Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Hati-Hati! Ternyata Chat GPT Bisa Disalahgunakan untuk Tujuan Berbahaya dan Tidak Bertanggungjawab

Hati-hati! Ternyata Chat GPT yang dikembangkan oleh OpenAI bisa disalahgunakan untuk mencari atau membuat konten berbahaya dan tidak bertanggung jawab

|
Editor: Elma Gloria Stevani
pixabay
Chat GPT menjadi fenomena yang mengkhawatirkan serta kuat diperbincangkan oleh banyak pihak. 

TRIBUNJATIM.COM - Pada November 2022 lalu, kita disajikan kabar rilisnya Chat GPT.

Sebagai informasi, Chat GPT merupakan sebuah kecerdasan buatan (AI - artificial intelligence) yang dikembangkan oleh perusahaan bernama Open AI.

ChatGPT, singkatan dari Chat Generative Pre-trained Transformer, adalah chatbot berbasis bahasa yang dapat menghasilkan respons mirip dengan manusia.

Kemunculannya menuai tanggapan beragam; beberapa orang menganggap bahwa Chat GPT dapat membantu (mempercepat) pekerjaan manusia di bidang olah data, membuat artikel, menyusun kode komputer sederhana, akunting, dan lain sebagainya.

Sebagian yang lain menganggap bahwa kemunculan Chat GPT berpengaruh pada dominasi peran robot di kehidupan sehari-hari.

Khususnya di dunia pendidikan, pengaruhnya bisa sampai mendisrupsi peran guru.

Sejak saat itu, Chat GPT menjadi fenomena yang mengkhawatirkan serta kuat diperbincangkan oleh banyak pihak.

Kekhawatiran ini kian menguat dilandasi dengan perilaku generasi kita, khususnya generasi Z.

Sebab, ciri khas generasi Z ialah umumnya menyukai budaya instan.

Aplagi Chat GPT dilatih untuk menjawab berbagai jenis pertanyaan atau permintaan, dari menjelaskan bagaimana gravitasi bekerja, menulis puisi, hingga memberikan kode untuk program komputer dengan mengumpulkan data dari database online.

Namun, Chat GPT memiliki kekurangan.

Program ini tidak menciptakan apa-apa yang baru, melainkan hanya mengumpulkan informasi dari bahan penelitian yang dapat ditemukan dan menyajikannya kepada pengguna.

Hal ini berarti dalam teori, program ini bisa mengandalkan informasi yang salah, bias, atau palsu yang diterbitkan secara online dan menyajikannya kepada orang sebagai fakta.

AI ini juga bisa digunakan oleh orang untuk mencari informasi berbahaya atau tidak pantas, seperti bagaimana membuat virus komputer, misalnya.

Oleh karena itu, ada kekhawatiran bahwa perusahaan dapat menggunakan program semacam ini untuk menggantikan pekerja manusia dalam berbagai profesi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved