Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Pacitan

Cegah Leptospirosis, Sayembara Tangkap Tikus Digelar di Pacitan, Dihargai Segini per Ekor

Sebuah sayembara unik di Pacitan digelar. Adalah sayembara tangkap tikus yang diperuntukkan di 6 Kecamatan di Kabupaten Pacitan.

Editor: Ndaru Wijayanto
Istimewa
Sayembara Tangkap Tikus di Pacitan, Tekan Angka Leptospirosis 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Sayembara unik digelar di Pacitan, yakni lomba tangkap tikus yang diperuntukkan di 6 Kecamatan di Kabupaten Pacitan.

Sayembara ini digelar seiring dengan mengganasnya penyakit Leptospirosis. Selama Januari hingga Maret, ada 6 warga Pacitan meninggal karena Leptospirosis.

“Sayembara kami lakukan dari tanggal 10 Maret 2023 lalu. Berakhir nanti tanggal 15 Maret 2023,” ujar Ketua Pelaksana Sayembara tangkap tikus, Masnan Yuanto, Senin (13/3/2023).

Sayembara telah digelar di 6 Kecamatan terdampak leptospirosis. Peserta sayembara adalah kelompok tani. 

Para peserta wajib menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD) Agar warga peserta yang ikut sayembara tidak terinfeksi bakteri leptospira.

Hadiahnya, kata dia, cukup menarik. Lantaran petani yang mendapatkan intensif tikus. 

“Kami berikan insentif Rp. 5000 rupiah per ekor. Tikus lazim menyerang saat malam hari, tapi sayembara tidak memungkinkan untuk dilaksanakan malam hari,” bebernya.

Baca juga: Tikus Jadi Teror Mengerikan di Pacitan, 3 Warga Kehilangan Nyawa, Korban Sempat Demam Tinggi

Baca juga: Leptospirosis Meluas di Pacitan, Dapat Menyebar Melalui Urine Hewan, Bakteri Bisa Masuk Lewat Luka

Terpenting, kata dia, semua peserta mematuhi aturan dengan menggunakan APD dan turut serta mengurangi resiko terjangkit leptospirosis

Perolehan tikus ini akan diberikan insentif dengan total hadiah sebesar Rp 500 ribu rupiah.

Kelompok dengan perolehan tertinggi atau sebanyak 500 ekor tikus mendapatkan 250 ribu, 250 ekor 150 ribu dan 150 ekor mendapatkan hadiah insentif senilai 100 ribu rupiah. Tikus yang tertangkap akan dimusnahkan.

Sementara salah seorang anggota kelompok tani, Tukino berburu tikus oleh warga ini dilakukan sebagai upaya mengurangi ancaman penyakit leptospirosis akibat tikus kencing sembarangan. Selain itu basmi tikus agar tidak gagal panen.

"Dari hasil berburu diperoleh puluhan tikus dari pematang sawah dan tanggul saluran air, bahkan bangunan rumah yang biasa menjadi tempat bersarang tikus. Lumayan dapat uang bisa buat nambahi keperluan dapur," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved