Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

ASN BRIN Pengancam Warga Muhammadiyah Beda Waktu Idul Fitri Minta Maaf, Gini Respons PDM Surabaya

ASN BRIN berinisial APH yang mengancam warga Muhammadiyah karena perbedaan waktu Idul Fitri sudah minta maaf, begini respons PDM Surabaya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Ketua Majelis Hukum dan HAM, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, Sugianto mengatakan, pihaknya tetap menerima permohonan maaf aparatur sipil negara (ASN) peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berinisial APH, pengancam warga Muhammadiyah karena perbedaan pandangan terkait penentuan waktu Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah, Rabu (26/4/2023).  

Bareskrim Polri menyelidiki kasus tersebut

Bareskrim Polri mulai mendalami laporan dari masyarakat terkait dugaan ancaman pembunuhan yang disampaikan peneliti ASN BRIN, APH, terhadap warga Muhammadiyah.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, laporan masyarakat tersebut saat ini sedang dalam tahap penyelidikan yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.

Dia mengatakan, Polri memberikan perlindungan kepada masyarakat. Oleh karena itu, Polri bakal merespons segala bentuk ancaman yang dapat meresahkan demi keamanan dan ketertiban masyarakat. 

"Polri merespons adanya segala macam ancaman dengan melakukan penyelidikan," ujar Brigjen Ahmad Ramadhan, pada awak media di Jakarta, Selasa (25/4/2023).

APH telah dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan pelanggaran UU ITE yakni ujaran kebencian.

Laporan Pemuda Muhammadiyah diterima dengan nomor laporan LP/B/76/IV/2023/Bareskrim Polri tertanggal 25 April 2023.

Sementara itu, Direktur Dittipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Adi Vivid mengatakan, anggota Tim Siber Polri sedang mendalami pernyataan ASN BRIN APH yang diduga berisi ancaman pembunuhan. 

Adapun peneliti ASN BRIN APH menjadi viral di media sosial Facebook lantaran melontarkan pernyataan ancaman kepada warga Muhammadiyah. 

Pernyataan APH itu berkaitan dengan perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara Muhammadiyah dan pemerintah. 

"Sedang kita profilling tentang pernyataan tersebut," ujar Adi Vivid saat dikonfirmasi Kompas.com.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved