Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tragedi Bocah Main Sepeda Seharian Setelah Lebaran, Berakhir Tragis Kepanasan, Ibu Syok Anak Kejang 

Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun meninggal karena sengatan panas dan dehidrasi setelah menghabiskan Idul Fitri dengan bersepeda.

Kolase Kompas.com dan Shutterstock
Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun meninggal karena sengatan panas dan dehidrasi setelah menghabiskan Idul Fitri dengan bersepeda. 

TRIBUNJATIM.COM - Tragedi bocah main sepeda seharian setelah Lebaran berakhir tragis.

Ibunda bocah tersebut syok karena melihat kondisi anak sempat muntah hingga kejang namun hingga akhirnya tak tertolong.

Dokter mengatakan penyebab kematian bocah tersebut karena sengatan panas dan dehidrasi.

Insiden ini terjadi di Malaysia.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/5/2023), seorang anak laki-laki berusia 11 tahun meninggal karena sengatan panas dan dehidrasi setelah menghabiskan Idul Fitri dengan bersepeda di bawah terik matahari.

Muhamad Syamil Aqil meninggal di Klinik Kesehatan Balai dekat Bachok, Kelantan, pada pukul 09.27 pada Rabu, 26 April 2023.

Baca juga: Nasib Emak-emak Nangis Histeris Kepergok Curi Kue Lebaran, Gelagat Diawasi Bos Toko: Jangan Akting

Seperti dilaporkan New Straits Times, ibu anak laki-laki itu, Wanie Alias, mengatakan, putranya sehat dan aktif pada dua hari pertama Hari Raya Idul Fitri, tetapi demam pada hari berikutnya.

Bocah itu mulai muntah pada Senin, 24 April.

"Saya memantau kondisinya dengan cermat setiap jam dan saya menemukan bahwa suhu tubuhnya melonjak antara 37 dan 38 derajat celsius," kata sang ibu kepada wartawan.

"Pada hari keempat Hari Raya (25 April), setelah shalat subuh, saya perhatikan Syamil sudah sangat lemah, dan saat kami bersiap-siap untuk pergi ke klinik kesehatan, dia tiba-tiba mengalami kejang epilepsi."

"Saya langsung membawa anak saya ke Klinik Kesehatan Balai. Ketika kami sampai di klinik, dokter yang bertugas langsung memberinya oksigen dan branula untuk memasukkan cairan,"

Namun, denyut nadinya tiba-tiba berhenti, dan menjadi tidak sadarkan diri," jelasnya.

Baca juga: Curhat Menantu Dipermalukan karena Telat Lebaran di Rumah Mertua, Tak Disalami hingga Dianggap Asing

Muhamad Syamil Aqil beserta keluarga.
Muhamad Syamil Aqil beserta keluarga. (Wanie Alias via New Strait Times)

Ibu berusia 32 tahun itu mengatakan, dokter mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa putranya dan melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR).

Namun, dia dan suaminya harus menerima bahwa putra mereka tidak lagi bisa selamat, terlepas dari berbagai upaya dokter.

Wanie mengatakan, jenazah putranya dikirim ke Unit Forensik Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II) untuk post-mortem.

Hasilnya mengungkapkan bahwa dia meninggal karena sengatan panas dan dehidrasi.

"Semua organ dalamnya, termasuk jantung dan ginjalnya kusut. Darah dan cairan di tubuhnya sudah mengering," kata Wanie

"Saya ingin orangtua lain memperhatikan apa yang telah terjadi dari insiden tragis ini dan tidak membiarkan anak-anak mereka bermain di bawah terik matahari yang membakar karena suhu akhir-akhir ini cukup tinggi."

"Tolong pastikan bahwa anak-anak minum cukup air dan tetap terhidrasi," ujar si ibu, mengingatkan publik.

Direktur-jenderal kesehatan Kelantan Datuk Dr Zaini Hussin juga mengonfirmasi penyebab kematian anak tersebut.

"Hasil awal dari post-mortem yang dilakukan di departemen forensik HRPZ II menemukan bahwa anak tersebut menderita stroke panas dan dehidrasi," katanya.

Baca juga: Bocah Hilang Misterius di Subang sampai Hari ke-9 Pencarian Tak Kunjung Ditemukan, Ortu Pasrah

Berkaca dari kejadian tersebut, perlu diketahui bahwa dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan.

Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 75 persen air.

Tanpa air ini, tubuh tidak dapat bertahan hidup.

Merangkum Medical News Today via Kompas.com, penyebab dasar dehidrasi adalah tidak minum cukup air, kehilangan terlalu banyak air, atau kombinasi keduanya.

Kadang-kadang tidak memungkinkan bagi seseorang untuk dapat mengonsumsi cukup cairan karena terlalu sibuk, tidak menerapkan strategi minum air putih yang baik saat puasa, kekurangan fasilitas atau tenaga untuk minum, maupun berada di daerah yang tidak memiliki air minum.

Dokter sering kali dapat mendiagnosis dehidrasi berdasarkan tanda dan gejala fisik.

Merangkum WebMD, jika Anda mengalami dehidrasi, Anda juga cenderung memiliki tekanan darah rendah.

Terutama saat berpindah dari posisi berbaring ke posisi berdiri, detak jantung yang lebih cepat dari biasanya, dan aliran darah ke anggota gerak berkurang.

Baca juga: Tragisnya Nasib Bocah 9 Tahun di Gresik, Pulang dari Pondok Malah Dibunuh Ayah Kandung

Pendekatan terbaik untuk perawatan dehidrasi ini tergantung pada usia, tingkat keparahan dehidrasi, dan penyebabnya.

1. Untuk bayi dan anak-anak

Merangkum Mayo Clinic, untuk bayi dan anak-anak yang mengalami dehidrasi akibat diare, muntah, atau demam, dapat digunakan larutan rehidrasi oral yang dijual bebas.

Larutan ini mengandung air dan garam dalam proporsi tertentu untuk mengisi kembali cairan dan elektrolit.

Mulailah dengan sekitar satu sendok teh (5 ml) setiap satu hingga lima menit dan tingkatkan sesuai toleransi.

Mungkin akan lebih mudah menggunakan alat bantu untuk memberikan larutan rehidrasi oral (oralit) kepada anak-anak yang masih sangat kecil.

Sementara, untuk anak-anak yang lebih besar, dapat diberikan minuman olahraga, yakni minuman yang biasanya mengandung karbohidrat dan elektrolit.

Minuman olahraga sengaja dirancang untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang setelah berolahraga.

2. Untuk orang dewasa

Kebanyakan orang dewasa dengan dehidrasi ringan sampai sedang akibat diare, muntah, atau demam dapat memperbaiki kondisinya dengan minum lebih banyak air atau cairan lain.

Untuk diketahui, lebih baik jangan minum jus buah atau soda ketika mengalami dehidrasi akibat diare karena malah bisa memperparah keluhan diare.

Jika Anda bekerja atau berolahraga di luar ruangan selama cuaca panas atau lembab, air dingin adalah pilihan terbaik Anda.

Minuman yang mengandung elektrolit dan larutan karbohidrat juga dapat membantu mengatasi dehidrasi.

3. Jika kondisinya parah

Anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami dehidrasi ringan hingga sedang masih mungkin bisa menerima perawatan di rumah.

Namun, jika sudah mengalami dehidrasi parah, anak-anak dan orang dewasa lebih baik segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved