Berita Jatim
Pendapatan Muncikari di Pasuruan seusai Jalankan Bisnis Nakalnya Terungkap, Sudah Berjalan 6 Bulan
Satreskrim Polres Pasuruan mengungkap tarif yang dipatok muncikari setiap transaksi menjual orang di kawasan Tretes, Kecamatan Prigen, Pasuruan
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika
TRIBUNJATIMTIMUR, PASURUAN-Satreskrim Polres Pasuruan mengungkap tarif yang dipatok muncikari setiap transaksi menjual orang di kawasan Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengatakan, dari hasil pemeriksaan mendalam, muncikari mematok tarif tinggi untuk setiap transaksi.
“Rata-rata, anak-anak di bawah umur ini dijual dengan harga Rp 700 ribu setiap transaksi dengan waktu yang sudah ditentukan,” kata Kapolres.
Menurut Kapolres, mereka diminta untuk melayani para tamu yang sudah sepakat memesan dari penjaga wisma dan mucikari tersebut.
“Dari pendalaman kami, bisnis menjual anak-anak di bawah umur sudah dilakukan sejak bulan Oktober atau sekitar enam bulan,” tambahnya.
Disampaikan kapolres, itu ditemukan penyidik dari alat bukti yang diamnakn yakni buku rekapan. Didalam buku itu tertulis jelas setiap transaksi.
“Untuk omzetnya masih kami dalami lebih lanjut. Sebab, tersangka mengaku hanya untung Rp 100 ribu. Tapi kami perlu buktikan kembali,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan, Satreskrim Polres Pasuruan menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca juga: Satpol PP Tak Siap Hadapi Prostitusi Online di Pamekasan Jelang Natal dan Pergantian Tahun Baru 2023
Kelima tersangka itu adalah ADJ dan PD, sebagai mucikari. Keduanya bertugas untuk mencari orang yang akan dijual, menyiapkan wisma dan menampung para perempuan.
Sedangkan tiga tersangka lain adalah PI, AM dan PH yang bertugas sebagai penjaga wisma, dan berperan mencari pelanggan atau tamu.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.