Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Warga di Dua Kecamatan di Tulungagung Terserang Chikungunya, Diduga Faktor Mobilitas Selama Mudik

Warga di dua kecamatan di Tulungagung terserang chikungunya, diduga dipengaruhi faktor mobilitas manusia selama arus mudik.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Petugas melakukan fogging untuk memberantas nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus, vektor virus chikungunya di Tulungagung, Selasa (2/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kembali merebak kasus demam chikungunya.

Kali ini berada di Desa Samir, Kecamatan Ngunut, dan Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman.

Diduga merebaknya demam chikungunya ini dipicu mobilitas penduduk dari luar daerah yang masuk Tulungagung selama arus mudik Lebaran 2023.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung telah melakukan pengasapan (fogging) untuk memutus mata rantai penularan.

“Kami berharap, setelah fogging tidak ada lagi nyamuk dewasa yang menjadi vektor penyebaran demam chikungunya,” terang Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Didik Eka, Selasa (2/5/2023).

Didik menambahkan, demam chikungunya disebabkan virus chikungunya yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.

Masa inkubasi virus ini cukup pendek, sekitar 4 hari saja.

Sementara jangkauan terbang nyamuk dewasa hanya sekitar 100 meter.

“Jadi kalau ada kasus dengan radius lebih dari 100 meter, diperkirakan ada carrier virus. Ini dimungkinkan manusia yang melakukan mobilitas antar daerah,” ungkap Didik.

Baca juga: Kasus DBD Menurun, Warga Banyuwangi Tetap Diminta Waspada Demam Berdarah di Musim Penghujan

Dalam kasus di Desa Jatimulyo, ditemukan 21 orang penderita, dan di Desa Samir ada 13 warga yang terserang demam chikungunya.

Dari data epidemiologi yang sudah dilakukan, para pasien ini menyebar, sehingga menguatkan adanya orang pembawa virus.

Hal ini memungkinkan terjadi, karena banyak warga dari berbagai kota pulang kampung ke Tulungagung saat arus mudik lebaran.

“Carrier ini tidak harus sakit, bisa saja dia kondisinya sehat tapi membawa virus di tubuhnya. Saat ada nyamuk yang menjadi vektor, maka virusnya akan menyebar,” papar Didik.

Selain melakukan fogging, Dinkes juga meminta warga melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved