Berita Viral
Warga Heran Rumah Mewah di Duren Sawit Selalu Sepi Ternyata Isi 20 WNA Penipu, Kaget Gang Diserbu
Warga kaget gang rumah mereka diserbu polisi yang dikiranya debt collector. Rupanya mereka mau menyergap 20 penipu jaringan internasional.
TRIBUNJATIM.COM - Warga di Duren Sawit, Jakarta Timur begitu heran dengan rumah mewah yang berada di gang mereka.
Pasalnya, tampak luar rumah mewah tersebut selalu sepi bak tak ada penghuni.
Bahkan apabila malam hari, rumah mewah itu terlihat gelap karena hanya ada satu lampu terpasang di teras.
Namun siapa sangka, ternyata rumah mewah selalu sepi itu berisi 20 WNA penipu jaringan internasional.
Wargapun kaget kala polisi memenuhi gang rumah mereka untuk menyerbu para penipu itu.
Para penipu merupakan pelaku tindak pidana penipuan telekomunikasi jaringan internasional.
Baca juga: Alasan Umi Pipik Larang Abidzar Punya Rumah Pribadi, Meski Hasil Kerja Sendiri: Kamu Wajib Tinggal
Seorang warga sekaligus saksi yang melihat penggerebekan rumah mewah di Jalan Selat Batam, Duren Sawit, Eni (33), mengungkapkan polisi datang ke rumah itu sekitar pukul 09.00 WIB.
Sebelum penggerebekan berlangsung, Eni mendengar seorang polisi menyebutkan sebuah kode.
Polisi itu datang setelah beberapa polisi lainnya yang Eni kira sebagai debt collector datang.
Mereka berdiri di depan rumah Eni, yang lokasinya dekat rumah yang digerebek itu.
Eni pun bertanya kepada suaminya lantaran mereka tampak seperti orang-orang yang sedang melakukan pemantauan.
"Saya lihat, kayak debt collector. Enggak lama, ada orang datang dan telepon, 'Bang, anggota sudah bisa masuk'," kata Eni, Rabu (5/4/2023), dikutip dari Kompas.com.
Tidak lama setelah laki-laki itu menutup telepon, ada banyak mobil langsung memasuki gang rumah Eni.
"Mobil yang ketiga datang, isinya ternyata rombongan Bareskrim. Mereka turun, terus pakai las punya tukang buat motong gembok pagar rumah mewah itu," tambah Eni.
Setelah pagar berhasil dibuka paksa, polisi langsung menyerbu rumah itu.
Beberapa saat kemudian, polisi membawa keluar sekitar 20 orang yang terlihat seperti WNA.
Baca juga: Nenek Tak Sadar Cucunya yang Baru 2 Tahun Tak Ada di Rumah, Kecurigaan Terbukti: Ending Memilukan
Dari situlah Eni dan warga lainnya baru tahu bahwa rumah itu dihuni banyak orang.
Eni menjelaskan, orang-orang yang digelandang Bareskrim bukanlah warga setempat.
Orang-orang tersebut hanya mengontrak di rumah mewah itu.
Mereka sudah tinggal di sana selama 2-3 bulan.
"Mereka (para penghuni) baru mengontrak sekitar dua hingga tiga bulan, tapi yang kelihatan cuma dua orang lokal (warga negara Indonesia), kayaknya mereka warga sini," terang Eni.
Sebelumnya, rumah itu sempat kosong selama 2-3 bulan sebelum dikontrakkan.
Namun, ada seorang pekerja yang menjaga rumah mewah itu.
Pekerja itu langsung pindah ke Garut, tempat pemilik rumah itu berada, setelah rumah dikontrakkan kepada orang-orang yang digerebek.
"Pekerja yang punya rumah nempatin (rumah), terus dikontrakin (ke orang-orang yang digerebek), dia pindah ke Garut. Baru masuk orang-orang itu. Kami enggak tahu (seramai) itu karena mereka enggak ada laporan," kata Eni.
Warga tak tahu rumah tersebut dihuni banyak orang karena tidak tampak aktivitas apa pun di sana.

Namun, terkadang mobil katering dan ojek online datang untuk mengantarkan makanan.
Eni menuturkan, dua warga yang sering keluar masuk rumah itu pun jarang berinteraksi dengan warga setempat.
"Mereka (penghuni) enggak pernah ada kegiatan seperti buka pintu gerbang, dan lain-lain," ujar Eni.
"Padahal anak-anak suka main di depan rumah itu, tapi enggak pernah ada aktivitas sehari-hari di rumah itu," imbuh dia.
Eni melanjutkan, pada malam hari pun rumah mewah itu tampak gelap.
Hanya satu lampu yang menyala di teras.
Cahayanya pun kurang terang, sehingga membuat bangunan tampak seperti rumah kosong.
Oleh karena itu, penggerebekan rumah mewah itu membuat warga setempat kaget.
Mereka langsung berkerumun untuk menyaksikannya.
"Warga langsung ramai. Kami bingung karena enggak ada yang tahu kalau rumah itu ternyata seramai itu," terang Eni.
Baca juga: Dulu Ceraikan Anak Polisi, Artis Janda Tak Masalah Suami Tukang Bangunan, Kini Bangun Rumah Rp20 M
Hingga Rabu, Eni belum tahu puluhan orang itu ditangkap atas kasus kejahatan apa.
"Info awal dari omongan orang-orang katanya itu narkoba. Pas penangkapan berakhir, kami dapat info kalau itu soal penipuan, cuma enggak tahu penipuan apa," kata dia.
Adapun 20 orang yang ditangkap di rumah mewah kawasan Duren Sawit tersebut merupakan bagian dari 55 WNA penipu jaringan internasional.
Ke-55 WNA itu ditangkap karena melakukan aksi penipuan jarak jauh dari wilayah Indonesia.
Namun, para korbannya berada di luar negeri.
"Dari warga negara asing itu 55, 50 laki-laki dan lima perempuan," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Rabu (5/4/2023).
Djuhandani menyampaikan, para pelaku menjalankan aksinya dengan menelepon korban dan mengaku sebagai polisi setempat.
Mereka kemudian meminta uang kepada para korban.
Menurut Djuhandani, para pelaku juga meminta para korban langsung mengirimkan uang tebusan ke rekening penampungan yang ada di luar negeri.
"Yang dilakukan para pelaku ini semacam kalau di kita menipu dengan telepon, mengaku sebagai polisi. Kadang-kadang minta tebusan, perbuatan seperti itu yang dilakukan," ujar Djuhandani.
Baca juga: Ayah Serakah Mau Rebut Rumah Eks Istri, Ngotot Ajak Anak Tes DNA, Hasil Keluar Malah Kepalang Malu
Modus lainnya, para pelaku menawarkan penjualan barang-barang elektronik kepada korban.
Namun, setelah korban membayar, pelaku tak mengirimkan barangnya.
Djuhandhani mengatakan, selama menjalankan aksinya, para pelaku diduga mendapat keuntungan miliaran rupiah setiap bulan.
Karena korbannya di luar negeri, polisi belum bisa melakukan penyelidikan lanjutan.
"Dikarenakan ini TKP-nya memang di Indonesia, namun korban-korban ada yang dari Singapura, Thailand, China, dan sampai saat ini belum ada laporan atau pun bisa kami dapatkan korbannya secara langsung berdasarkan pengakuan mereka," ujar Djuhandhani.
Selain itu, Djuhandhani belum dapat memastikan asal negara para penipu tersebut.
Sebab, ke-55 pelaku tidak dapat menunjukkan paspor selaku identitas kewarganegaraannya.
Oleh karena itu, Djuhandhani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Imigrasi maupun Hubungan Internasional (Hubinter) Polri untuk menjalin komunikasi dan mencari tahu asal negara para pelaku.
"Langkah yang selanjutnya kami laksanakan, karena tidak mungkin kami melaksanakan penyidikan lebih lanjut, kami akan berkoordinasi tindakan berikutnya dengan Imigrasi," kata Djuhandani.
Dalam kasus itu, penyidik Bareskrim menyita sejumlah barang bukti, di antaranya 51 unit iPad, 68 ponsel, 7 unit laptop, dan 1 boks headset.
Penyidik menjerat para pelaku dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE kemudian UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Duren Sawit
Jakarta Timur
rumah mewah
WNA
penipu jaringan internasional
penipuan telekomunikasi
penggerebekan
debt collector
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
berita viral hari ini
Sosok dan Harta Zamroni Aziz, Kakanwil Kemenag NTB Viral Lempar Mikrofon: Saya Hanya Bercanda |
![]() |
---|
Sosok Dokter Gadungan Sragen Tipu Korban Rp538 Juta, Berani Diagnosa HIV dengan Belajar di Internet |
![]() |
---|
Imbas Ngaku Ingin Rampok Uang Negara, Karir Wahyudin Balik dari Nol usai Tak Jadi Angggota DPRD |
![]() |
---|
Pengakuan Rasman Habisi Nyawa Ayahnya saat Salat Jemaah di Masjid, Dendam karena Sering Dimarahi |
![]() |
---|
Sosok Janda yang Digerebek Berduaan dengan Kapolsek, Guru PAUD, Ternyata Sang Anak sudah Tahu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.