Kota Malang Dikepung Banjir, Pedagang Keluhkan Barang Dagangan Rusak Tak Bisa Dijual

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Purwanto

TRIBUNJATIM.COM, MALANG- Hujan deras mengguyur Kota Malang sejak pukul 14.00, Jumat (24/3/2023). Akibatnya sejumlah kawasan mengalami banjir.

Pantauan Tribun Jatim Network sejumlah wilayah di Kota Malang mengalami banjir seperti Jalan Galunggung, Pasar Kasin hingga Kelurahan Bareng.

Antok salah satu warga Jalan Galunggung menjelaskan hujan deras mulai pukul 14.00.

"Hujan mulai deras sekira pukul 2 siang hingga merendam rumah kami, " terangnya.

Antok mengaku jika di rumahnya menjadi langganan banjir saat hujan cukup deras.

"Rumah kami menjadi langganan banjir saat hujan deras, dan berharap pemerintah segera mencari solusi," jelasnya.

Ia menambahkan banjir yang merendam rumahnya termasuk yang terparah.

"Hujannya sangat deras, tadi hampir setinggi perut orang dewasa," tandasnya.

Baca juga: Kerap Menutup Jalan, Aksi Balap Liar di Kota Malang Bikin Resah, Polisi Wacanakan Operasi Gabungan

Baca juga: Terjebak Arus Sungai Deras, Pemancing di Madiun Duduk di Atas Batu, Evakuasi Berlangsung Dramatis

Selain kawasan Galunggung yang terendam banjir, Pasar Kasin Kota Malang juga ikut terendam. 

Sejumlah pedagang Pasar Kasin terlihat menyelamatkan barang dagangan dari dalam kiosnya yang terendam air. 

Pedagang mengaku ini merupakan kejadian pertama semenjak pasar itu di revitalisasi.

"Ini baru pertama terjadi sejak pembangunan Pasar Kasin. Ada sekitar enam kios yang terdampak banjir kali ini," terang seorang pedagang Pasar Kasin,  Rosyid. 

Baca juga: Sempat Terendam Banjir, Begini Kondisi Terkini Jalan Raya Morowudi Gresik

Baca juga: Ganasnya Banjir Bandang di Lamongan, Motor Hanyut ke Tengah Sawah, 2 Sapi Terbawa Arus

Akibat banjir ini ia mengaku mengalami kerugian karena sejumlah barangnya rusak terkena air. 

Rosyid berharap pemerintah setempat bisa mengatasi masalah banjir agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

"Menyusahkan, menambahi pekerjaan pedagang. Ada sejumlah barang kami yang rusak, seperti tepung terigu ini tidak bisa dijual, harus dibuang," katanya