Berita Tulungagung
Lezatnya Kuliner Sompil Mbah Yem Tulungagung, Jualan di Dapur Sejak 1983, Sehari Habis 100 Kg Beras
Sompil Mbah Yem salah satu kuliner legendaris di wilayah perbatasan Kecamatan Besuki dan Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
“Kalau biasanya ada gorengan juga, seperti tahu, tahu isi, pisang goreng dan ketela goreng. Tapi karena masih lebaran, gorengannya berhenti dulu,” ucap Supirah.
Untuk satu porsi sompil dibandrol dengan harga Rp 7.000.
Meski murah meriah, porsinya cukup besar bagi kaum perempuan.
Setiap hari Sompil Mbah Yem buka dari pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Sayur lodehnya pun berganti-ganti tergantung ketersediaan bahan, seperti tewel atau nangka muda, kacang panjang, papaya, rebung dan lain sebagainya.
Supirah mengaku sudah 20 tahun lebih meneruskan usaha yang dirintis Mbah Yem ini.
Ia sudah dua kali membongkar dapur tempatnya berjualan namun tetap mempertahankan bentuk asli dan tata letak dapur.
“Dua kali dibongkar, khawatir lapuk karena kan sudah sangat lama. Tapi ternyata kayu-kayunya masih kuat, asap dan jelaga melindungi dari pelapukan,” ungkap Supirah.
Alhasil dua kali pembongkaran hanya bertujuan membersihkan jelaga yang menghitam di atap dapur.
Asiknya di dapur Mbah Yem, pembeli bisa langsung melihat proses memasak sompil.
Mulai dari pembuatan lontong di panci besar, proses penggorengan peyek dan pembuatan sayur lodeh.
Salah satu pengunjung, Dea Safira (22) mengakui jika sompil Mbah Yem punya citra rasa tersendiri.
Meski banyak penjual sompil, menurutnya rasa sayur lodeh dan sensasi pedasnya bikin ketagihan.
Demikian juga lauk peyek dan tempe juga punya rasa khas, menyatu dengan rasa sayur lodeh.
“Enaknya nagih banget. Ditambah suasananya sangat rumahan,” ucapnya selepas menikmati seporsi sompil Mbah Yem.
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.