Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SMA di NTT yang Viral Naik Kuda ke Sekolah Bukan Imbas Aturan Masuk Jam 5 Pagi, Kepsek Kaget

Siswa SMA di NTT yang viral naik kuda ke sekolah bukan imbas aturan masuk jam lima pagi, kepsek kaget lihat muridnya.

Penulis: Alga | Editor: Dwi Prastika
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI - HO
Rio Jonatan Adu, siswa SMAN 1 Rote Barat Daya yang viral karena berangkat sekolah naik kuda. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa SMA di Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini menjadi sorotan karena berangkat ke sekolah naik kuda.

Namun siswa SMA tersebut naik kuda ke sekolah bukan karena terkait aturan masuk jam lima pagi.

Siswa SMA tersebut mengaku sudah kelas tiga dan harus mempersiapkan diri untuk ujian akhir.

Tak pelak, aksi siswa SMA ke sekolah naik kuda itu pun jadi sorotan.

Baca juga: SOSOK Biodata Viktor Laiskodat, Gubernur NTT Minta Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi: Lihat Matahari

Belakangan memang ramai terkait peraturan tentang siswa SMA di NTT yang wajib masuk pukul 05.00 WITA hingga menimbulkan pro dan kontra.

Banyak pihak yang menyayangkan peraturan siswa SMA di NTT yang wajib masuk pukul 05.00 WITA tersebut.

Meski begitu, tak sedikit pula beberapa pihak yang menyetujui peraturan tersebut.

Di balik hebohnya pro dan kontra tersebut, ada kisah tentang siswa SMA di NTT yang berangkat sekolah naik kuda agar tak terlambat ke sekolah.

Hal tak biasa tersebut dilakukan Rio Jonatan Adu, seorang siswa SMAN 1 Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, NTT.

Rio Jonatan Adu menempuh perjalanan delapan kilometer dari rumah ke sekolahnya dengan menunggangi kuda.

Lantas benarkah Rio Jonatan Adu bela-belain naik kuda agar tak terlambat masuk sekolah jam lima pagi?

Rupanya pada Kamis (2/3/2023) pagi, saat Rio Jonatan Adu hendak berangkat ke sekolah, sepeda motor yang biasanya ia gunakan mendadak mogok.

Tanpa berpikir panjang, karena ingin berangkat, ia kemudian mengambil salah satu kuda peliharaan keluarganya yang ada di padang rumput.

Saat itu, kata Rio Jonatan Adu, ayah dan ibunya sudah tidak ada di rumah karena keduanya sudah berangkat ke sawah.

"Waktu itu, saya start motor tidak hidup, motor sudah mogok dan tanpa berpikir panjang, saya pergi ambil kuda di padang," ungkapnya.

"Saat itu pula bapak dan mama sudah pergi ke sawah," ujar Rio Jonatan Adu kepada Pos Kupang, Sabtu (4/3/2023).

Menurut Rio Jonatan Adu, apapun tantangannya, dirinya harus pergi ke sekolah untuk menimba ilmu pengetahuan.

"Saya sekarang sudah kelas tiga SMA, saya harus pergi ke sekolah untuk dapat pelajaran dan mempersiapkan diri mengikuti ujian akhir," ujarnya.

"Meski banyak tantangan yang saya hadapi," tegasnya.

Setibanya di sekolah, Rio Jonatan Adu justru mendapatkan apresiasi dari kepala sekolahnya karena datang bawa kuda.

"Saya sampai di sekolah, bapak kepala sekolah tanya saya, kenapa bawa kuda, saya jawab, 'Saya takut terlambat, Bapak,'" ujarnya.

Baca juga: Terkuak Alasan Siswa di NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Kemendikbud Turun Tangan, Guru-Murid Mengeluh

Saat itu Rio Jonatan Adu hendak mengikat kudanya di halaman sekolah, namun tidak ada tempat yang cocok.

"Karena ada padang rumput dan pohon di depan sekolah, saya memilih untuk ikat di situ," tambahnya.

"Dan bapak kepala sekolah beri tahu sekuriti untuk menjaga kuda saya," pungkasnya.

Rio Jonatan Adu rupanya tidak hanya terampil menunggang kuda.

Saat pulang sekolah, ia membantu ayah dan ibunya menanam padi dan menjaga ladang sawah mereka.

"Kalau saya pulang sekolah, saya bantu bapak dan mama jaga sawah," ucap Rio Jonatan Adu.

Bahkan Rio Jonatan Adu juga mewarisi talenta ayahnya sebagai seorang joki kuda dalam pacuan kuda Hus (gelaran budaya pacuan kuda indah orang Rote).

Rio Jonatan Adu naik kuda ke sekolah
Rio Jonatan Adu naik kuda ke sekolah (Pos Kupang)

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Rote Baratdaya, Adi Adu, pun buka suara.

Ia mengatakan, aksi siswanya naik kuda ke sekolah tersebut tidak ada kaitannya dengan kebijakan masuk sekolah jam lima pagi.

"Hal ini juga tidak ada kaitannya dengan kebijakan yang mengharuskan siswa datang ke sekolah jam lima pagi," ujarnya.

"Itu di Kupang, bukan di Rote," tutur Adi, Jumat (3/3/2023).

Menurut Adi, tindakan Rio Jonatan Adu tersebut merupakan tindakan inspiratif untuk siswa lain yang menimba ilmu pengetahuan.

"Aksi siswa kelas XII MIPA atas nama Rio Jonatan Adu, sangat menginspirasi teman-temannya," ujarnya.

"Apapun tantangannya, pendidikanlah yang utama demi meraih cita-cita," kata dia.

Ia menjelaskan, aksi Rio Jonatan Adu menunggang kuda ke sekolah tersebut terjadi pada Kamis (2/3/2023).

Awalnya Adi menerima laporan dari pihak sekuriti sekolah bahwa ada murid berkuda.

"Saya kaget, saya pergi ke pos depan dan memang betul siswa atas nama Rio Jonatan Adu tunggang kudanya ke sekolah," ujarnya.

Menurut Adi, waktu itu Rio Jonatan Adu berniat mengikat kudanya di dalam sekolah.

Tapi hal itu tidak bisa dilakukan karena sekolah tidak memiliki lokasi penambatan kuda.

"Kemudian saya suruh Rio untuk ikat kudanya di padang depan sekolah," ujarnya.

"Saya perintahkan sekuriti untuk lihat kudanya," terang Adi.

Baca juga: Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di Kupang Jadi Sorotan, Guru Rela Datang Subuh, Kini Aturannya Diubah

Kini tak hanya siswa SMA, Aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTT juga mulai menerapkan aturan jam kerja baru.

ASN di Disdikbud NTT kini masuk kantor pukul 05.30 WITA, mulai Senin (6/3/2023).

Menurut pantauan Kompas.com, sejak subuh, tepatnya pukul 05.00 WITA, sudah terlihat sejumlah ASN mendatangi kantor yang berlokasi di Jalan Jenderal Soeharto, Keluarahan Naikoten Satu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, tersebut.

Para ASN ada yang datang menggunakan kendaraan pribadi, diantar, dan ada yang menggunakan kendaraan umum.

Tiba di kantor, mereka lalu menuju tempat absen digital, kemudian berkumpul di halaman kantor.

Selanjutnya para ASN menari dan berdoa bersama yang dipimpin langsung oleh Kepala Disdikbud NTT, Linus Lusi.

Setelah itu pada pukul 06.10 WITA, semua ASN lalu masuk ke dalam ruangan masing-masing untuk memulai aktivitas.

ASN yang bertugas di Disdikbud NTT juga mulai menerapkan aturan jam kerja baru
ASN yang bertugas di Disdikbud NTT juga mulai menerapkan aturan jam kerja baru (Kompas.com)

Linus Lusi mengatakan, ASN masuk pukul 05.30 WITA adalah hal baru yang diterapkan di NTT.

"Hal yang baru ini kita mulai dari sektor pendidikan. Pagi ini kita mulai dengan senang dan doa ekumene," ujar Linus Lusi kepada sejumlah wartawan.

Menurut Linus, ASN diminta masuk lebih pagi sebagai bentuk revolusi mental.

"Banyak keluhan dari guru-guru itu disampaikan melalui layanan lapor Pak Kadis."

"Sehingga kita memulai dulu dengan masuk kantor pukul 05.30 WITA," ujar dia.

Meski begitu, para ASN tidak langsung bekerja pada pukul 05.30 WITA.

Kegiatan dimulai dengan menari, berdoa bersama lintas agama, memungut sampah, dan kegiatan lainnya.

Linus menyebutkan, ASN pulang kantor seperti biasanya, yakni pukul 16.00 WITA.

Dia berharap, dengan masuk lebih pagi, ada perubahan kinerja dalam pelayanan di Disdikbud NTT.

Salah satu ASN bernama Nia Adu membenarkan bahwa para ASN di Disdikbud NTT masuk pukul 05.30 WITA.

"Baru hari ini, tadi bangun jam 03.30 WITA," kata dia.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved