Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

FAKTA Fenomena Bintang di Atas Bulan Sabit, Muncul Tiap 25-27 Hari Sekali, Tak Menyebabkan Dampak

Sebuah unggahan mengenai foto adanya bintang di atas bulan sabit, viral di media sosial belakangan ini. Simak faktanya!

KOLASE KOMPAS.com/HADI MAULANA dan TikTok
Sebuah unggahan mengenai foto adanya bintang di atas bulan sabit, viral di media sosial belakangan ini, Minggu (26/3/2023). 

Sehingga menurutnya fenomena ini tidak menyebabkan dampak apapun baik ke seismik, vulkanis, atau oseanografis.

Baca juga: Fenomena El Nino, Musim Kemarau 2023 Diprediksi Bakal Lebih Kering dan Berlangsung Lama

Besar kemungkinan fenomena dua bulan sabit ini muncul karena terjadi pantulan lensa pada kamera baik itu kamera ponsel atau pun kamera DSLR.

"Saya sendiri tidak tahu apakah yang mengunggah video tersebut menggunakan kamera ponsel atau kamera DSLR. Akan tetapi kejadian seperti ini juga bisa terjadi ketika kita memotret benda-benda yang cukup terang, seperti matahari," ujar Andi kepada Kompas.com ( grup Tribun Jatim Network ).

Akibatnya, bisa muncul seolah-olah ada dua matahari atau bisa juga muncul dua bulan sabit saat dipotret, yang mana salah satunya adalah bayangan atau pantulan dari kamera lensa.

Andi mengatakan, bulan sebenarnya tetap berjumlah satu, akan tetapi karena dipotret dengan sudut tertentu sehingga mengalami pemantulan sempurna atau total internal reflection. 

Saat mengalami total internal reflection ini, bulan dapat memunculkan bayangannya sehingga seolah-olah tampak sebagai dua bulan sabit, padahal obyeknya hanya satu.

Jadi bulannya tetap terlihat satu, akan tetapi karena diambil dari sudut tertentu sehingga menghasilkan total internal reflection, sehingga menghasilkan pantulan atau glerr.

"Jadi dua sabit itu sebenarnya adalah glerr, salah satu dari dua sabit yang muncul adalah pantulan dari obyek aslinya," jelasnya.

Andi kembali menjelaskan, dalam unggahan video tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi.

Pertama, bisa dikarenakan pantulan lensa optik dan yang kedua adalah editan.

"Hanya ada dua kemungkinan, kalau tidak pantulan lensa ya itu hanya editan saja," ucapnya.

Warganet mengambil foto fenomena Konjungsi Bulan dan Venus pada 24 Maret 2023.
Warganet mengambil foto fenomena Konjungsi Bulan dan Venus pada 24 Maret 2023. (Twitter/@i91ooms)

Andi menyampaikan, masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dengan video-video yang menghebohkan seperti ini. 

"Kami menegaskan, bulan itu hanya satu dan tidak akan berjumlah dua," jelas Andi.

Diberitakan sebelumnya, pada malam kedua Ramadan 1444 Hijriah, langit Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dihiasi fenomena langka. 

Terlihat bulan sejajar dengan Venus, Jumat (24/3/2023).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved