Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pesan Terakhir Mahasiswi UI yang Tewas Jelang Wisuda, Teman Baru Sadar Dipamiti? Pilu Bahas Motifnya

Kematian MPD, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI ramai diperbincangkan di media sosial. Ia sempat pamit di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Freepik/nomadsoul1 via Kompas.com
ilustrasi jasad - Kematian MPD, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI ramai diperbincangkan di media sosial. Ia sempat pamit di media sosial. 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian MPD, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) ramai diperbincangkan di media sosial.

Mahasiswi semester akhir Universitas Indonesia (UI) ini tewas setelah diduga terjun dari lantai 18 sebuah apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023) sekitar pukul 23.45 WIB.

Polisi mengatakan, korban mengakhiri hidup beberapa hari menjelang wisuda.

Kronologi kejadian pun terungkap, pun dengan pesan terakhir korban.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh sekuriti apartemen berinisial AA.

Saat itu AA mendengar suara yang cukup keras seperti benda terjatuh. Setelah mengecek asal suara tersebut, AA mendapati korban dalam posisi tergeletak.

"Pada saat shift jaga petugas lobi di Tower Eminence 2 Apartemen Essence tiba tiba mendengar suara seperti benda jatuh. Kemudian langsung melakukan pengecekan dan melihat korban tergeletak di lantai, selanjutnya melaporkan ke pimpinan," terang Kombes Ade Ary Syam Indradi  dalam keterangannya, dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.

Saksi lainnya yaitu paman korban berinisial DI mengetahui informasi korban terjatuh dari lantai 18 Apartemen Essence setelah dihubungi ibu korban.

Baca juga: Misteri Kematian Aipda Gusar Silaen, Disebut Bunuh Diri Tapi Janggal, Sempat Diusir dari Rumah Istri

Dikutip dari laman pddikti.kemdikbud.go.id, MPD merupakan mahasiswi UI yang mengambil program studi Ilmu Komunikasi.

Ia tercatat masuk kampus UI pada tahun 2019 dengan jenjang SI yang saat ini tercatat belum lulus.

Sementara itu, Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Tribuana Roseno menjelaskan, pihaknya tak bisa melakukan pemeriksaan kepada pihak keluarga lantaran masih dalam keadaan berduka.

"Nah ini kan orang lagi kedukaan, kita juga nggak bisa memaksakan (untuk memeriksa), kita juga memaklumi memahami bahwa keluarga sedang berduka," tuturnya.

Baca juga: Suami di Lombok Gagal Buat Skenario Istri Bunuh Diri, Kesalahan Fatal Kuak Aksi Keji, Suka Melawan

Sementara itu sebelum ditemukan tewas, MPD sempat berpamitan di media sosial.

Unggahan itu berisi permohonan maaf dan pamit.

Itu dibuat untuk keluarga hingga teman-temannya.

"Almarhum sebelum lompat sempat menyampaikan story intinya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan juga teman-temannya," kata Tribuana.

Meski begitu, Tribuana mengaku tak mendalami terkait motif korban melompat dari lantai 18 apartemen tersebut.

Kabar meninggalnya MPD ramai diperbincangkan di media sosial.

Bahkan, akun Twitter BEM UI @BEMUI_official turut mengucapkan berduka cita atas meninggalnya MPD.

"Segenap fungsionaris BEM UI 2023 turut berduka cita atas berpulangnya Wisudawan Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi KKI Angkatan 2019," tulis akun BEM UI, dikutip pada Minggu (12/3/2023).

"Mari kita doakan semoga amal ibadah beliau diterima dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," lanjutnya.

"Mari bersama-sama menghormati dan menghargai privasi almarhumah, keluarga, serta kerabat yang ditinggalkan," tambahnya.

"Besar harapan teman-teman dapat memperhatikan hal ini. Mari kita praktekkan empati dan kebijaksanaan dalam berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial," lanjutnya.

Baca juga: Dicari Keponakannya di Rumah, Pria di Malang Ternyata Akhiri Hidup, Diduga Terhimpit Ekonomi

8 Tanda Seseorang Mungkin Akan Mengakhiri Hidup

1. Membicarakan keinginan mengakhiri hidup

Perhatikan, jika seseorang berkata tentang:

  • Keinginan untuk mengakhiri hidup
  • Membicarakan kematian; ingin pergi jauh/selama-lamanya
  • Merasa tidak ada harapan; putus asa
  • Tidak ada alasan untuk hidup, merasa menjadi beban bagi orang lain
  • Merasa terjebak
  • Merasa tidak kuat menahan sakit

2. Membenci dan menghujat diri sendiri

Perhatikan jika seseorang terus-menerus mengeluarkan perasaan negatif terhadap diri sendiri, seperti:

  • Malu
  • Merasa bersalah
  • Hancur, rusak, atau ternoda
  • Tidak berguna
  • Kesepian atau sendirian
  • Menjadi beban bagi orang lain
  • Orang-orang yang merasa memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah juga lebih rentan untuk memiliki pemikiran mengakhiri hidup

3. Mencari cara mematikan untuk mengakhiri hidup

Perhatikan jika seseorang tampak merencanakan untuk mengakhiri hidup atau mencari cara yang mematikan untuk mengakhiri hidup, seperti:

  • Mencari akses terhadap senjata tajam, senjata api, atau racun mematikan.
  • Mencari tempat tinggi yang dapat digunakan untuk percobaan mengakhiri hidup.
  • Mencari cara mengakhiri hidup yang paling cepat atau tidak menyakitkan, terutama di internet

4. Mengatur segala hal untuk ditinggalkan

Perhatikan jika seseorang:

  • Menulis surat pribadi yang mengandung pesan tersirat, atau langsung menulis surat mengakhiri hidup atau surat wasiat.
  • Menjual atau memberikan benda-benda kesayangan, koleksian, atau yang berharga kepada orang lain.
  • Mengatur sendiri proses kematiannya, seperti memesan lahan makam atau membeli peti mati, dengan atau tanpa sepengetahuan orang-orang di sekitarnya.

5. Mengucapkan perpisahan

Perhatikan jika seseorang meninggalkan pesan perpisahan kepada orang-orang yang disayanginya, dengan memberikan kesan seolah-olah ia tidak akan bertemu lagi. Misalnya:

  • Mengatur untuk bertamu atau mengadakan pertemuan secara mendadak untuk mengucapkan perpisahan.
  • Menelepon pesan-pesan perpisahan kepada orang yang dianggap berharga.
  • Mengucapkan perpisahan di akun media sosial
  • Menghapus profil atau akun media sosial secara tiba-tiba
  • Menulis surat mengakhiri hidup

6. Menarik diri dari orang lain

Perhatikan jika seseorang:

  • Menarik diri dari orang lain (perlahan-lahan atau tiba-tiba)
  • Tidak aktif secara mendadak dalam lingkaran pertemanan, organisasi, atau komunitas
  • Meningkatnya keinginan untuk menyendiri
  • Menolak atau menghindar untuk dihubungi
  • Berhenti atau kehilangan semangat dari hobinya
  • Perhatikan juga apabila perilaku ini terjadi saat orang tersebut baru saja mengalami kehilangan, peristiwa yang tragis atau perubahan drastis dalam kehidupan.

Baca juga: Ibu Muda di Madura Nekat Akhiri Hidup, Bermula dari Kecurigaan Sepupu saat Tanya Anak Korban

7. Perilaku merusak diri sendiri

Perhatikan jika seseorang:

  • Menggunakan narkoba atau menyalahgunakan zat adiktif lainnya
  • Menjadi peminum alkohol secara berlebihan atau pemabuk
  • Melukai diri sendiri (self-harm)
  • Sengaja melakukan tindakan berbahaya atau sembrono

8. Perubahan fisik dan mood yang drastis

Perhatikan jika seseorang memiliki gejala seperti:

  • Tidur terlalu banyak atau sedikit
  • Perubahan pola makan yang ekstrem sehingga menjadi sangat kurus atau sangat gemuk
  • Menjadi agresif; mudah marah
  • Merasa lelah atau letih terus-menerus
  • Menangis tiba-tiba
  • Depresi
  • Mudah cemas Kehilangan semangat hidup
  • Mudah terluka perasaannya
  • Perasaan yang berubah drastis dalam waktu cepat (mood swing)
  • Perubahan penampilan yang mendadak/drastis

Apa yang harus saya lakukan jika seseorang memiliki salah satu atau beberapa tanda-tanda di atas?

Jika orang terdekat kamu menunjukkan salah satu atau beberapa tanda-tanda peringatan mengakhiri hidup di atas, jangan ragu untuk tanyakan dan tawarkan bantuan.

Tunjukkan bahwa kamu khawatir dan peduli dengan kondisi mereka, dan ajaklah mereka untuk membicarakan dengan baik-baik.

DISCLAIMER

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/ 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved