Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

33 Tahun Dipasung Hidup Konstantinus Tak Manusiawi Dikandangi di Dapur, Si ODGJ Sempat Meresahkan

Kurang lebih 33 tahun dipasung di sebuah kandang di belakang dapur rumah keluarga, hidup Konstantinus begitu tak manusiawi karena alami ODGJ.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Hidup ODGJ Konstantinus yang sangat miris karena 33 tahun dipasung akibat sakit gangguan jiwa 

TRIBUNJATIM.COM - Kurang lebih selama 33 tahun dipasung , Konstantinus Pambut (55) dipasung di sebuah kandang kecil di belakang rumahnya.

Konstantinus Pambut (55), warga Kampung Mbaru Golo Woa, RT 11 RW 06. Dusun C, Desa Koak, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dikurung dalam tempat sempit.

Ruangan itu adalah kandang dengan ukuran 2x2 meter di belakang rumah keluarganya.

Konstantinus Pambut sudah 37 tahun menderita sakit gangguan jiwa .

Ia dipasung selama 33 tahun.

Sejak 4 tahun lalu, ia dikurung di dalam kandang di belakang rumah keluarganya dengan kondisi telanjang.

Dua kakinya sudah mengecil.

Rambut, kuku dan jenggot memanjang tak terurus.

Kondisinya sangat tidak manusiawi.

Kakinya juga sudah alami lumpuh.

Baca juga: Lina Mukherjee Disebut Dulu Jadi ODGJ, Si Selebgram Kini Minta Maaf Imbas Makan Babi: Manusia Biasa

Ternyata, tak ada yang bisa dilakukan keluarga mengenai kondisi Konstantinus setelah menderita Gangguan Jiwa .

Pasalnya, sebelum menderita gangguan jiwa, Konstantinus meresahkan warga sekitar.

Ia kerap memukuli para anak-anak di sekitar rumahnya.

Konstantinus akhirya dipasung oleh keluarganya dan dirawat dengan seadanya karena sering mengamuk.

Konstantinus si ODGJ
Konstantinus si ODGJ (Kompas.com)

Regina Asut , Ibu Kandung Konstantinus saat ditemui Kompas.com, Sabtu, (8/4/2023), menjelaskan, Konstantinus Pambut adalah anak sulung dari delapan bersaudara.

"Anak saya menderita sakit sejak kelas II SMP di Satarmese tahun 1986. Awalnya, anak saya jatuh dari kuda. Tangan kanannya patah. Saya dan suami membawa berobat tangannya yang patah di Rumah Sakit Cancar dan sembuh," jelasnya.

Setelah tangannya sembuh, lanjut Regina, Konstantinus masih sakit.

Ia jalan-jalan di kampung dengan tak berpakaian.

Naik pohon kelapa, dan terkadang panjat tebing.

Kadang-kadang pula menghilang.

Baca juga: Cara Menggunakan Chat GPT Pakai Akun Google, Bisa Gratis Bahasa Indonesia, Login dengan LINK INI

Ia juga sering memukul anak-anak di kampung.

Kondisi sakitnya semakin parah.

Akhirnya keluarga mengambil keputusan dengan memasungnya di dapur supaya Konstantinus tidak jalan-jalan dan memukul orang di kampung.

"Kurang lebih 33 tahun, Konstantinus dipasung di belakang dapur. Selama ia sakit kami tidak tahu untuk berobat ke mana. Selama dipasung, beberapa dibongkar karena kaki luka dan berulat (belatung). Kami obati kaki yang luka dan sembuh. Tapi, Ia masih mengamuk dan berontak," jelasnya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com 

Baca juga: Pilu Istri Ditinggal Suami Jelang Lebaran, Amal Baik Berujung Tragis, Pergi Selamanya

Regina mengakui bahwa ia tidak sanggup lagi merawat anaknya yang dikurung di kandang (pondok) di belakang rumah.

"Saya sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan serta merawat sungguh sangat sengsara dengan derita yang dialami anak saya. Saya yang mandi, bersih kotoran (BAB), memangkas rambut,"

"Kini saya juga sakit. Suami saya juga sedang sakit. Kini Konstantinus dirawat adiknya untuk memberi makan," jelasnya.

Pasungnya sempat dibuka Adik dari Konstantinus, Marianus Mantu dan Wilibrodus Sanggur saat ditemui Kompas.com , Sabtu (8/4/2023), menjelaskan sejak 4 tahun lalu keluarga membongkar pasungnya.

Hal itu dilakukan karena kaki luka parah dan berbelatung.

ILUSTRASI - Pelepasan pasung orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
ILUSTRASI - Pelepasan pasung orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) (TRIBUNJATIM.COM)

Saat ini hanya dikurung dalam keadaan kaki tidak dipasung karena kondisinya sudah lumpuh.

"Saat ini kakak kami tidak bisa berdiri dan tidak bisa berjalan. Kondisinya lumpuh dengan kaki mengecil. Selain itu kakak kami tidak mau memakai baju sehingga kondisi telanjang dalam pondok kurungannya," jelasnya.

Kepala Desa Koak Nikolaus Nanggut, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu, (9/4/2023) membenarkan Konstantinus Pambut adalah warga Kampung Golo Woa, Desa Koak, Kecamatan Satarmese, yang menderita sakit gangguan jiwa.

"Konstantinus dipasung selama 33 tahun. Kini, selama 4 tahun ini, Konstantinus dikurung dalam pondok di belakang rumah keluarganya. Saya pernah melaporkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Manggarai. Dinas Sosial pernah datang kunjung dan bawa bantuan sosial," jelasnya.

Baca juga: Sambang Anak Rawat Ibu ODGJ di Bangkalan, Mensos Risma: Terpenting Ibunya Bisa Kembali Rawat Anak

Nanggut menjelaskan, Konstantinus merupakan teman kelas SD.

Ia sakit saat kelas II SMP di Narang, Satarmese Barat.

Ia jatuh dari kuda dan tangan kanannya patah.

Ia kemudian berobat dan sembuh.

Tapi, kemudian ia mengalami gangguan jiwa sehingga jalan-jalan tak tentu arah.

Terkadang naik pohon kelapa lalu menghilang.

Baca juga: Viral Video Orang Gila Diduga Bakar Warung di Kota Malang, Petugas Susah Payah Evakuasi ODGJ ke RSSA

"Saat saya pulang libur dari Kota Ruteng. Saya jemur pakaian seragam SMA. Tiba-tiba Konstantinus datang mengambil baju seragam di tempat jemuran dan ia memakai baju tersebut,"

"Saat itu saya sangat sedih. Tapi, saya dekati dia serta merayunya. Akhirnya ia lepas pakaian seragam tersebut," jelasnya.

Tokoh Agama Desa Koak, Rofinus Dat, saat ditemui Kompas.com di Kampung Woa, Minggu, (9/4/2023) juga mengaku teman Konstantinus Pambut saat di SDK Woa.

Ia sakit sejak kelas II SMP di Narang, Kecamatan Satarmese Barat, tahun 1986.

Baca juga: Viral Video Orang Gila Diduga Bakar Warung di Kota Malang, Petugas Susah Payah Evakuasi ODGJ ke RSSA

"Saya pernah mendengar cerita dari keluarganya bahwa Konstantinus jatuh dari kuda. Ia dipasung selama 33 tahun. Dan kini dikurung di pondok seperti sebuah kandang selama 4 tahun," jelasnya.

Dikunjungi Pastor Avent Saur dari Ende Rofinus menjelaskan, Pastor Avent Saur, SVD, Ketua Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa dari Kabupaten Ende yang memimpin perayaan Paskah di Gereja Katolik Stasi Woa mengunjungi Konstantinus Pambut yang dikurung dalam pondok seperti kandang.

Kelompok ini merupakan lembaga sosial karitatif yang peduli pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) .

"Pastor Avent Saur, SVD menempuh perjalanan 300 kilometer dari Kabupaten Ende ke Kampung Woa, Desa Koak yang berada di kampung terpencil di Kabupaten Manggarai untuk mengunjungi ODGJ di sela-sela melaksanakan perayaan Paskah dari Kamis (6/4/2023) sampai Minggu (9/4/2023). Selama di Kampung Woa, Pastor Avent mengunjungi 7 penderita gangguan jiwa," kata Rofinus.

Berita viral lainnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved