Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dendam Ibu Mertua di Muba Bikin Anak-Menantu Terancam Bui Seumur Hidup, Jasad Ayah Dibuang ke Sungai

Dendam ibu mertua di Musi Banyuasin ( Muba ) akhirnya berujung pada ancaman hukuman mati yang dialami anak dan menantunya sendiri.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
TribunSumsel.com
Polisi ungkap kronologis istri bunuh suami di Babat Toman Musi Banyuasin. Kasus pembunuhan terungkap bermula kecurigaan polisi atas bercak darah, Rabu (22/3/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang istri sekaligus ibu mertua di Babat Toman Musi Banyuasin (Muba), menjadi dalang pembunuhan suaminya sendiri.

Ibu mertua itu tak tanggung-tanggung, mengajak serta anak dan menantunya untuk membantu.

Pembunuhan yang telah direncanakan kepada ayah tersebut akhirnya ketahuan.

Kini, anak dan menantu terpaksa ikut merasakan dibui bersama si ibu mertua.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebelumnya masyarakat Kelurahan Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) digemparkan dengan penemuan sesosok jasad laki-laki.

Jasad laki-laki itu ditemukan di bawah Jembatan Mangun Jaya, Jumat (17/3/2023) sore.

Jasad Mr X tersebut ditemukan oleh masyarakat sekitar.

Adapun ciri-ciri Mr X bertubuh tambun dengan usia 50 tahun tersebut menggunakan kaos oblong berwarna hitam dan celana pendek berwarna biru.

Setelah terus ditelusuri oleh kepolisian, fakta sebenarnya terungkap.

Baca juga: Suami Tewas setelah Makan Kue Buatannya, Istri Pergi Belanja Lalu Simpan Mayat di Kulkas Tetangga

Rupanya, pembunuhan yang dialami korban didalangi oleh istrinya sendiri.

Pelaku bernama Neni Triana (48) sedangkan korbannya bernama Indra Maulana (49).

Saat membunuh suaminya, pelaku Neni Triana mengajak anak juga menantu, Pransiska (25) dan Ferdi Julianda (25) untuk membunuh korban.

Mayat Indra Maulana warga Desa Jud II Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba ditemukan di bawah Jembatan Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Muba, Jumat (17/3/2023).

ILUSTRASI Mayat
ILUSTRASI jasad korban pembunuhan. (Pixabay)

Saat ditemukan jasad korban disebut Mr X karena memang tidak ada identitas di tubuh korban.

Kapolres Muba AKBP Siswandi SIk melalui Kabag Ops Polres Muba Kompol M Ali didampingi Kasi Humas AKP Susianto mengatakan jasad Mr X yang ditemukan di bawah Jembatan Mangun Jaya bernama Indra Maulana.

Korban diketahui warga Desa Jud II Kecamatan Sanga Desa, Muba.

"Adapun para pelaku yang berhasil diamankan Polres Muba yakni Neni Triana (48) istri korban, Pransiska (25) anak korban, dan Ferdi Julianda (25) menantu korban," kata Kabag Ops M Ali, Senin (20/3/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel.com

Setelah terus ditelusuri berkat adanya bercak darah di dalam mobil keluarga korban, teranglah sudah siapa yang mendalangi pembunuhan tersebut.

ILUSTRASI Garis Polisi - Identitas maling motor di Menganti Gresik yang tewas dihajar massa masih belum ditemukan. Akhirnya dimakamkan sebagai Mr X, Selasa (31/1/2023).
ILUSTRASI Garis Polisi (NTMC POLRI via Tribun Banyumas)

Kasus pembunuhan ini terungkap bermula dari kecurigaan polisi atas bercak darah di mobil dan rumah korban.

Pembunuhan berencana tersebut berawal pada Rabu (15/3/2023) sekitar pukul 16.00 WIB terjadi keributan antara Indra Maulana dan Neni Triana.

Dari keributan tersebut Neni Triana mengadu kepada sang anak dan menantu bahwa tidak sanggup lagi hidup dengan sang suami karena sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB korban kembali ke rumah dan minta dipijat oleh sang istri, dan kemudian korban tertidur. Karena masih kesal dengan perbuatan suami, Neni langsung menemui anaknya dan meminta membangunkan menantunya Ferdi untuk membunuh korban,"ungkapnya.

Baca juga: Sosok Pembuang Mayat Bayi dalam Kresek di Situbondo, Pelaku Sempat Sayat Nadi Sang Jabang Bayi

Parang yang sudah siapkan oleh Ferdi ada pada kamarnya langsung dibawa menuju kamar korban, peran Neni sendiri yakni menindih kaki korban menggunakan tubuhnya.

Lalu, sang anak menindih dan memegang tangan korban, lalu menantu membacok.

"Sekitar pukul 01.00 WIB sang menantu membawa korban untuk dibuang ke Sungai Musi di Jembatan Mangun Jaya. Namun, karena dikira sudah dibuang ternyata jasad korban tersangkut di beton pada bawah jembatan," ujarnya.

Terbongkarnya kasus pembunuhan berencana tersebut setelah Unit Reskrim Polres Muba dan Babat Toman merasa curiga dengan tingkah laku Ferdi Julianda dan setelah dilakukan pemeriksaan pada mobil Toyota Avanza BG 1779 QK ditemukan sejumlah bercak darah.

"Setelah dilakukan penyelidikan diketahui ketiga pelaku pembunuhan yakni istri, anak, dan sang menantu. Untuk ketiga pelaku sudah diamankan di Polres Muba, ketiganya diancam pasal 340 KUHPidana subisder 338 KHUPidana diancam pidana seumur hidup atau 20 tahun penjara,"jelasnya.

Baca juga: Tengah Malam, Warga Blitar Kaget Ada Suara Tangisan, Ternyata Ada Pria yang Sudah Jadi Mayat

Sementara itu, Neni Triana mengakui ia mengajak anak dan menantu untuk menghabisi nyawa sang suami karena sudah tidak tahan lagi dengan perbuatan suaminya.

Korban kerap melakukan perbuatan KDRT dan mengancam ingin membunuhnya.

Diungkapkan langsung oleh Neni Triana, kekesalan yang kerab dilakukan oleh sang suami sudah ia rasakan menahun bahkan hati yang luka akibat kekerasan yang dialami sudah sangat menyiksa dirinya. Tidak ada pekerjaan dan hobi memakai narkoba yang kerap menjadi pemicu utama kekerasan sering terjadi dalam biduk rumah tangga keduanya.

"Kesal nian pak saya sama dia. Kalau dia lagi pusing tidak ada uang untuk beli narkoba ia mulai memukul, uang untuk membeli narkoba itu bisanya dapat dari maling. Kapan tidak pakai narkoba ia mengancam akan membunuh, saya sudah sangat menghadapinya selama ini,"kata Neni.

Neni menyebutkan karena tempramental suami yang sangat tinggi, bahkan rumahnya pun tidak pernah di kunci ketika malam hari kurang lebih selama 2 bulan.

"Saya sudah tidak sanggup lagi pak sama dia, dia itu galak memukul saya, mengancam ingin membunuh, dan juga ia pakai narkoba. Selain itu, saya kesal karena ia sering bermain perempuan," ungkap Neni.

Puncak kekesalan dirinya pun tersulut ketika korban ingin membunuh dirinya bahkan kasur-kasur di rumah penuh dengan tusukan, karena luapan emosi.

"Kasur di tusuk-tusuknya, dia tidak bekerja untuk membeli narkoba maling dia. Saya kesal pak karena dia memukul dimana saja,"jelasnya.

Di tempat yang sama Ferdi Julianda, mengungkapkan ia saat sedang tidur dan dibangunkan oleh iatri untuk membunuh mertuanya sendiri.

Parang yang digunakan sudah ada di kamar dan langsung diambil.

"Saya membacok sebanyak 5 kali, leher 3 kali, pundak 1 kali, dan paha 1 kali. Tidak ada perlawanan pak, usai meninggal langsung saya bawa menggunakan mobil dan dibuang ke sungai," ujarnya.

Polisi ungkap kronologis istri bunuh suami di Babat Toman Musi Banyuasin. Kasus pembunuhan terungkap bermula kecurigaan polisi atas bercak darah.
Polisi ungkap kronologis istri bunuh suami di Babat Toman Musi Banyuasin. Kasus pembunuhan terungkap bermula kecurigaan polisi atas bercak darah. (TribunSumsel.com)

"Rumahku tidak pernah kunci kalau malam, karena ketika dia pulang dan terlambat dibuka kan pintu ia akan memukul. Sering terjadi, makanya pintu rumah tidak pernah kunci hanya pagar dan pintu ditutup biasa," ungkapnya.

Puncak kekesalan dirinya pun tersulut ketika korban ingin membunuh dirinya bahkan kasur-kasur di rumah penuh dengan tusukan, karena luapan emosi. "Kasur di tusuk-tusuknya, dia tidak bekerja untuk membeli narkoba maling dia. Saya kesal pak karena dia memukul dimana saja,"jelasnya.

Hal yang sama disampaikan, Ferdi Julianda sebelum kejadian pembunuhan ia memukul istrinya yang merupakan anak dari korban Indra Maulana.

Permasalahanya karena sang istri mengadukan perbuatan selingkuh ayahnya kepada ibu mertua.

"Pagi sebeum kejadian istri saya memberitahu kepada mertua saya bahwa ia berpacaran dengan istri orang, karena tidak setuju dengan laporan yang diberikan istri saya. Lantas bapak angsung memukul istri saya, dia bilang diam-diam saja urusan saya ikut campur," ungkapnya.

Kendati telah melakukan perbuatan keji terhadap sang mertua ia mengaku sudah sangat tidak tahan dengan perbuatanya.

"Ibu mertua dan istri saya di pukul terus, suami mana yang tega melihat kejadian tersebut," ungkapnya.

Update penemuan mayat di bawah Jembatan Mangun Jaya Musi Banyuasin, identitas terungkap, korban pembunuhan, Sabtu (18/3/2023).
Update penemuan jasad di bawah Jembatan Mangun Jaya Musi Banyuasin, identitas terungkap, korban pembunuhan, Sabtu (18/3/2023). (Sripoku.com)

Korban yang tidak ditemukan identitas pada tubuhnya diketahui bernama Indra Maulana (49) warga Desa Jud II Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba dipenuhi luka bacok. 

Kapolres Muba AKBP Siswandi SIk melalui Kapolsek Babat Toman, Iptu Vico Fairul Fajar membenarkan jasad Mr X yang ditemukan dibawah Jembatan Mangun Jaya bernama Indra Maulana. Korban diketahui warga Desa Jud II Kecamatan Sanga Desa, Muba.

"Dari hasil visum sementara dari Puskesmas Babat Toman korban mengalami luka bacok di bagian leher belakang sebelah kanan, kepala bagian belakang, siku tangan sebelah kanan, dan telapak tangan sebelah kiri,"kata Vico, Sabtu (18/3/2023).

Lanjut dia, dari hasil pemeriksaan sementara korban meninggal dunia bukan karena terjatuh dari atas jembatan, melainkan menjadi korban pembunuhan.

Berita viral lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved