Curhat Anak di Ponorogo Terdampak Tanah Retak, Tetap Belajar dan Main Meski Tinggal di Pengungsian

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Dari 139 warga ada 12 anak ikut mengungsi karena terdampak tanah retak di Dusun Sumber, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.

Meski bertahan di pengungsian usai rumah mereka rusak akibat terdampak bencana tanah retak.

Anak-anak tetap bermain dan belajar, meski serba keterbatasan.

Pantauan di lokasi, setelah pulang sekolah mereka kembali ke pengungsian.

Lalu mereka bermain bersama di area pengungsian.

Kebetulan tempat pengungsian yang disediakan adalah kantor Desa Tumpuk yang lama.

Baca juga: Pesta Hajatan dan Jelang Ramadan, Harga Bumbu Dapur di Ponorogo Naik, Cabai Rawit Rp 80 Ribu per Kg

Saat ini telah dimanfaatkan menjadi sekolah TK, sehingga banyak area bermain.

“Ya bisanya begini. Bermain dan belajar di pengungsian bersama teman-teman yang lain,” ujar salah satu anak terdampak tanah retak, Billa Ayu, Selasa (7/3/2023).

Meski di pengungsian namun Billa bersama teman-teman yang lain tetap bersekolah.

Kebetulan peralatan sekolah mereka masih bisa diselamatkan serta dibawa ke tempat pengungsian saat ini.

“Untungnya masih bisa bawa seragam. Jika tidak ya ndak bisa sekolah. Alat-alat sekolah juga sudah lengkap,” kata Billa kepada TribunJatim.com.

Baca juga: Kondisi Terbaru Tanah Retak di Ponorogo, Tak Ada Tambahan Rekahan Selama 3 Hari Tak Diguyur Hujan

Sementara, Lurah Tumpuk menjelaskan saat ini semua pengungsi sebanyak 139 warga dalam kondisi sehat. 

Untuk anak-anak tetap sekolah dan bermain.

“Setiap malam ada dari teman-teman Anshor memberikan pelajar ngaji bagi anak-anak. Juga untuk kesehatan puskesmas juga stanby di lokasi pengungsian,” pungkasnya.