Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kuburan Kadung Digali, Ibu di Toba Tolak Jenazah Dimakamkan di Lahan Miliknya, Jadi Tontonan Warga

Ibu di Toba tolak jenazah dimakamkan di lahan miliknya, padahal kuburan kadung digali, jadi tontonan warga.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/terangmedia
Ibu menolak jenazah dikubur di tanah yang disebut miliknya, liang lahat sudah digali 

Hingga Rabu (14/12/2022), video jenazah dikubur dalam rumah sudah ditonton ribuan kali oleh netizen.

Tribunnews.com mencoba menelusuri penyebab jenazah dikubur dalam rumah.

Tersebar kabar, dikarenakan ada penolakan dari seorang oknum pemilik kampung.

Informasi ini dituliskan oleh akun Facebook BATAK Center sebagai berikut:

Viral.. Jenazah ibu ini dilarang dimakamkan di samping makam suaminya oleh oknum yg katanya sebagai salah satu pemilik kampung. alhasil keluarga sepakat ibu ini dimakamkan di rumahnya.

Tulang belulang suaminya pun digali dan dimakamkan kembali bersama sama di rumah mereka semasa hidupnya. Rest In Peace... lokasi Desa Sionggang Tengah, Kec. Lumbanjulu, Kab Toba, Sumut.

Terlihat disalib yang meninggal adalah Frida Tambun (opung Jane Berlianan Boru), Lahir 15 April 1939, dan Meninggal Kamis (8/12/2022), atau tutup usia 83 Tahun.

Vidio acmount pardede, Senin (12/12/2022).

Belakangan terungkap, lokasi pemakaman berada di Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumban Juli, Kabupaten Toba.

Viral video jenazah dikubur dalam rumah di Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumban Juli, Kabupaten Toba
Viral video jenazah dikubur dalam rumah di Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumban Juli, Kabupaten Toba (Facebook/Studio Batak - Facebook/BATAK Center)

Kepada Desa Sionggang Tengah, Petani Manurung, buka suara perihal video jenazah dikubur dalam rumah di desanya.

Ia mengaku tidak tahu kejadian tersebut lantaran saat pemakaman berlangsung, dirinya sedang pergi ke luar desa.

Petani kemudian langsung menghubungi pihak keluarga untuk mencari informasi.

Menurutnya, video yang viral sudah membuat malu pihak desa.

"Saya juga masih nanya-nanya, siapa yang membuat ini jadi viral."

"Jadi, artinya masih kutelepon keluarga. Ini membuat malu kampung kita," ucapnya, Selasa (13/12/2022), dikutip dari Tribun Medan.

Petani mengaku, hingga kini dirinya belum mengetahui alasan pihak keluarga menguburkan jenazah di dalam rumah.

Ia berjanji akan mengusut permasalahan ini.

Termasuk mencari keberadaan seorang oknum yang diduga melakukan pelarangan kepada keluarga mendiang.

"Ini masih jajaki. Kalaupun ada yang melarang, mengapa harus di rumahnya dibuat?"

"Ada juga pemakaman umum di kampung kami, enggak ada yang melarang. Di situ juga bisa," tambah Petani.

Petani juga mengaku merasa heran dengan keputusan pihak keluarga menguburkan mendiang di dalam rumah.

Padahal keluarga mendiang memiliki tanah yang luas.

Ia mempertanyakan, kenapa tidak menggunakan lahan tersebut dan malah memilih di dalam rumah.

"Lahan keluarga yang meninggal itu ada. Masih luasnya kiri-kanan, muka-belakang itu masih luas."

"Arealnya itu masih luas, cobalah kita pikir," tegas Petani.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved