Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Pria Diduga Dihipnotis via Telepon, Tatapan Kosong dan Bawa Uang Mau Transfer, Warga Sadarkan

Tengah viral di media sosial video pria diduga kena hipnotis telepon. Dalam video viral, tatapan si pria kosong dan memberi uang secara tiba-tiba.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Sosok pria diduga kena hipnotis telepon. Disadarkan warga. 

Tak lama kemudian datang seorang pria ke warung tersebut.

Pria itu tampak mengamati interaksi pria yang tiba lebih dulu darinya dan sang agen transfer uang itu.

Setelah beberapa saat ia menyadari pria itu diduga telah dihipnotis oleh orang yang meneleponnya.

Seseorang di dekatnya langsung membantu menyadarkannya dengan membacakan doa-doa.

Sedangkan sang agen transfer uang tampak mengambil tablet yang digunakannya untuk menerima telepon tadi untuk mengecek langsung siapa yang ditelepon pria itu tadi.

Setelah beberapa saat pria itu akhirnya sadar.

Hingga berita ini dibuat belum diketahui dimana lokasi pasti kejadian tersebut.

Lantas, apakah bisa hipnotis bisa dilakukan lewat telepon?

Baca juga: Bujang Gagal Nikah Malah Sial Dikejar Penagih Utang, Imbas Ulah Janda 56 Tahun, Ditipu Habis-habisan

Dilansir dari Kompas.com, menurut ahli hipnoterapi, Drs.R. Budi Sarwono, M.A, gendam atau penipuan melalui telepon sangat mungkin terjadi.

Pria yang pernah memberikan pelatihan hipnoterapi di Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Polda Sumatera Utara itu mengatakan, biasanya pelaku memberi kabar yang memicu emosi korban.

"Caranya dengan memaparkan kabar yang memungkinkan calon korban mencapai peak emotion. Untuk memancing emosi bahagia, biasanya mereka menyampaikan kabar dapat hadiah, atau peluang besar mendapatkan undian dan lain-lain," katanya kepada Kompas.com, Jumat (22/4/2022).

"Untuk memancing perasaan sedih biasanya mereka mengabarkan bahwa anggota keluarga berada di RS, jatuh, kecelakaan atau yang lain," tambah pria yang juga mengajar di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Baca juga: Kenalan di Aplikasi Kencan Online, Janda Surabaya Kena Tipu, Tak Sadar Sendirian di Food Court Mall

Menurut Budi, seseorang dalam kondisi puncak emosi sedih atau bahagia, memicu kelenjar hormon yang berpotensi seseorang tidak bisa berpikir jernih.

Akibatnya, pelaku dengan mudah menggiring korban untuk bertindak sesuai keinginannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved