Hotman Paris Tegaskan Raffi Ahmad Tak Terlibat Kasus Rafael Alun, Si Pengacara: Itu Tidak Benar

TRIBUNJATIM.COM - Nama Raffi Ahmad ramai disebut-sebut sebagai artis inisial R yang terlibat dalam kasus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo.

Lewat Instagram pribadinya, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menegaskan bahwa suami Nagita Slavina itu sama sekali tak terlibat dengan kasus kotor itu.

Mulanya Hotman Paris mengatakan jika belakangan ini dirinya kerap mendengar kabar terkait Raffi Ahmad yang dituding terseret kasus Rafael Alun Trisambodo atau kasus pencucian uang.

Hotman Paris menduga seolah ada pihak yang dengan sengaja mengaitkan artis inisial R sebagai terduga pelaku pencucian uang ini dengan Raffi Ahmad.

"Beredar berita viral seoalah-olah kasus pajak Rafael ada hubungan bisnis dengan sahabat saya Raffi Ahmad," ujar Hotman Paris Hutapea dalam video yang diunggah pada Jumat (31/3/2023).

Sebagai sahabat yang peduli, Hotman Paris pun menghubungi Raffi untuk menanyakan kebenaran gosip tersebut.

Kepada Hotman Paris, Raffi Ahmad mengaku tak mengenal sosok Rafael Alun Trisambodo.

Ia juga membantah saat disebut punya bisnis kerja sama dengan Rafael Alun Trisambodo.

"Saya barusan telepon Raffi Ahmad. Kata Raffi Ahmad, dia tidak mengenal Rafael dan tidak ada hubungan ada bisnis sama sekali," beber Hotman Paris.

Hotman Paris yakin sahabatnya itu berkata jujur.

Untuk terakhir kalinya mengakhiri video tersebut, Hotman Paris menegaskan bahwa artis inisial R yang terlibat pencucian uang bukanlah Raffi Ahmad.

"Jadi berita viral inisial R seolah join bisnis dengan Rafael itu tidak benar, itu bukan Raffi Ahmad," pungkasnya.

Sementara itu, sebelumnya Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus membeberkan tentang sosok artis inisial R ini.

Ia mengungkap bahwa artis inisial R ini adalah artis kaya baru.

"Beberapa aset dari Rafael yang sudah diperiksa, kita sudah disebutkan di dalam. Ternyata Rafael terakses dengan orang kaya baru yang mengendalikan bisnis. Modal dasarnya saja Rp 170-an miliar, lalu bisnis ini angkanya triliun," kata Iskandar Sitorus.