Cara Menggunakan Chat GPT Gratis di Hp, Teknologi OpenAI Viral, 'Bisa Meniru Bahasa Manusia'
Inilah cara menggunakan Chat GPT gratis dengan Bahasa Indonesia dan sisi gelap chatbot buatan OpenAI yang viral di media sosial ini.
Editor:
Hefty Suud
Via Tribun Sumsel
Chat GPT merupakan produk dari OpenAI yang viral di media sosial. Benarkah bisa menggantikan profesi manusia?
1. Menghilangkan pekerjaan manusia
Kemampuan teknologi AI pada dasarnya adalah membantu peran manusia menggunakan teknologi.
Tapi di masa mendatang, diprediksi bahwa berbagai jenis pekerjaan manusia dapat menghilang dan tergantikan oleh AI.
Misalnya saja, chatbot dapat menulis esai secara mendetail pada hampir semua topik dan parameternya dalam hitungan menit.
Jelas, kondisi tersebut bisa mengancam mata pencaharian orang-orang yang mencari nafkah di bidang tersebut, seperti penulis, content specialist dan lain sebagainya.
Di samping itu beberapa jenis teknologi AI juga dapat menciptakan karya seni yang luar biasa hanya berdasarkan instruksi sederhana.
Dalam hal ini, beberapa pekerjaan seperti seniman, pelukis, sampai desain grafis pun terancam tergantikan oleh AI.
2. Risiko malware
Secara teori, Chat GPT tidak dapat melakukan tugas atau pekerjaan yang mengancam karena ada perlindungan yang disertakan OpenAI di dalamnya.
Tapi, teknologi manusia tetaplah teknologi buatan yang kemungkinan bisa terkena malware.
Malware ini dikatakan bisa berdampak bila membuat sistemnya menolak menerima arahan atau informasi yang diberikan.
Bernard Marr, seorang peneliti sempat menguji chatbot dengan memintanya menulis ransomware (virus di perangkat lunak yang bisa merusak dengan menghalangi akses masuk ke sebuah sistem komputer).
Tetapi Chat GPT menjawab dengan mengatakan bahwa itu tidak dapat dilakukan karena termasuk "aktivitas berbahaya".
Kemampuan Chat GPT dalam mengidentifikasi aktivitas berbahaya inilah yang memungkinkan siapa saja mampu membuat malware atau virus yang bisa menyesuaikan keadaan.
Kata peneliti lainnya, seperti dari CyberArk mengatakan bahwa Chat GPT juga dapat digunakan untuk membuat malware polimorfik, yang merupakan jenis program malware yang sulit dientaskan.
Eran Shimony dan Omer Tsarfati dari CyberArk mengatakan bahwa mereka dapat mem-bypass filter AI chatbot untuk mencegah membuat malware.
Mereka melakukannya dengan mengulang dan terus mengulangi pertanyaan untuk diajukan.
Tetapi ChatGPT dikatakan bisa mereplikasi dan mengubah kode dan membuat beberapa versi.
"Dengan terus-menerus memerintahkan chatbot dan menerima potongan kode unik setiap kali, hal ini memungkinkan untuk membuat program polimorfik yang sulit dideteksi," ujar para peneliti.
Temuan serupa juga sempat diulas tim peneliti dari Recorded Future, yang mengungkapkan bahwa Chat GPT bisa membuat muatan malware seperti dapat mencuri aset kripto dan mendapatkan akses jarak jauh melalui trojan.
3. Maraknya penipuan
Chat GPT dirancang sedemikian rupa untuk menulis dengan sangat detail, mereka dapat dengan mudah membuat email penipuan (phising) dengan kata-kata halus dan menjebak target yang dituju.
"Itu juga dapat membuat banyak email semacam itu, semuanya dipersonalisasi untuk menargetkan kelompok tertentu atau bahkan individu," kata Marr.
Selain itu, kemampuan Chat GPT dalam meniru bahasa manusia juga meningkatkan potensi maraknya kasus penipuan melalui dunia digital.
Para peneliti juga sempat menguji chatbot untuk mengatasi serangan phising dan menemukan bahwa teknologi tersebut bisa menghindari kesalahan yang sama, seperti ejaan, tata bahasa dan faktor format lain dalam email penipuan.
Kesalahan ini sebenarnya dapat menjadi pengingat bagi manusia untuk mengidentifikasi penipuan.
Tapi teknologi seperti chatbot bisa menghindari banyak kesalahan sehingga email phising menjadi samar, bahkan bisa mengirimkan informasi pribadi.
4. Membuat dan menyebarkan berita palsu
Salah satu ancaman paling signifikan dari Chat GPT yang menjadi fokus para peneliti adalah bagaimana chatbot dapat dengan mudah menipu dan menyebarkan informasi palsu.
Ini dikarenakan kemampuannya dalam meniru bahasa manusia secara akurat dan menyampaikan emosi.
"Jika disalahgunakan, Chat GPT mampu menulis konten menyesatkan, meniru kesalahan informasi yang ditulis manusia," kata para peneliti.
Dengan kata lain, chatbot dapat menolak untuk menulis berita terkini tentang serangan nuklir, dengan mengubah permintaan sebagai informasi "fiksi" atau penulisan kreatif.
"Hal yang sama juga berlaku untuk banyak topik seperti bencana alam, keamanan nasional seperti serangan teroris, tindak kekerasan atau perang, misinformasi seputar pandemi dan lain sebagainya," jelas para peneliti.
Ancaman disinformasi yang meluas itu bisa berlipat ganda dalam waktu singkat dan benar-benar bisa mengecoh manusia yang menerima informasi tersebut.
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Tags
cara menggunakan Chat GPT
Bahasa Indonesia
OpenAI
viral di media sosial
Chat GPT gratis
arti kata Chat GPT
Chat GPT adalah
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Baca Juga
Warga Disebut Harus Tidur dengan Karyawan Jika Ingin Gadai Barang, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Kesaksian Warga usai Penemuan Bima di Malang, Berjualan di Depan Klenteng Sejak Senin Kemarin |
![]() |
---|
Alasan Tutut Soeharto Gugat Menteri Keuangan, Padahal Purbaya Baru 10 Hari Gantikan Sri Mulyani |
![]() |
---|
Slank Tanggapi Santai soal Royalti Lagu, Anggap Cuma Uang Jajan, Bimbim: Ngapain Kita Ributin |
![]() |
---|
Pemberkasan PPPK Paruh Waktu, Pemohon MCU di RSUD dr Harjono Ponorogo juga Meningkat Drastis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.