Berita Tulungagung
Kisah Perajin Miniatur Truk asal Tulungagung, Pesanan Melimpah saat Pandemi, Kini Tak Menentu
Awalnya Saiful Fuad (29) terpesona dengan miniatur truk, karena meski ukurannya kecil namun bentuknya mirip mobil aslinya.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
“Satu bulan penuh saya belajar menggunakan kardus. Begitu tahu polanya, saya mulai berani menggunakan kayu,” terang Saiful.
Bentuk yang dipelajari terutama Isuzu Giga dan Mitsubishi Canter.
Baca juga: Sulap Limbah Kayu Jadi Miniatur Truk, Pengerajin di Lumajang Raup Pundi-pundi Rupiah
Canter dipilih karena bentuknya lebih simple dan sedang naik daun di antara penggemar truk.
Jenis ini juga lebih mudah dipercantik dengan aneka lampu di sekujur bodinya.
Sementara Giga dianggap lebih gampang, namun tidak banyak hiasan lampu yang bisa disematkan.
Usai berhasil memproduksi miniatur truk pertama, Saiful iseng mengunggahnya di Facebook. Dan di luar dugaan karyanya itu banyak yang meminati.
“Saat itu langsung terjual. Setelahnya banyak pesanan yang mulai masuk,” kenang Saiful.
Selama 2019 Saiful mulai banyak menerima pesanan miniatur truk, baik Canter maupun Giga.
Puncaknya di masa pandemi virus Corona, dalam satu bulan ia bisa melayani 10 pesanan.
Di tengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi, pesanan besar itu cukup menolongnya.
Harga yang dipatoknya mulai Rp 200.000 hingga Rp 6.000.000, tergantung ukuran dan finishing yang diminta.
Sebab ada pesanan yang hanya sekedar bentuk jadi, namun ada yang hingga pengecatan, cutting stiker dan memasang lampu pelengkap.
Namun yang paling banyak ukuran 90 x 32 centimeter, jenis Mitsubishi Canter.
“Kalau dikerjakan santai, satu unit bisa diselesaikan dalam satu minggu. Jadi tergantung jumlah pesanan yang masuk,” katanya.
Saiful tidak menyetok produk, tetapi melayani berdasarkan pesanan yang masuk.
| Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
|
|---|
| Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
|
|---|
| Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
|
|---|
| Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
|
|---|
| Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Saiful-Fuad-29-dengan-miniatur-truk-buatannya-menggunakan-bahan-kayu-limbah-mebel.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.