Berita Tulungagung
Lezatnya Kuliner Sompil Mbah Yem Tulungagung, Jualan di Dapur Sejak 1983, Sehari Habis 100 Kg Beras
Sompil Mbah Yem salah satu kuliner legendaris di wilayah perbatasan Kecamatan Besuki dan Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sompil Mbah Yem salah satu kuliner legendaris di wilayah perbatasan Kecamatan Besuki dan Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Letaknya di Dusun Kroyo, Desa Wateskroyo, Kecamatan Besuki, tepat berbatasan dengan Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung.
Mbah Katiyem (93), nama aslinya, telah berjualan sejak tahun 1983 di dapur rumahnya.
Usaha ini dilanjutkan oleh anaknya, Supirah (55) tetap dari dapur rumahnya yang berdinding anyaman bambu.
“Sejak awal buka ya di dapur ini. Sampai sekarang tidak pernah pindah atau buka di tempat lain,” ucap Supirah saat ditemui di dapur Mbah Yem .
Baca juga: Jatuh dari Atas Tebing, Penembak Ikan Hilang Tergulung Ombak di Pantai Coro Tulungagung
Sompil adalah makanan tradisional mirip seperti lontong sayur.
Isinya berupa lontong dengan sayur lodeh, diberi toping sambal kacang seperti pecel, dan diberi lauk peyek serta tempe.
Namun meski dalam satu daerah, ada perbedaan sompil di wilayah selatan dan sompil di wilayah utara Kabupaten Tulungagung.
Sompil dengan menggunakan sambal kacang adalah ciri sompil wilayah selatan.
Sementara untuk wilayah utara tidak menggunakan sambal kacang, melainkan bubuk kedelai.
Baca juga: Autopsi Selesai, Jasad Bayi di Tulungagung Dimakamkan Kembali dengan Layak, Tak Lagi Gunakan Ranting
“Kalau disini pakai sambal kacang. Selain sompil, ada juga menu nasi pecel,” ujar Supirah.
Mbah Katinem saat ini sudah sepuh, namun masih membantu mempersiapkan bumbu, seperti mengupas bawang merah dan bawang putih.
Setiap hari Sompil Mbah Yem rata-rata menghabiskan 100 kg beras untuk lontong.
Saat lebaran seperti saat ini, pembelinya datang dari berbagai kota, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Kediri, Blitar dan Trenggalek.
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.