Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib 8 Napi Bikin Terowongan 40 Meter Demi Lolos Bui, Cuma Pakai 2 Benda, Ending Malah Memalukan

Beginilah nasib delapan orang narapida ( napi ) yang membuat terowongan sepanjang 40 meter demi kabur dari penjara, mereka menggunakan dua benda.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Daily Star via Tribunstyle.com
Lubang terowongan yang dibuat oleh delapan orang napi berniat kabur dari penjara tetapi malah memalukan. 

TRIBUNJATIM.COM - Delapan orang napi atau narapidana merencanakan selama dua bulan untuk bisa kabur dari penjara.

Nasib delapan napi bikin terowongan 40 m demi kabur malah sia-sia.

Demi lolos dari bui, mereka memutar otak untuk bisa kabur dari penjara.

Napi hanya pakai 2 benda yang ada, mereka bisa menggali.

Bagaimana mungkin?

Keadaan mengerikan di lantai penjara sepertinya membuat para tahanan tak betah berlama-lama.

Berbagai cara dilakukan untuk bebas sebelum waktunya.

Tercatat ada beberapa kejadian tahanan yang kabur dari penjara.

Namun ada yang apes saat kabur kepergok dengan petugas.

Padahal dari kedelapan napi kabur dari penjara ini, mereka tampaknya merupakan kriminal dengan kelas berat.

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Perahu Tambangan Surabaya Tenggelam, Nyaris Hilang, Terselamatkan Ranting

Dibiarkan kabur tentu saja akan menjadi petaka baru.

Berbagai modus dilakukan oleh para penjahat, mulai dari menjebol teralis, hingga menggali terowongan, seperti yang terjadi pada baru-baru ini.

Sekelompok narapidana di dalam salah satu penjara paling terpencil di dunia tertangkap basah membuat terowongan untuk melarikan diri.

Tahanan berjumlah 8 orang itu menggali terowongan sepanjang 40 meter.

Ilustrasi penjara
Ilustrasi penjara (shutterstock via Banjarmasin Post)

Menurut pemerintah di Makedonia Utara, delapan tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan Idrizovo, yang terletak di pinggiran terpencil Skopje, telah menghabiskan dua bulan berencana untuk melarikan diri.

Beberapa dari mereka yang terlibat menjalani hukuman seumur hidup.

Sementara beberapa lainnya dipenjara selama 10 tahun.

Baca juga: Baru Bebas 4 Hari, Pemuda Bertato di Surabaya Kembali Masuk Penjara, Ajakan Teman Bikin Merana

Tetapi syukurnya, mereka sekarang semua berada di balik jeruji besi.

Rencana penuh strategi selama dua bulan itu akhirnya sia-sia dan endingnya memalukan.

Hal tersebut karena aksi napi kabur dipergoki staf di penjara.

Dilaporkan dari Daily Star via TribunStyle , para tahanan menggunakan keranjang plastik untuk menggali lubang, dan bola lampu listrik sehingga mereka dapat melihat apa yang mereka tuju.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Makedonia Utara mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Dalam koordinasi dengan Badan Keamanan Nasional, (kami) mencegah pelarian terorganisir dari Lembaga Pemasyarakatan Idrizovo."

"Yakni, Kementerian Dalam Negeri, berdasarkan pengetahuan forensik yang diperoleh bahwa sekelompok setidaknya delapan orang yang dihukum yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Idrizovo, yang dihukum karena tindak pidana serius dengan hukuman mulai dari 10 tahun hingga penjara seumur hidup, bersiap untuk melarikan diri dengan menggali terowongan."

"Kementerian melakukan kegiatan operasional forensik untuk memverifikasi informasi tersebut, yang kemudian dibagikan kepada Direktorat Pelaksanaan Sanksi." tuturnya, seperti dikutip TribunJatim.com via Tribunstyle.com

Pihak kepolisian menemukan terowongan yang dibuat oleh para tahanan.
Pihak kepolisian menemukan terowongan yang dibuat oleh para tahanan. (TribunStyle.com)

Setelah menangkap para tahanan, pihak kepolisian setempat langsung melakukan penyisiran di area sekitar.

Mereka menemukan terowongan sepanjang 40 meter.

Terowongan itu terletak di dekat objek yang digunakan untuk menyimpan batu bara ke arah pagar pelindung.

"Setelah menerima informasi tersebut, Direktorat Eksekusi Sanksi melakukan inspeksi di lokasi yang terindikasi sebagai terowongan potensial, di mana mereka menemukan terowongan sepanjang 40 meter yang terletak di dekat objek yang digunakan untuk menyimpan batu bara ke arah pagar pelindung.

Sementara itu untuk lebarnya sekitar 80 sentimeter hingga 1 meter."

Diketahui, penjara ini terletak di kota dengan populasi hanya 1.824 orang, menurut sensus 2021 dan sebagian besar dari mereka bekerja di penjara atau Bandara Internasional Skopje.

Dari mereka yang tinggal di sana, 826 orang Makedonia, 747 adalah orang Albania dan sisanya tidak teridentifikasi, Bosniak, Turki, Romani atau Serbia.

8 tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan Idrizovo, yang terletak di pinggiran terpencil Skopje, buat terowongan untuk melarikan diri.
8 tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan Idrizovo, yang terletak di pinggiran terpencil Skopje, buat terowongan untuk melarikan diri. (DailyStar)

Tak hanya di luar negeri, di Indonesia kasus serupa juga sempat terjadi, tepatnya di Lumajang, Jawa Timur.

Polres Lumajang kebobolan.

Sebanyak empat tahanan kasus narkoba melarikan diri dari penjara.

Diketahui, para tahanan itu kabur pada Jumat (20/11/2020) dini hari.

Mereka lolos dengan cara memanfaatkan sebilah kayu untuk membobol tembok penjara.

Baca juga: Seusai Bunuh Selingkuhan Istri, Pria di Jember Langsung Kabur ke Luar Pulau, Senjata Masih Misterius

Selanjutnya, empat tahanan itu juga menjebol dinding rumah warga yang berdempetan dengan penjara.

Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Masykur mengatakan, kaburnya empat tahanan tersebut di luar unsur kesengajaan petugas.

"Semua ada kelemahan, tapi ini di luar kesengajaan kami. Jadi saat itu salat Subuh berjamaah dipimpin oleh anggota. Waktu itu dihitung semua lengkap, setelah itu wiridan (berzikir). Ternyata pada saat itu empat itu yang lolos," kata AKP Masykur, Sabtu (21/11/2020).

Baca juga: Rafael Alun Trisambodo Disebut Hendak Kabur ke Luar Negeri? Belum Ada Pencegahan, KPK: Dihadapi Saja

Menurut AKP Masykur, empat tahanan itu sudah lama mencari titik kelemahan tembok bangunan penjara. 

Diperkirakan para tahanan penyidik itu sudah satu bulan lebih berusaha melubangi tembok tersebut.

"Di sini kan gak ada lampu, gak ada listrik, itu SOP karena bahaya megang setrum bunuh diri, sehingga ruangan itu kan gelap. Kemungkinan sudah sebulan lebih mereka orok-orok tembok pakai kayu itu," bebernya.

Ilustrasi napi di penjara
Ilustrasi napi di penjara (Shutterstock via TribunStyle)

Sementara itu, kata AKP Masykur, pada Jumat (20/11/2020) sore, salah satu tahanan bernama Ahmad Afandi berhasil diamankan kembali.

Polisi menangkapnya di kawasan Jatiroto.

"Dia mau pulang ke Tanggul (Jember) terus ketangkap di Jatiroto," ungkapnya.

Terkini, tim sedang menulusuri pelarian jejak tiga orang lainnya, yang diduga masih berada di Lumajang dan sekitarnya.

"Kami melakukan pengejaran termasuk menyelidiki apakah ada anggota kami atau pihak luar yang terlibat atau tidak," pungkasnya.

Berita viral lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved