Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bolehkah Nyeri Asam Urat Dipijat? Simak Penjelasan dan Cara Mengatasinya Selain Terapi Pijat

Saat merasa nyeri dan pegal akibat asam urat, bolehkah dipijat atau diurut?

Shutterstock
Ilustrasi nyeri asam urat. Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit asam urat terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. 

TRIBUNJATIM.COM - Selain nyeri dan bengkak, orang yang mengalami serangan asam urat juga terkadang merasakan pegal-pegal di bagian sendi tertentu.

Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit asam urat terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat.

Pada kondisi normal, asam urat akan larut dalam darah dan keluar bersama urine.

Namun, masalah kesehatan tertentu membuat tubuh kesulitan membuang kelebihan asam urat.

Imbasnya, zat asam urat lama-kelamaan akan menumpuk dan membentuk kristal di sendi, yang dapat memicu peradangan.

Lantas, saat merasa nyeri dan pegal akibat asam urat, bolehkah dipijat atau diurut?

Baca juga: Mahasiswa UMM Bikin Gagasan Gunakan Ekstrak Kulit Kacang Jadi Obat Asam Urat

Bolehkah asam urat dipijat?

Dilansir dari Kompas.com, rasa pegal atau nyeri akibat asam urat bisa hilang dengan sendirinya.

Kendati begitu, apabila rasa pegal dan nyeri semakin parah, penderita asam urat harus segera mendapatkan pertolongan dokter.

Pijat saat asam urat kambuh sendiri tidak akan menurunkan kadar asam urat maupun meredakan bengkak dan nyeri.

Meski begitu, beberapa penelitian menghasilkan pendapat berbeda terkait manfaat pijat untuk asam urat.

Dilansir dari laman Pacific College of Health and Science, pijat masuk dalam kategori pengobatan alternatif untuk mengobati nyeri akibat masalah kesehatan ini.

Umum dilakukan pada seluruh tubuh, pijat secara khusus turut fokus pada area yang mengalami nyeri persendian.

Pijat adalah terapi kuno yang membantu meningkatkan mekanisme penyembuhan tubuh secara alami.

Ilustrasi nyeri asam urat.
Ilustrasi nyeri asam urat. (Shutterstock)

Terapi ini dirancang untuk merangsang metabolisme, meningkatkan sirkulasi darah ke sendi yang rusak dan jaringan otot di sekitarnya, mengurangi nyeri, dan menghindari kejang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved