Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kematian Tragis Anak yang Bunuh Ibu saat Tadarus, Semasa Hidup Disebut Sesat, Ngamuk Kitab Dibakar

Kematian tragis seorang anak yang dipenjara karena membunuh ibu kandungnya saat sedang tadarus di masjid kini ramai dibicarakan.

|
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Thinkstock
ILUSTRASI Berita kasus anak bunuh ibu yang sedang tadarus. Sehari setelahnya pria di Muba itu meninggal tragis, Kamis (30/3/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian tragis seorang anak yang dipenjara karena membunuh ibu kandungnya saat sedang tadarus di masjid kini ramai dibicarakan.

Pria di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan bernama Muksin (36) nekat menikam ibu kandungnya sendiri hingga tewas dengan menggunakan senjata tajam ketika sedang tadarus Alquran di masjid pada Selasa (28/3/2023).

Korban yang diketahui bernama Pathona (61) tewas setelah mengalami luka tusuk di bagian perut.

Tak hanya Pathona, Misbahul Munir (64) yang merupakan suami dan bapak pelaku mengalami luka akibat dianiaya senjata tajam.

Munir berhasil melarikan diri setelah keluar dari masjid untuk meminta pertolongan kepada warga.

Selang sehari setelah ia ditangkap, Muksin meninggal dunia secara tragis.

Muksin ditemukan tewas setelah membenturkan kepalanya secara berulang kali di dalam sel tahanan Polres setempat.

Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Dwi Rio Andrian mengatakan, setelah menjalani perawatan di rumah sakit usai ditembak, Muksin pun dibawa ke Polres Muba untuk menjalani pemeriksaan.

Namun, saat berada di sel tahanan, Muksin melakukan aksi di luar dugaan.

Ia membenturkan kepalanya berulang kali ke dinding sampai akhirnya tak sadarkan diri.

“Setelah diperiksa tersangka meninggal karena luka di bagian kepala. Tersangka membenturkan kepalanya sendiri di sel berulang kali,” kata Dwi, Rabu (29/3/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Istri Bunuh Suami karena Sering Diselingkuhi, Anak & Mantu Terlibat, Akting Gagal saat Polisi Datang

Dwi menjelaskan, satu anggota mereka atas nama Aipda Andre mengalami luka bacokan di bagian kaki ketika akan ditangkap.

Saat ini, ia masih menjalani perawatan di rumah sakit bersama Munir yang merupakan ayah dari pelaku.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku nekat menyerang kedua orangtuanya dengan senjata tajam karena kesal dianggap menganut aliran sesat.

“Pelaku marah karena kitab kepercayaannya dibakar oleh orangtuanya karena dianggap memiliki kepercayaan berbeda. Pelaku juga mengalami gangguan jiwa dan sempat diasingkan oleh keluarga,” jelasnya.

Baca juga: Alasan Anak di Muba Tebas Ibu Kandung Lagi Tadarus di Masjid, Ayah Lama Curiga: Sepulang Pesantren

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved