Teriakan Histeris saat Mahasiswa Kedokteran UNS Jatuh di Gua Gunung Kidul, Teman Panik, ‘Tinggi’

TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa menegangkan dialami rombongan mahasiswa UNS yang sedang melakukan survei lokasi di sekitar Gua Braholo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (26/3/2023).

Ada teriakan histeris detik-detik mahasiswa Kedokteran UNS, Noval Bacrul Ulum terjatuh dan tewas.

Dia tergelincir masuk ke dalam Luweng Gua Braholo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (26/3/2023).

Tergelincirnya korban terjadi setelah batu pijakan untuk patok dan tali yang ada di sekitar area luweng diduga tidak kuat menyangga dirinya.

Batu tersebut pecah hingga akhirnya membuat korban tergelincir terjun masuk ke dalam Luweng Gua Braholo dengan kedalaman 37 meter.

Itu diketahui tiga rekannya yang berada di lokasi tak jauh dari tempat kejadian.

Seperti apa kronologi selengkapnya?

Dikutip TribunJatim.com dari Tribun Solo, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut terjatuh saat melakukan kegiatan pecinta alam.

Kegiatan itu diketahui dilakukan UKM Fakultas Kedokteran UNS, PMPA Vagus UNS.

Kasi Humas Polres Gunungkidul Iptu Suranto menyebut Noval melakukan kegiatan pecinta alam tersebut bersama lima orang lainnya.

Baca juga: Sosok CEO TikTok Shou Zi Chew Trending Dicecar DPR AS Selama 5 Jam, Awal Karier Magang di Facebook

Mereka berangkat dari UNS ke Gua Braholo sekira pukul 07.00 WIB yang memakan waktu perjalanan 2 jam, dikutip dari Kompas.com.

Kegiatan pecinta alam PMPS Vagus UNS di kawasan tersebut dibenarkan Rektor UNS, Jamal Wiwoho.

Pihak UNS juga sudah melakukan koordinasi dengan para petinggi yang ada di Fakultas Kedokteran.

"Izinnya adalah survei lokasi yang akan dipakai untuk kegiatan mapala Vagus FK UNS," ucap dia kepada TribunSolo.com.

Kemudian, di tengah perjalanan survei, Noval tergelincir masuk ke dalam Luweng Gua Braholo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (26/3/2023).

Tergelincirnya korban terjadi setelah batu pijakan untuk patok dan tali yang ada di sekitar area luweng diduga tidak kuat menyangga dirinya.

Batu tersebut pecah hingga akhirnya membuat korban tergelincir terjun masuk ke dalam Luweng Gua Braholo dengan kedalaman 37 meter.

Itu diketahui tiga rekannya yang berada di lokasi tak jauh dari tempat kejadian.

"Temannya sempat berteriak memanggil (Noval), untuk tahu responnya, sudah teriak-teriak," terang Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Reviono kepada TribunSolo.com.

"(Diteriaki tidak ada respon), sudah jatuh di bawah, posisi tebing juga tinggi," tambahnya.

Baca juga: Pengakuan Pria Lampung Datangi Polisi Tangan Dirantai, Beber Kengerian Menantu di Rumah, ‘Semalaman’

Rekan-rekan korban kemudian melaporkan kejadian ke SAR dan Polsek terdekat.

Tim SAR dan Polsek Tepus kemudian datang ke lokasi untuk menyisir posisi korban.

Korban kemudian baru berhasil dievakuasi keluar dari Luweng Gua Braholo sekira pukul 16.00 WIB.

Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan langsung dibawa ke RSUD Wonosari.

"(Ada) luka di bagian kepala, kemudian tangan sama kaki ada bagian yang patah," tutur Reviono.

Jenazah Noval Bacrul Ulum saat ini diketahui masih berada di RSUD Wonosari, Minggu (26/3/2023).

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut, untuk diketahui, meninggal dunia saat melakukan survei lokasi.

Survei lokasi dilakukan di Luweng Gua Braholo, Kabupaten Gunung Kidul, DIY.

Korban akan menjalani proses visum di RSUD Wonosari.

"Untuk dibawa ke rumah duka, masih menunggu kehadiran keluarga," ucap Reviono.

Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, korban berasal dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Korban diketahui bertempat tinggal di Jalan Raya Banjaran, RT 12/ RW02, Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

Sampai saat ini, jenazah Noval Bachrul Ulum masih menunggu pihak keluarga datang untuk proses pemakaman.

Jika anda memiliki kondisi harus menolong orang yang terlibat kecelakaan dan mengalami patah tulang, pertolongan pertama yang harus diketahui sebagai berikut.

Sebagai informasi, fraktur adalah patah tulang yang memerlukan bantuan medis. Jika patah tulang disebabkan oleh trauma atau cedera besar, hubungi segera layanan nomor darurat setemapt.

Juga hubungi bantuan darurat jika:

• Orang tersebut tidak responsif, tidak bernapas, atau tidak bergerak. Mulailah CPR jika tidak ada pernapasan atau detak jantung.
• Ada pendarahan hebat.
• Bahkan tekanan atau gerakan lembut menyebabkan rasa sakit.
• Tungkai atau sendi tampak cacat.
• Tulangnya menembus kulit (patah tulang terbuka)
• Ekstremitas lengan atau tungkai yang cedera, seperti jari kaki atau jari, mati rasa atau kebiruan di ujungnya. Anda menduga ada tulang yang patah di leher, kepala, atau punggung.
• Jangan memindahkan orang tersebut kecuali jika perlu untuk menghindari cedera lebih lanjut.

Baca juga: Nasib Tragis Pria di Kupang Mau Kencing Malah Kejebur Sumur 30 Meter, Mabuk, Evakuasi Sulit

Lakukan tindakan ini segera sambil menunggu bantuan medis:

1. Hentikan pendarahan.
2. Tekan luka dengan perban steril, kain bersih, atau pakaian bersih.
3. Lemaskan atau bebaskan area yang terluka.
4. Jangan mencoba meluruskan kembali tulang atau mendorong tulang yang menonjol ke dalam.
5. Jika Anda telah terlatih dalam cara membidai dan bantuan profesional tidak tersedia, gunakan bidai ke area di atas dan di bawah lokasi fraktur.
6. Melapisi belat dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.
7. Oleskan kompres es untuk membatasi pembengkakan dan membantu meredakan nyeri.
8. Jangan mengoleskan es langsung ke kulit.
9. Bungkus es dengan handuk, kain atau bahan lainnya.
10. Rawat.
11. Jika orang tersebut merasa pingsan atau bernapas dengan napas pendek dan cepat, baringkan orang tersebut dengan kepala sedikit lebih rendah dari batang tubuh dan, jika mungkin, angkat bagian kakinya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com