Berita Ponorogo
Momen Mencekam Tanah Gerak di Desa Bekiring Ponorogo, Warga Terdampak Dengar Suara 'Cetot-cetot''
Tanah gerak terjadi di Dukuh Nguncup RT/RW 02/02 Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Tanah gerak terjadi di Dukuh Nguncup RT/RW 02/02 Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
Sebanyak 13 rumah warga terdampak, puluhan orang memilih bertahan karena tidak ada tempat mengungsi.
“Kami sebenarnya takut. Tapi mau gimana lagi. Mau pindah kemana? Belum ada lokasi pindah,” ujar salah satu warga terdampak tanah gerak di Desa Bekiring, Imam Mudaqir, Minggu (2/4/2023).
Terlebih, kata dia, jika malam tiba ditambah hujan deras. Itu merupakan tanda-tanda yang mencekam untuk penghuni 13 rumah yang terdampak tanah gerak di Desa Bekiring.
“Suaranya cetot-cetot pokoknya ada aura gerakan begitu. Saya di rumah sama istri dan anak yang masih satu tahun,” kata Imam kepada wartawan di lokasi.
Menurutnya jika kondisi hujan deras dengan ada suara dia memilih untuk mengungsi sementara. Tempat yang dijadikan pengungsian adalah rumah tetangga terdekat yang sekiranya akan.
Baca juga: Tanah Gerak di Ponorogo, 13 Rumah di Desa Bekiring Terdampak, Dinding hingga Lantai Alami Retak
“Tanah gerak ini bukan pertama kali bagi kami sekeluarga. Ini adalah kedua kali. Sebelumnya tahun 2018 juga terjadi tanah gerak,” terangnya.
Hanya saja, tanah gerak yang terjadi saat ini menimbulkan dampak yang orang. Retakan yang ditimbulkan karena tanah gerak semakin lebar dibanding yang sebelumnya.
“Harapannya kalau bisa saya mohon semoga ada bantuan. Dalam artian untuk mengungsi, Ke tempat yang lebih aman,” tegasnya.
Dia menerangkan bahwa warga tidak keberatan jika misalnya ada keputusan relokasi. Dia mengaku malah berterimakasih jika segera direlokasi.
Baca juga: Takut Longsor Susulan Tiap Turun Hujan, Pasangan Lansia di Tulungagung Seminggu Tidur di Teras Rumah
Permintaan yang sama disampaikan warga kain, Tulus Cahyono. Dia mengaku tanah gerak tahun 2023 sangat parah. Dia sekeluarga pun harus pindah ke tempat tetangga karena belum ada tempat pengungsian
“Saya mohon kepada dinas terkait dalam hal ini BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) segera merelokasi. Biar kami nyaman,” paparnya.
Tulus menjelaskan jika tetap memaksa tinggal di rumah yang terdampak terlalu beresiko tinggi. Dia mengaku BPBD Ponorogo hanya menghimbau jika hujan deras untuk berpindah ke lokasi yang aman.
Baca juga: Warga Trenggalek Ungkap Detik-detik Tanah Gerak yang Mencekam, Rumah Bergerak, Bunyi Gletok
“Kami ingin direlokasi. Rasanya kalau hujan deras sangat berbahaya. Lihat saja tembok kami sudah retak semua,” pungkasnya.
Sosok Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang Rugikan Negara hingga Rp 25 M, 11 Bus dan Pajero Sport Disita |
![]() |
---|
Dukung Swasembada Pangan, Polres Ponorogo Sediakan Lahan 31 Hektar Untuk Tanam Jagung |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo :Bangun IGD Terpadu Hingga Rumah Sakit Rasa Hotel |
![]() |
---|
Wabah PMK di Ponorogo Masih Belum Landai, Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang |
![]() |
---|
Pengangguran yang Kecanduan Karaoke bersama LC di Ponorogo, Tak Kapok 4 kali Dipenjara Demi Nyanyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.