Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Teror Leptospira

Kasus Leptospirosis di Pacitan Semakin Banyak, Belasan Warga Masih Dirawat

Kasus leptospirosis di Pacitan, Jawa Timur, semakin banyak, belasan warga masih menjalani rawat inap.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Kominfo Pacitan
Petugas melakukan pemeriksaan terhadap tikus penyebab leptospirosis yang menginfeksi warga Pacitan, 2023. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang terinfeksi leptospirosis semakin banyak.

Data terakhir, sudah ada 256 warga Pacitan yang menunjukkan gejala leptospirosis.

“Memang semakin bertambah. Ada 256 yang menunjukkan gejala leptospirosis,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pacitan, Bambang Mahendrawan, Selasa (14/3/2023).

256 penderita yang menunjukkan gejala leptospirosis kemudian melakukan Rapid Detection Test (RDT).

Hasilnya yang positif RDT, telah dipastikan terpapar leptospirosis adalah 185 warga Pacitan.

“Itu merupakan data penderita yang tercatat di fasilitas kesehatan (puskesmas maupun RSUD dr Darsono Pacitan),” kata Bambang Mahendrawan ketika dikonfirmasi.

Dia menjelaskan, ada 10 kasus baru leptospirosis.

Sebarannya di Puskesmas Arjosari 1 kasus baru, Pakisbaru 1 kasus baru, Tulakan 1 kasus baru, dan Bubakan 7 kasus baru.

“Rawat jalan ada 5 kasus, rawat inap masih 12 orang. Dan 233 sudah sembuh serta 6 orang meninggal dunia,” tegas Bambang.

Dia mengakui kasus baru leptospirosis masih ada di kota kelahiran Susilo Bambang Yudhoyono ini. Namun tingkat kesembuhan juga tinggi.

Baca juga: Cegah Leptospirosis, Sayembara Tangkap Tikus Digelar di Pacitan, Dihargai Segini per Ekor

“Berbagai upaya pencegahan dan penanganan dilakukan. Seperti sosialisasi ke masyarakat, gerakan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat),” urai Bambang saat dihubungi.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan langkah penanganan. Di antaranya melakukan identifikasi penyebaran leptospirosis juga melakukan pengendalian tikus dengan jebakan.

“Juga kami melakukan reaksi cepat penanganan pasien yang bergejala. Kasus harian memang bertambah, tetapi angka penyembuhan juga tinggi,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved