Berita Viral
Cara Kerja Chat GPT yang Kini Punya Kemampuan Baru: Jelajahi Web, Berbelanja dan Beli Bahan Makanan
Ternyata beginilah cara kerja Chat GPT, chatbot bikinan OpenAI yang kini punya kemampuan menjelajahi web, berbelanja hingga membeli bahan makanan.
TRIBUNJATIM.COM - Chat GPT adalah mesin pencarian yang dibuat oleh OpenAi dan didukung oleh Microsoft.
Mesin ini mulai banyak digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan seperti pencarian informasi hingga pembuatan konten.
Cara kerja Chat GPT sendiri tidak lepas dari unsur bahasa yang menjadi alat komunikasi manusia.
Sedangkan data ChatGPT diambil dari database yang diinput oleh manusia. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya kekeliruan dalam memberikan jawaban.
Chat GPT, chatbot bikinan OpenAI yang diklaim bisa menjawab berbagai pertanyaan pengguna dengan bahasa yang mudah dimengerti, ternyata menggunakan ribuan kartu grafis (GPU) agar bisa bekerja.
Chat GPT mengandalkan suatu infrastruktur atau mesin kecerdasan buatan (AI) milik Microsoft, yaitu Azure, yang ditopang puluhan hingga ribuan unit pengolah grafis (GPU) bikinan Nvidia.
Seperti diketahui, OpenAI merupakan mitra kerja sama Microsoft sejak 2019 lalu.
Kerja sama antara kedua perusahaan ini diperpanjang pada Februari 2023 kemarin via investasi senilai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 151 triliun).
Dengan kerja sama ini, tak aneh apabila OpenAI bisa menggunakan infrastruktur Microsoft Azure untuk menjalankan Chat GPT.
Nah, dalam sebuah postingan blog, Microsoft menjelaskan bagaimana sebenarnya Chat GPT berjalan di atas puluhan hingga ribuan GPU Nvidia, yaitu dengan model GPU AI Nvidia A100 atau H100, yang saling terhubung di jaringan Microsoft Azure.
Microsoft Head of Product for Azure High-Performance Computing and AI, Nidhi Chappel menjelaskan bahwa infrastruktur Azure dipakai OpenAI untuk melatih model AI Chat GPT supaya bisa merespons banyak hal.
Dalam prosesnya, beban kerja Chat GPT, terutama setelah menerima jawaban atau kueri pengguna, akan diproses secara merata ke puluhan hingga ribuan GPU Nvidia, yang ada di dalam infrastruktur Azure.
Nantinya, masing-masing GPU yang ada di satu infrastruktur akan saling bertukar informasi secara cepat, sehingga Chat GPT bisa memberikan respons yang akurat, tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam waktu singkat.

Mengandalkan jaringan InfiniBand
Tidak sekadar menghubungkan ribuan GPU AI saja, pemrosesan model AI yang digunakan Chat GPT ini juga mengandalkan sistem atau jaringan Microsoft Azure yang bernama InfiniBand.
Jaringan ini diklaim Chappel dapat menghubungkan ribuan GPU untuk menopang sekaligus mengakselerasi kinerja AI.
"Karena pemrosesan AI ini membutuhkan ribuan GPU, kami harus memastikan bahwa kami memiliki infrastruktur dan jaringan yang cocok di sistem inti (backend) kami. Dengan begitu, kami bisa menunjang komunikasi lebih cepat secara terus-menerus," jelas Chappel, dikutip TribunJatim.com dari Microsoft.com, Rabu (15/3/2023).
"Pemrosesan ini tidak semudah seperti Anda membeli banyak GPU dan berharap aneka hardware tersebut bisa bekerja dengan mumpuni apabila digabungkan satu sama lain.
Sebab, beban kerja AI seperti ini hanya bisa berjalan optimal apabila ada sebuah sistem yang bisa mengoptimasi suatu performa dari model pembelajaran AI," imbuh Chappel.
Ke depannya, Microsoft melanjutkan bahwa kapasitas ribuan GPU yang ada di dalam infrastruktur Azure akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Penambahan ini bukan dari Microsoft semata, melainkan juga dari mitra-mitra mereka.
Adapun penggabungan kapasitas atau GPU dari mitra lain ini sangat memungkinkan untuk dilakukan, lantaran tim internal dan mitra Microsoft menggunakan satu sistem atau jaringan yang serupa.
Dengan begitu, jaringan InfiniBand Network yang bisa mempercepat kinerja AI tadi, yang ditopang ribuan GPU buatan Nvidia, bisa berkembang dan bisa menjangkau beban AI yang lebih besar lagi, serta bisa dipakai lebih banyak orang di masa depan.
Chat GPT Punya Kemampuan Baru untuk Jelajahi Web, Berbelanja, dan Beli Bahan Makanan
OpenAI baru saja meluncurkan plug-in Chat GPT, yang dirancang untuk memudahkan bisnis pihak ketiga menyematkan fungsionalitas chatbot ke dalam produk mereka.
Plug-in OpenAI merupakan alat yang dirancang khusus untuk model bahasa yang membantu Chat GPT mengakses informasi terkini, menjalankan komputasi, atau menggunakan layanan pihak ketiga.
Namun, tidak berakhir di situ.
Dengan akses ke Internet, pengguna dapat berbelanja, memesan tiket, dan banyak lagi.
Kabarnya, OpenAI akan memperkenalkan toko plug-in online seperti Google Play dan iTunes yang memungkinkan pengguna membeli plug-in pihak ketiga.
Menurut perusahaan, tidak sedikit pengguna telah menantikan plugin sejak chatbot diluncurkan dan pengembang telah bereksperimen untuk membuka berbagai kemungkinan kasus penggunaan chatbot.
“Kami secara bertahap meluncurkan plug-in di Chat GPT sehingga kami dapat mempelajari penggunaan, dampak, dan tantangan keamanan dan penyelarasannya di dunia nyata — yang semuanya harus kami lakukan dengan benar untuk mencapai misi kami," ungkap OpenAI dalam postingan blog.
Kumpulan plug-in pertama telah dibuat oleh perusahaan seperti Instacart, Milo, OpenTable, Shopify, Slack, Speak, Zapier, Wolfram, Expedia, FiscalNote, Klarna, dan Kayak.
Pengguna dapat meng-klik dan mengunggah sejumlah plug-in yang ditawarkan saat ini.
Misalnya, pengguna layanan pengiriman bahan makanan Instacart dapat mengunggah plug-in Chat GPT dan mulai menggunakan prosesor bahasa alami untuk menanyakan hal-hal seperti rekomendasi restoran, resep, bahan makanan, dan jumlah total kalori dari makanan tersebut.
"Plug-in menawarkan potensi untuk mengatasi berbagai tantangan yang terkait dengan model bahasa besar, termasuk halusinasi, mengikuti peristiwa terkini, dan mengakses (dengan izin) sumber informasi hak milik," kata OpenAI.
OpenAI telah memberikan akses ke sejumlah kecil pengembang yang telah berada dalam daftar tunggu ke dokumentasi yang dapat mereka gunakan untuk membuat plug-in Chat GPT.
Dengan begitu, OpenAI dapat memantau segala pengaruh buruk dari plug-in tersebut.
Namun, perusahaan berencana untuk meluncurkannya secara luas dalam beberapa bulan mendatang, seperti dikutip dari Computer World, Rabu, 29 Maret.
ChatGPT, telah menjadi pusat perhatian dunia teknologi sejak debutnya pada November 2022.
Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan seperti Google, Microsoft, Adobe, Snapchat, dan Grammarly telah bergegas memamerkan dan merilis kemampuan AI generatif serupa di produk mereka sendiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
cara kerja Chat GPT
Chat GPT
chatbot AI
OpenAI
Nvidia
GPU Nvidia
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Microsoft Azure
kecerdasan buatan
plug-in Chat GPT
InfiniBand
Sosok Lain yang Juga Dapat Amnesti Prabowo Selain Hasto, Alasan Pembebasan Terungkap |
![]() |
---|
Siasat Licik Tante Culik Keponakan yang Pulang Sekolah, Ibu Korban Dimintai Tebusan Rp 50 Juta |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Sindir Minimnya Pembangunan Sekolah Era Ridwan Kamil saat Dikritik Atalia |
![]() |
---|
Kadis Makan Gaji Petugas Kebersihan di Masa Efisiensi, Rp 665 Juta Dinikmati Sendiri |
![]() |
---|
Hesty Bingung Rekening Diblokir saat Renovasi Rumah, Ayah Pensiunan PNS 3 Kali Bolak Balik Urus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.