Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Narasi Konflik Prabowo dengan Jokowi Dibantah Ketum PSI Kaesang: Adu Domba

Kaesang menyebut ada upaya pembenturan di antara dua tokoh tersebut. Ia membantah pernyataan itu di tengah demo dan memanasnya situasi Indonesia

Editor: Torik Aqua
PSI/PSI
BANTAH - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini, Selasa (17/9/2024). Kaesang bantah Jokowi dan Prabowo berkonflik. 

TRIBUNJATIM.COM - Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep membantah soal adanya narasi yang menyebutkan konflik antara ayahnya, Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

Kaesang menyebut ada upaya pembenturan di antara dua tokoh tersebut.

Ia membantah pernyataan itu di tengah demo dan memanasnya situasi Indonesia di sejumlah wilayah.

Kaesang mengklaim mendukung program Presiden Prabowo.

Baca juga: Kaesang Jadi Ketum PSI, Jokowi Yakin Pemilihan Anaknya Bukan Settingan: Tanyakan Saja

"Kami mendukung penuh kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto. Program-program pro-rakyat dan pemberantasan korupsi merupakan program penting yang mendesak untuk terus dilanjutkan," kata Kaesang dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

Dia mengatakan bahwa pihak yang menarasikan konflik Prabowo dan Jokowi sebagai pengadu domba.

"DPP PSI dengan tegas menyatakan bahwa itu adalah bohong dan menyesatkan. Ini adalah adu domba yang menginginkan perpecahan antar-pemimpin dan anak bangsa," kata dia.

Dia lalu menyinggung soal Kongres PSI 2025 di Solo yang telah menegaskan dukungannya kepada Prabowo.

"Merah Putih kata Bapak Presiden Prabowo; Merah Putih kata PSI!" tandasnya.

12 poin sikap Prabowo

Presiden RI Prabowo Subianto didampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan sikap terkait aksi demo masyarakat di depan Gedung DPR Jakarta hingga berbagai wilayah Indonesia.

Dari beberapa poin yang disampaikan Prabowo di hadapan awak media pada Minggu (31/8/2025), satu di antaranya menyinggung besaran tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang bakal dicabut.

Soal tunjangan DPR ini memang menjadi salah satu polemik yang dikritik massa aksi demo di Jakarta dan sejumlah wilayah.

Gelombang demonstrasi besar-besaran sejak 25 Agustus 2025 dipicu kemarahan publik terhadap pernyataan kontroversial sejumlah anggota DPR terkait gaji dan tunjangan DPR Rp50 juta, serta tuntutan reformasi lembaga legislatif.

Adapun puncak kemarahan terjadi pada 28 Agustus 2025, ketika Affan Kurniawan (21) pengemudi ojek online, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat berada di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved