Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Leptospirosis Meneror Warga, Penjual Perangkap Tikus di Pacitan Justru Laris Manis

Merebaknya penyakit leptospirosis menjadi berkah tersendiri bagi pedagang pasar. Terlebih mereka yang menjual perangkap tikus.

Editor: Januar
TribunJatim.com/ Pramita Kusumaningrum
Leptospirosis Melonjak, Penjual Perangkap Tikus di Pacitan Laris Manis 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Merebaknya penyakit leptospirosis menjadi berkah tersendiri bagi pedagang pasar.

Terlebih mereka yang menjual perangkap tikus.

Pasalnya, perangkap tikus saat laku keras. Warga pun memburunya karena kesadaran dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit leptospirosis sejak dini.

“Laku keras mbak perangkap tikusnya. Setiap hari ada saja yang mencari perangkap tikus,” ujar salah satu pemilik toko kelontong di Pasar Minulyo Pacitan, Wiyono, Sabtu (18/3/2024(

Pedagang berusia 32 tahun ini permintaaan alat basmi tikus jenis trapping dari masyarakat sangat tinggi.

Sepekan ini permintaan meningkat, dalam satu hari bisa mencapai 25 unit terjual.

“Meningkat 10 kali lipat di banding dari hari biasa. Ini banyak kios yang kehabisan stok. Ramainya sudah sepekan ini, ungkapnya, saat ditemui di kiosnya.

Dia pun sampai kewalahan, terkadang setelah datang tiga hari kemudian ludes. Namun Wiyono tidak mau memanfaatkan keadaan. Dia memilih tidak menaikkan harga perangkap tikus.

“Saya tidak jual mahal. Sama dengan sebelum laku keras. Hanya Rp 25 ribu saja per unit. Ini juga demi keselamatan bersama. Mereka datang membeli untuk merangkap tikus,” kata Wiyono.

Baca juga: Jadi Suspect Leptospirosis, Bocah 8 Tahun di Pacitan Meninggal, Datang ke Rumah Sakit Kondisi Parah

Sementara salah satu warga, Sigit Apri menjelaskan bahwa sudah dua hari berturut-turut ke pasar. Awalnya dia mencari perangkap tikus untuk dirinya sendiri.

“Tetangga juga titip, ya saya belikan saja. Tapi saat ini kendalanya di pasaran sulit di dapat. Banyak toko yang kehabisan stok perangkap tikus,” jelas Sigit.

Dia menjelaskan beberapa toko sudah didatangi dan barangnya habis. Sebenarnta harganya tidak ada kenaikan.

“relatif terjangkau per unit dikisaran 25 sampai 30 ribu rupiah dan tidak ada kenaikan," papar Sigit.

Menurutnya memilih alat traping sebagai alternatif dalam memerangi tikus penyebab leptopirosis, karena traping termasuk alat yang aman dan praktis. Selain itu traping dapat menekan angka populasi tikus. Alat itu sendiri bahkan harganya murah dan dapat digunakan dalam jangka panjang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved