Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Warga di Dua Kecamatan di Tulungagung Terserang Chikungunya, Diduga Faktor Mobilitas Selama Mudik

Warga di dua kecamatan di Tulungagung terserang chikungunya, diduga dipengaruhi faktor mobilitas manusia selama arus mudik.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Petugas melakukan fogging untuk memberantas nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus, vektor virus chikungunya di Tulungagung, Selasa (2/5/2023). 

Masih menurut Didik, pada awal April 2023, kasus chikungunya sudah mereda karena saat itu curah hujan sudah jarang.

Baca juga: 25 Warga Magetan Kena Chikungunya, Sendi Kaku hingga sempat Tak Bisa Jalan, Fogging Digencarkan

Namun menjelang akhir April, curah hujan kembali meningkat, sehingga banyak tempat berkembang biak nyamuk.

PSN dilakukan untuk menghilangkan tempat perkembang biak nyamuk, seperti kaleng yang terisi air hujan, atau tempat-tempat yang menampung air.

Jika tak ada tempat berkembang biak, diharapkan tidak ada nyamuk baru yang bisa menyebarkan virus chikungunya.

“Jadi kalaupun ada yang membawa virus chikungunya, tapi nyamuk yang menjadi vektor tidak ada, maka virusnya juga tidak bisa menular. Karena penularannya bukan manusia ke manusia secara langsung,” pungkas Didik.

Sebelumnya sejumlah desa di Kecamatan Ngunut telah mengalami serangan demam chikungunya, seperti Desa Ngunut, Gilang dan Pulosari. 

Sementara Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman sebelumnya sudah pernah mendapat serangan chikungunya.

Virus chikungunya menyebabkan penderitanya merasa demam, ruam di kulit dan nyeri persendian di sekujur tubuh.

Baca juga: Berantas Jentik Nyamuk, Tokoh Agama Gelar Bakti Sosial Fogging di Ponpes Nurul Hidayah 2 Malang

Bahkan banyak di antaranya yang sampai lumpuh sementara.

Serangan chikungunya terburuk di Kabupaten Tulungagung terjadi di tahun 2015.

Saat itu ada 15 desa terjangkit dengan total penderita mencapai 464 orang. 

Tahun 2016 menurun menjadi 3 desa dengan 81 penderita.

Tahun 2017, 2018 dan 2019 Kabupaten Tulungagung sempat bebas dari chikungunya.

Baru di tahun 2020 kembali terjadi serangan di 2 desa dengan 40 penderita.

Tahun 2021 ada 6 desa terjangkit dengan 109 penderita.

Dan tahun 2022 kemarin ada serangan chikungunya di bulan Juli, dengan 24 penderita.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved