Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Kediri

Jalankan Program DITO, Dispertabun Kabupaten Kediri Targetkan Tuntaskan Penyuluhan Poktan Tahun Ini

Realisasi Program Desa Inovasi Tani Organik atau DITO, Dispertabun Kabupaten Kediri menargetkan bisa tuntaskan penyuluhan poktan pada tahun ini.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana meminta supaya realisasi program Desa Inovasi Tani Organik (DITO) terus digalakkan, 2023. 

Rini mencontohkan, pada tahun 2022, dalam satu bulan, petani organik berhasil melakukan pemasaran 700 kg beras organik, dan 2023 ini, dalam dua bulan terakhir, tiap bulannya berhasil melakukan pemasaran beras organik 1 ton tiap bulannya.

Petani yang telah menerapkan pertanian full organik di lahan seluas 30 hektare itu telah mengantongi sertifikat organik. Sedangkan saat ini ada penambahan sekitar 5 hektare yang tengah dalan pencatatan untuk memperoleh sertifikat organik dengan pembiayaan pengurusan yang dibantu Pemerintah Kabupaten Kediri.

"Untuk mendapatkan sertifikat organik itu harus konsisten tidak menggunakan pupuk kimia maupun pestisida," terangnya.

Sementara itu, Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito Himawan Pramana sebelumnya menyebutkan, dengan pertanian organik, biaya produksi dapat ditekan karena petani tidak lagi ketergantungan dengan pupuk kimia. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pertanian organik tidak bisa dilakukan seketika. 

Petani harus bersabar untuk memperbaiki atau menetralisir tanah dari yang sebelumnya biasa menggunakan pupuk kimia. Pun begitu setelah berjalan dan menikmati hasilnya, diyakini akan banyak petani yang tertarik beralih ke tani organik.

"Jadi tani organik ini enggak bisa dari kimia langsung diganti ke organik, perlu proses yang cukup panjang," katanya.

Mendukung produktivitas hasil pertanian itu, Kementerian Pertanian juga mengenalkan Biosaka, hasil inovasi petani dari bahan ekstrak tumbuhan. Biosaka ini merupakan elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Kediri pada 9 Februari 2023 lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Mas Dhito menunjukkan cara pembuatan Biosaka.

Di Kabupaten Kediri petani yang telah melakukan demplot penggunaan Biosaka di antaranya berada di Kecamatan Purwoasri. Petani belajar menggunakan Biosaka untuk diterapkan menunjang pertanian organik yang telah dijalankan sejak 2021.

Jaenuri, seorang petani organik Kecamatan Purwoasri mengaku telah mencoba menggunakan Biosaka dan merasakan manfaatnya. Berdasarkan pengalamannya Biosaka tersebut mengurangi penggunaan pupuk organik padat (POP) maupun pupuk organik cair (POC). 

"Saat ini banyak yang tertarik mencoba, karena hasil produksi juga bertambah," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved