Bayi Trenggalek Meninggal Usai Imunisasi
Pemkab Trenggalek Buka Suara soal Bayi Meninggal seusai Imunisasi: Kita Lihat Riwayat Sebelumnya
Orang Tua bayi di Trenggalek mengadu ke Polres Trenggalek karena tak terima bayinya yang masih berusia 5 bulan meninggal dunia setelah imunisasi
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
Namun apapun hasilnya, Dinkes dan pihak terkait akan melakukan rapat investigasi terhadap kasus tersebut agar program imunisasi yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak tetap berjalan.
"Jangan sampai beberapa kasus co insiden akan mengganggu proses imunisasi karena beberapa kasus difteri muncul akibat vaksinasinya tidak sempurna, seperti adanya beberapa kasus polio juga mulai muncul lagi dan lain sebagainya," tambahnya.
Imunisasi ini, lanjut Sunarto memang tidak 100 persen menghindarkan seseorang dari terinfeksi atau terserang suatu penyakit, namun setidaknya bisa memperingan gejalanya seperti difteri yang jika tidak mendapatkan imunisasi sebelumnya bisa saja menyebabkan kematian jika sewaktu-waktu tertular.
Diberitakan sebelumnya, sepasang suami istri mendatangi Polres Trenggalek untuk mengadukan kematian bayinya yang masih berumur 5 bulan.
Mukono (46) dan Adelia (17) tidak terima atas kematian anaknya yang bermula dari imunisasi lalu mengalami demam hingga berujung meninggal dunia.
Warga Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan tersebut mengatakan anaknya, Muhammad Arif Okta Ramadan (MAOR) menjalani imunisasi TT atau vaksin tetanus pada tanggal 21 Maret 2023 di bidan.
"Setelah disuntik TT, sore harinya panasnya lewat terbatas, sangat panas, kejang, jerit-jerit," kata Mukono, Senin (27/3/2023).
Keesokan harinya keluarga membawa kembali sang bayi ke bidan yang kemudian diberi obat.
"Di situ katanya sudah biasa kalau diimunisasi lalu panas, setelah dikasih obat lalu dibawa pulang tapi tetap panas sampai malam ada kejang," lanjutnya.
Mukono dan istri khawatir, karena hingga pagi hari panas anakya tak kunjung turun lalu mereka berinisiatif membawanya ke bidan kembali.
"Dari bidan lalu dirujuk ke Puskesmas Pogalan ditangani diinfus, dikasih obat, tapi keadaan anaknya sudah kritis," jelas Mukono.
Pihak Puskesmas lalu merujuk dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, namun menurut Mukono keadaan anaknya sudah lemah.
"Dirawat satu hari satu malam anaknya kemudian meninggal dunia," tambahnya.
Menurut Mukono, sebelum imunisasi, anaknya sehat, walaupun memang saat lahir beratnya 1,9 kilogram dan beberapa kali ke rumah sakit.
"Tapi dengan perawatan di rumah sakit Alhamdulillah bisa sehat," terangnya.
Trenggalek
meninggal dunia setelah imunisasi
Kecamatan Pogalan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Running News
Polisi Hentikan Penyelidikan Meninggalnya Bayi di Trenggalek Pasca Imunisasi, Ungkap Sebab Kematian |
![]() |
---|
Keluarga Ungkap Berbagai Kejanggalan Bayi yang Meninggal Pasca Imunisasi di Trenggalek |
![]() |
---|
Keluarga Bayi Meninggal Pasca Imunisasi di Trenggalek Dukung Autopsi, Pertanyakan Prosedur Vaksinasi |
![]() |
---|
Cari Penyebab Kematian, Polisi Mengautopsi Bayi Meninggal Pasca Imunisasi di Trenggalek |
![]() |
---|
Tunggu Hasil Investigasi, Polisi Gandeng Kampus Selidiki Bayi di Trenggalek Meninggal Usai Imunisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.