Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Lahan Relokasi Warga Terdampak Tanah Retak di Ponorogo Disiapkan, 2 Km dari Pengungsian

Pemkab Ponorogo mulai mencari lahan relokasi warga terdampak tanah retak di Desa Tumpuk.

TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
Kondisi terkini tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Minggu (5/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemkab Ponorogo mulai mencari lahan relokasi warga terdampak tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.

Lantaran, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mewarning perihal lahan relokasi segera clear.

Sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim segera mengeluarkan dana belanja tak terduga (BTT) untuk pembangunan hunian sementara (Huntara).

“Kalau calon lahannya ada. Sekitar 2 kilometer dari sini (lokasi pengungsian) atau 5 kilometer dari titik tanah tetak,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Minggu (5/3/2023).

Dia menjelaskan letaknya tetap di Desa Tumpuk.

Ada dua calon lahan.

Baca juga: Tinjau Lokasi Tanah Retak di Ponorogo, Gubernur Khofifah Janji Segera Relokasi dan Bangun Huntara

Tepatnya berada di petak 149, Lunggur jati dan di Tapas.

Lokasi yang dimaksud adalah milik Perhutani dengan status hutan produksi.

“Senin besok kita, baik pemerintah desa, Perhutani, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Bappeda Litbang (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan) rapat,” katanya.

Sehingga, jelas dia, ketika Gubernur Khofifah hadir kembali ke Ponorogo pekan depan sehingga bisa meletakkan batu pertama dalam pembangunan Huntara.

Karena Gubernur Khofifah janji akan ke Ponorogo lagi.

“Kami akan rapat bersama-sama sehingga pada saat Gubernur datang. Nanti sekaligus groundbreaking monumen reog di Sampung, peletakan batu pertama disini (Huntara), Kemudian peresmian relokasi yang di Desa Talun, Kecamatan Ngebel,” jelasnya.

Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko menjelaskan, lahan yang disiapkan nanti sedikitnya berukuran 4000 meter per segi.

Dengan ukuran 4000 meter per segi, dinilai mampu menampung seluruh warga yang terdampak.

Baca juga: Dua Hari Hujan Lebat Sebabkan Tanah Retak di Dongko Trenggalek, 7 KK Mengungsi, Rumah Rusak

“Nanti bagaimana statusnya ada PPTKH (program Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan ) tukar guling atau bagaimana kita rapatkan Senin,” tegasnya.

Sementara Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Surono mengaku bahwa ada dua calon lahan.

Dia menjelaskan dari segi kajian sementara yang aman ada di Tapas.

“Semua di Desa Tumpuk. Kalau di Lungur Jati masih perbukitan dan agak curam. Secara kajian tidak masuk,” jelas Surono.

Berbeda dengan yang Tapas.

Dia menerangkan memang agak jauh dibanding dengan Lungur Jati.

Hanya kondisinya masih sangat aman dan tidak perbukitan.

“Mungkin warga setuju di Lungur Jati tidak jauh dari kebun mereka. Beda dengan Tapa yang agak jauh. Tetapi keputusan tetap Senin, bagaimana-mananya,” pungkasnya.

Baca juga: Curhat Warga Ponorogo Rumah Hancur Imbas Tanah Retak, Tidur Beralas Tikar, Ingin Segera Direlokasi

Berita Trenggalek lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved