Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Kediri

Jalankan Program DITO, Dispertabun Kabupaten Kediri Targetkan Tuntaskan Penyuluhan Poktan Tahun Ini

Realisasi Program Desa Inovasi Tani Organik atau DITO, Dispertabun Kabupaten Kediri menargetkan bisa tuntaskan penyuluhan poktan pada tahun ini.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana meminta supaya realisasi program Desa Inovasi Tani Organik (DITO) terus digalakkan, 2023. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Semua kelompok tani (poktan) di Kabupaten Kediri ditargetkan sudah mendapatkan penyuluhan terkait pupuk organik pada tahun 2023 ini.

Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri menindaklanjuti program desa yang diusulkan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana terkait Desa Inovasi Tani Organik (DITO).

Program DITO sudah dicanangkan sejak tahun 2021 lalu.

Dalam prosesnya, sosialisasi hingga pelatihan pembuatan terus dilakukan pada para petani.

Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri, Anang Widodo melalui Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Rini Pudyasturi menuturkan, hingga Februari 2023, tercatat pelatihan telah dilakukan kepada petani di 156 desa.

"Targetnya di tahun 2023 ini penyuluhan dan sosialisasi pupuk organik kepada semua poktan di Kabupaten Kediri," ujarnya, Rabu (1/3/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, di Kabupaten Kediri terdapat sekitar 1.600 poktan.

Poktan yang telah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik dalam program itu menyediakan tiga petak lahan sebagai demplot. 

Rinciannya, satu petak penggunaan full pupuk kimia, satu petak full organik, satu petak menggunakan pupuk kimia maupun organik dengan perbandingan 50 persen.

Tujuannya agar para petani lebih mudah membedakan hasil produksi antara penggunaan pupuk kimia dengan yang menggunakan organik. Mengingat kesuburan tanah pada penggunaan pupuk organik harus bertahap, pendampingan akan dilakukan sampai masa panen dan pada musim tanam berikutnya hingga petani benar-benar bisa melakukan aplikasi secara mandiri.

"Bagi petani yang tertarik menerapkan full organik, akan dilakukan pendampingan sampai mendapatkan sertifikasi organik," ungkapnya.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Produk Pertanian, Distan Dorong Petani Nganjuk Berinovasi Buat Pupuk Organik

Petani yang menerapkan lahan full organik di Kabupaten Kediri menyebar di tiga kluster, yakni Kecamatan Purwoasri, Kepung dan Semen dengan luasan lahan 30 hektare.

Dari tiga kluster itu, dicontohkan untuk komoditas padi di Purwoasri pemasarannya telah menembus swalayan di Kediri maupun pengiriman wilayah Jawa dan Bali. 

Seiring peningkatan kesuburan tanah, jumlah produktivitas diakui mengalami peningkatan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved