan oleh ungkapan gurunya beberapa tahun lalu.

Kilas balik:

Anak saya tersebut saya didik untuk bersikap jujur sejak kecil. Sejak TK, kalau ada lomba melukis atau menggambar,

sering saya saksikan para orang tua atau kakak atau tante atau siapapun pengantar peserta lomba, membuatkan dan mengajari anak2 yang diantarnya. Mereka seolah ingin gambarnya harus bagus dan menang lomba. Anak saya tidak. Selalu saya lepas biar mengerjakan sendiri.

Menyaksikan peserta lain dibuatkan pengantarnya, pernah dia protes, tapi saya jawab, kalah dengan jujur lebih baik daripada menang tapi curang. Kalaupun kalah, kamu tetap mendapat hadiah dari ayah-ibu karena kamu sdh berani ikut lomba secara ksatria. Kalau menang, hadiahmu dua.

Satu dari panitia, dan satu lagi dari kami, orang tuamu yang bangga pada prestasi dan kejujuranmu. Dia pegang erat2 pesan saya itu.

Karena terlatih jujur dan tidak ingin mengecewakan guru SMP-nya itu, dia pegang erat2 cita2 sebagai dokter itu.

Selama sekolah di SMA, kalau ditanya oleh siapapun tentang keinginannya kuliah, dia jawab, "Kedokteran Umum".

Dan benar.
Ketika tes masuk perguruan tinggi di tahun 2016, dia hanya mengincar Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter.

Setelah berjuang keras belajar, setelah tiga tahun kuliah, jiwanya mengalami guncangan. Kepribadiannya berubah menjadi pemberontak. Keras, kaku, dan pembantah. Hubungan dengan saudara2nyapun tidak harmonis. Kata2 orang tua selalu disanggah, kakaknya dimarahi,

adiknya dicurigai dan dikatai kasar...
Dengan susah payah dan penuh drama, kuliah diselesaikannya pada tahun 2021 (S.Ked.).

Namun kondisi kejiwaannya semakin parah. Hampir setiap malam mengalami halusinasi dan beberapa kali mengatakan ingin bunuh diri sehingga kemudian harus dirawat oleh psikiater. Hal itu menundanya ikut KoAs.

Setelah menjalani pengobatan selama hampir setahun, sifatnya kembali lembut dan menjadi anak manis yang penurut.

Kembali main musik dan mencoba lagi menyanyi. Suaranya kembali merdu dan permainan pianonya

sangat lembut mendayu. Dia sekarang sangat gemar memainkan lagu-lagu dari _game Genshin Impact_.

Tapi selama perawatan berbarengan dengan ko as Profesi Dokter, fisiknya sdh lemah dan daya pikirnya melambat akibat efek samping obat-obatan yang diminumnya.

Kemampuan dan minatnya menjadi dokter sudah lenyap.

Hari ini, 20 Feb 2023, kami memutuskan untuk membuat Surat Pengunduran diri anak kami tersebut dari Program Profesi Kedokteran.

Ya. Kami sadar. Cita-cita anak saya yang sebenarnya sudah "dibunuh" oleh gurunya sendiri.

Sekalipun tak terkira kerugian moril dan cukup banyak kerugian materiil, kami sudah ikhlas dan mendoakan semoga di Bantul, di Indonesia, dan di seluruh dunia ini, tidak ada lagi guru seperti itu.

Aamiin.

Bantul, 20 Februari 2023.

Kisah ini pun sontak mendapat perhatian netizen.

Per Sabtu (25/2/2023), thread ini telah di-retweet sampai 5 ribu kali dan disukai hingga 16 ribu lebih netizen.

Sementara itu video seorang guru yang menangis karena telah membacakan surat Yasin untuk alat tulis muridnya viral di media sosial.

Kisah seorang guru yang rela membacakan doa dan surat Yasin untuk alat tulis muridnya ini pun jadi sorotan.

Videonya saat menangis mengungkapkan hal itu ke murid-muridnya viral di TikTok.

Begitu tahu apa yang dilakukan gurunya, murid-murid pun ikut menangis.

Perjuangan seorang guru demi kesuksesan para muridnya memang patut diacungi jempol.

Pengorbanan para pahlawan tanpa tanda jasa ini juga membuktikan adanya tekad yang kuat.

Semua dilakukan guru demi menularkan ilmu kepada anak didik, terlepas dari keterbatasan yang dimiliki.

Seperti yang dilakukan seorang guru asal Malaysia ini, mengutip SerambiNews.com.

Ia rela membacakan doa dan surat Yasin untuk alat tulis muridnya.

Video guru tersebut pun mengundang simpati netizen hingga viral di TikTok.

Bagaimana tidak, guru yang berasal dari Malaysia tersebut menangis dan meminta kepada para muridnya agar menggunakan pensil yang telah diberikannya.

Guru berbadan gempal ini juga menginformasikan bahwa pensil tersebut telah dibacakan doa dan surat Yasin.

Pembacaan doa dan surat Yasin pada alat tulis tersebut bertujuan untuk mempermudah dan melancarkan muridnya dalam menjawab ujian mata pelajaran Sejarah.

Seperti diketahui, saat ini sedang berlangsung ujian Sjil Pelajaran Malaysia (SPM) untuk siswa.

Baca juga: Pengakuan Guru Tunanetra Nangis saat Mensos Risma Sujud di Kakinya, Sebut Tidak Jelas, Ngomel Lagi

"Tak pasal-pasal menangis sekali," tulis keterangan dalam video yang diunggah, Selasa (21/2/2023), oleh akun @milkinpeach.

Melalui video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, sang guru tampak tersedu-sedu.

Ia menginformasikan kepada muridnya bahwa pensil tersebut telah dibacakan doa dan surat Yasin.

"Saya memang udah niat untuk ujian sejarah, cikgu nak kamu guna pensel yang cekgu bagi," ujarnya.

"Cikgu nak korang guna sebab cikgu dah bacakan Yasin dan semualah doa," lanjutnya.

"Jadi saya harap kamu gunakan ini untuk sub sejarah," katanya menangis.

Video singkat tersebut menarik perhatian banyak netizen.

Banyak yang terharu dengan perjuangan sang guru hingga garis finis untuk murid-muridnya.

Selain itu banyak pula netizen yang berharap agar usaha sang guru diapresiasi oleh seluruh muridnya.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton lebih dari 2 juta kali dan menuai lebih dari 1.000 komentar.

Dalam video berbeda, tampak semua murid langsung memeluk guru tersebut.

Bahkan mereka juga ikut menangis setelah mengetahui perjuangan sang guru demi kesuksesan murid saat menjawab soal ujian.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com